Menurut Departemen Kesehatan jumlah waria di Indonesia pada tahun 2006 ada sekitar antara 20.960 hingga 35.300 orang. Tidak adanya kepedulian dan solusi
dari pemerintah dalam menyelesaikan masalah penyimpangan transeksualitas di Indonesia, jelas terlihat bahwa tidak adanya program pemberdayaan bagi mereka.
Program-program pemberdayaan yang ada saat ini masih dipegang oleh berbagai organisasi dan LSM dalam dan luar negeri. Bukti nyata dari tidak adanya kepedulian
pemerintah, bisa kita lihat dari fakta di lapangan. Salah seorang waria yang biasa mencari penghidupan di daerah Taman Lawang, mengaku kalau dirinya selalu saja
’diuber-uber’ Trantib. Tindak kekerasan dan pemerasan, baginya sudah menjadi hal yang biasa. Seandainya pun berhasil ditangkap, hal itu tidak membawa pengaruh baik
sama sekali untuk diri dan kaumnya Nurdiyansah, 2007. Kurangnya kepedulian pemerintah dalam menangani permasalahan waria
tersebut, membuat beberapa lembaga yang dikelola oleh pihak swasta seperti Lembaga Kasih Rakyat yang berada di Kota Medan turut serta dalam memberikan
program pembinaan terhadap waria-waria yang ada di Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Melihat uraian diatas maka peneliti tertarik untuk membuat suatu penelitian
dalam rangka penulisan karya ilmiah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Pembinaan Waria di pancur batu kabupaten deli serdang oloeh lembaga
kasih rakyat.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Bagaimana Implementasi Program Pembinaan Waria
oleh Lembaga Kasih Rakyat di Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk memperoleh data dan informasi secara langsung, realistis dan objektif mengenai Implementasi Program Pembinaan
Waria oleh Lembaga Kasih Rakyat di Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
1.3.2. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini sebagai bahan untuk mempertajam kemampuan
penulis dalam penulisan ilmiah. 2.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di FISIP-USU.
3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan
kontribusi nyata dalam perbaikan proses Implementasi Program Pembinaan Waria oleh Lembaga Kasih Rakyat di Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ke arah
yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan Penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi
operasional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tipe Penelitian, lokasi Penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai lokasi penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran-saran penulis dari hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Implementasi
Dalam proses pembangunan, ada sekelompok anggota masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai
kehidupan yang layak. Sehingga mencerminkan usaha dan prakarsa masyarakat sendirikegiatan organisasikegiatan pemerintahan dalam rangka memperbaiki kondisi
ekonomi, sosial, budaya dan mengubah keterbelakangan akibat kemiskinan. Pembangunan masyarakat bertujuan mengatasi permasalahan seperti adanya
kemiskinan, keterbelakangan, dan sebagainya. Upaya penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari program-program peningkatan kesejahteraan keluarga, yang
sampai saat ini masih dinaungi oleh program-program pemerintah. Namun demikian lembaga-lembagaorganisasi-organisasi pun telah banyak mengambil peran, seperti
pada sektor pemberdayaan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga untuk mewujudkan program secara nyata diperlukan adanya pelaksanaan.
Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu- individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Implementasi ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengoprasikan sebuah program. Oleh karena itu, implementasi berfungsi untuk membentuk suatu hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran
kebijaksanaan. Van Meter dan Van Hom dalam buku Wahab, 1990: hal 52-55.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pengertian implementasi lain dirumuskan secara pendek, dimana “to implementasi mengimplementasikan berarti “to provide means for carrying
out; to give practical effect to” menyajikan alat bantu untuk melaksanakan; menimbulkan dampakberakibat sesuatu. menurut Webster Wahab, 1990:64
Negara diwujudkan sebagai hasil akhir dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.
Tiga kegiatan berikut adalah pilar-pilarnya : 1.
Organisasi : Pembentukan atau penataan kembali hasil sumber daya,unit-unit serta metode untuk menjadikan program berjalan.
2. Interpretasi : Menafsirkan agar program menjadi rencana yang tepat dan dapat
di terima serta dilaksanakan. 3.
Penerapan : Ketentuan rutin pelayanan, pembayaran atau lainnya yang sesuai dengan tujuan.
Pelayanan akan menunjang implementasi karena dalam pelayanan tersebut telah di muat berbagai aspek, bahwa di dalam setiap pelayanan dijelaskan mengenai:
1. Tujuan yang akan di capai.
2. Kebijakan yang harus di pegang dan prosedur yang harus di lalui.
3. Aturan-aturan yang harus di pegang dan prosedur yang harus di lalui.
4. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5. Strategi pelaksanaan.
Dapat dikatakan bahwa program merupakan unsur utama yang harus ada agar tercapainya kegiatan implementasi program akan menunjang implementasi atau
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaannya, karena dalam program tersebut telah dimuat berbagai aspek antara lain:
1. Adanya tujuan dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
2. Adanya kebijaksanaan yang harus diambil dalam mencapai tujuan dan
sasaran-sasaran tersebut. 3.
Adanya aturan dan prosedur yang harus dilalui. 4.
Adanya perkiraan anggaran yang akan dibutuhkan. 5.
Adanya strategi dalam pelaksanaan Unsur kedua yang harus di penuhi dalam proses implementasi yaitu adanya
kelompok yang menjadi sasaran programpelayanan, sehingga masyarakat tersebut akan menerima manfaat dari program yang akan dijalankan serta terjadinya
perubahan peningkatan pada kehidupannya. Berhasil atau tidaknya suatu pelayanan diimplementasikan tergantung pada
unsur pelaksanaanya. Unsur pelaksana ini merupakan unsur ketiga dalam proses implementasi. Pelaksanaan programpelayanan penting artinya, baik itu organisasi
maupun perorangan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan dalam proses implementasinya.
Kegagalan atau keberhasilan implementasi dapat di lihat dari kemampuan secara nyata dalam mengoprasikan program-programpelayanan yang telah di
rancang. Agar implementasi pelayanan tercapai sesuai tujuan serta terpenuhi misi programpelayanan diperlukan kemampuan tinggi pada organisasilembaga
pelaksananya. Hasil akhir dari kegiatan implementasi dapat di lihat dari dampaknya terhadap penerima pelayanan dan tingkat perubahan penerimanya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pembinaan