Cara Penyelesaian Masalah dalam Mekanisme Penagihan Utang Pajak dengan Surat Paksa

pajak pada tepat waktu masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan Wajib Pajak tentang perpajakan. Dapat dilihat dari kendala-kendala yang sering ditemui dalam mekanisme penagihan pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. 8. Alamat Wajib Pajak tidak ditemukan atau Wajib Pajak pindah domisili tidak memberi tahu. Masalah yang paling sering ditemui oleh Fiskus yaitu: Pada saat penetapan dilakukan oleh seksi terkait dari hasil pemeriksaan sederhana kantor penelitian dari buku pengawasan pembayaran masa, ternyata data tidak sesuai lagi dan pada SKP dikeluarkan, Wajib Pajak sudah tidak ada lagi pindah domisili tidak ditemukan sudah tidak efektif lagi. Hal ini disebabkan karena administrasi masih lemah, sehinga perlu dilakukan pemeriksaan data secara terus-menerus dan mancatat setiap perubahan perkembangan Wajib Pajak dengan adanya sistem komputerisasi. Setelah SKP keluar sebagai hasil pemeriksaan, sedangkan penagihan belum dilakukan atau sering berlarut-larut sehingga Wajib Pajak sudah pindah alamat tanpa memberitahu ke KPP dan petugas tidak bisa memantau Wajib Pajak karena memang tidak punya organ seperti layaknya dinas luar

C. Cara Penyelesaian Masalah dalam Mekanisme Penagihan Utang Pajak dengan Surat Paksa

Pemecahan masalah dalam hal penagihan pajak dengan Surat Paksa : Universitas Sumatera Utara 1. Untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya serta memahami peraturan dibidang perpajakan, walaupun sistem perpajakan kita telah menganut sistem self assessment namun tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta membayar utang pajak pada tepat waktu masih rendah sekali, hal ini juga bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang perpajakan, untuk itu perlu ditingkatkan pembinaan terhadap Wajib Pajak dengan penyuluhan yang intensif. 2. Menjelaskan kepada Wajib Pajak selama Wajib Pajak membayar pajak tepat pada waktunya atau sebelum jatuh tempo tidak akan dilakukan tindakan penagihan. 3. Diharapkan kepada Fiskus agar dapat bekerja sama dengan instansi terkait, sehingga pelaksanaan penagihan dan pengawasan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kesempatan Wajib Pajak dalam menghindari penuggakan pajak. 4. Apabila jurusita pajak tidak diperbolehkan masuk ke rumah untuk melaksanakan tugasnya, maka juru sita dapat melaporkan kepada pihak kepolisian untuk melaksanakan penyitaan tersebut. 5. Adakalanya Wajib Pajak keberatan atau tidak memperbolehkan jurusita untuk menyita barang milik Wajib Pajak tersebut. Dalam hal ini jurusita pajak memberikan penjelasan atau pengertian mengenai Universitas Sumatera Utara maksud penyitaan bahwa penyitaan tidak selalu berakhir dengan penjualan barang lelang apabila Wajib Pajak tersebut melunasi utang pajaknya. 6. Pada waktu melakukan penyitaan atau ada kemungkinan bahwa Wajib Pajak mengatakan bahwa sebagian barang yang akan disita bukan miliknya, oleh sebab itu Wajib Pajak atau wakilnya harus dapat menunjukan bukti yang jelas bahwa barang tersebut memang benar bukan miliknya Wajib Pajak. 7. Apabila Wajib Pajak tidak mau menandatangani berita acara, jurusita dapat memaksakan dan meminta bantuan kepada pihak kepolisian karena telah melanggar peraturan perundang-undangan. Dilihat dari masalah-masalah yang timbul didalam pelaksanaan penagihan pajak dengan Surat Paksa yang terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dikarenakan pada umumnya banyak Wajib Pajak yang belum begitu mengerti dan memahami peraturan perpajakan serta kurangnya kesadaran Wajib Pajak. Hal demikian yang membuat Wajib Pajak melalaikan kewajibannya dalam pembayaran pajak, dengan tidak membayar utang pajaknya dengan berbagai alasan. Untuk itulah kewajiban para aparat pajak khususnya pada seksi penagihan dalam hal penagihan pajak dengan Surat Paksa untuk berupaya mencari solusi didalam pemecahan masalah-masalah yang ada berkaitan dengan penagihan, dengan lebih aktif didalam pelaksanaannya.

D. Rekapitulasi Kegiatan Penagihan di KPP Pratama Medan Kota