peserta PKLM yang akhirnya akan mengabdikan ilmu Perpajakan kepada masyarakat.
3. Bagi Program Diploma III
1. Mendapatkan masukan berupa ide, saran, dan gagasan untuk evaluasi
kurikulum Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan bagi penyempurnaan revisi kurikulum.
2. Mempromosikan sumber daya manusia yang dimiliki Universaitas
Sumatera Utara khusunya PRODIP III Administrasi Perpajakan yang mengetahui tentang Perpajakan.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama Universitas Sumatera Utara khususnya
PRODIP III. 4.
Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang diperoleh mahasiswa selama masa perkuliahan kedalam dunia kerja khususnya dibidang perpajakan.
C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, yang menjadi ruang lingkup penulisan adalah:
1. Mekanisme pelaksanaan penagihan pajak dan cara penyelesaian masalah
dalam pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
2. Faktor penghambat dan faktor-faktor pendukung mekanisme penagihan
pajak dengan surat paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
Universitas Sumatera Utara
3. Praktik ini dilakukan pada Seksi Penagihan dengan data base yang
digunakan adalah data tahun 2007,2008.
D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun langkah –langkah atau metode yang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini berkaitan dengan berbagai persiapan mulai dari pengajuan judul, persetujuan judul, pesetujuan dan pengesahan pelaksanaan PKLM
,penentuan tempat lokasi PKLM , mencari dan mengumpulkan bahan untuk proposal hingga tahap konsultasi dengan dosen.
2. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui buku-buku Perpajakan, majalah, Undang-Undang
Perpajakan, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, dan bahan- bahan lainnya yang berhubungan dengan objek
pembahasan. 3.
Observasi Lapangan Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang bersangkutan secara
langsung pada Objek PKLM untuk mengetahui Mekanisme pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa.
4. Pengumpulan data.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data primer dan sekunder yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan pada PKLM nanti yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan dalam penyusunan laporan akhir dari kegiatan PKLM. Data primer adalah data yang diperoleh dari orang yang berkompeten
memberikan masukan data dan informasi untuk penyusunan laporan ini, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak pendukung
seperti laporan, atau dokumen-dokumen. 5.
Analisa Data dan Evaluasi Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka penulis melakukan
analisis dan evaluasi terhadap data atau keterangan yang diperoleh selama
PKLM. E. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan PKLM, terdapat beberapa cara untuk pengumpulan data yaitu:
1. Wawancara Interview Guide
Dengan cara melakukan komunikasi dan tanya jawab langsung terhadap pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota yang dianggap
mampu memberikan masukan data dan informasi bagi penyusunan laporan ini.
2. Metode Pengamatan Observation
Dalam metode ini penulis langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan pengamatan dan pencatatan yang berkaitan dengan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Daftar DokumentasiOptional Guide
Dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota, dan data-data lain berhubungan dengan objek pembahasan.
F.Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan Mandiri, tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, metode
pengumpulan data Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM
Penulisan menjelaskan gambaran umum objek dan lokasi PKLM, sejarah singkat tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Kota, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi masing- masing seksi.
BAB III GAMBARAN DATA TENTANG PELAKSANAAN
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA.
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai pengertian- pengertian yang berhubungan dengan masalah yang diangkut
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tata cara Mekanisme Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
berdasarkan Undang- Undang Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini berisi tentang data-data dan pembahasan-pembahasan mengenai Mekanisme pelaksanaan penagihan pajak dengan surat
paksa, faktor penghambat mekanisme pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa, cara penyelesaian masalah dalam mekanisme
pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota yang telah dikumpulkan
pada saat PKLM, kemudian dianalisis dan dievaluasi.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian- uraian pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM
A.Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. 1.
Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor bernama Belasting, yang kemudian setelah kemerdekaan berubah
menjadi Kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak dengan induk organisasinya Direktorat Jenderal Pajak Departemen
Keuangan Republik Indonesia . Sebelum tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Inspeksi Pajak Medan dan oleh pemerintah dipecah menjadi dua
bagian, yaitu : 1.
Kantor Inspeksi pajak Medan Utara yang berlokasi di Jl. Suka Mulya No. 17A Medan; dan
2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jl. Diponegoro
No. 30 A Medan. Di Sumatera Utara pada Tahun 1976 berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak,
yaitu: 1
Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2
Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara 3
Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar
Universitas Sumatera Utara
Di Tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran.
Untuk memudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi
Pajak Medan Timur sekarang Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota.
Sebelum Indonesia merdeka , masalah pajak ini dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda yang segala peraturannya diatur menurut Undang-Undang tentang
Perpajakan yang disesuaikan dengan iklim dan kebudayaan Indonesia saat itu . Pada tanggal 1 April 1979, Kantor Inspeksi Pajak di seluruh Indonesia
diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP. Begitu juga halnya dengan yang ada di kota Medan. Bahkan Kantor Inspeksi Pajak di Medan dulunya
terbagi atas dua bagian, yaitu : 1.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, yang berlokasi di Jl. Diponegoro No. 17 A, dan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan, yang berlokasi di Jl. Diponegoro
No.30 A Sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia mengenai
Kantor Pelayanan Pajak, jajaran Kantor Wilayah I Sumatera Utara, terdiri dari : 1.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, yang berlokasi di Jl. Kejaksaan No.2 Medan.
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, yang berlokasi di Jl. Suka Mulya
No. 17 A Medan.
Universitas Sumatera Utara
3. Kantor Pelayanan Pajak Timur, yang berlokasi di Jl. Diponegoro No.30 A
Medan, dan 4.
Kantor Pelayanan Pajak Binjai, yang berlokasi di Jl. Binjai Km. 7,5 Dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
267KMK.011989 tanggal 25 Maret 1989, telah diadakan reorganisasi Direktur Jenderal Pajak, dimana dalam Keputusan Menteri Keuangan tersebut disebutkan
tentang penggantian nama Kantor Inspeksi Pajak menjadi Kantor Pelayanan Pajak, juga dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.
Dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443KMK.012001 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak”diaman Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadya Medan menjadi enam wilayah kerja.
Dan terakhir sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan yang mulai berlaku 1 April 2007, Kantor Pelayanan Pajak KPP terbagi menjadi :
1. KPP Medan Barat, yang berlokasi di Jl. Suka Mulya No.17 A Medan
2. KPP Medan Polonia, yang berlokasi di Gedung Keuangan Negara Jl.
Diponegoro No.30 A Medan 3.
KPP Medan Timur, yang berlokasi di Jl. Diponegoro No.30 A Medan 4.
KPP Medan Belawan, yang berlokasi di Jl. Asrama No.7 A Medan 5.
KPP Medan Kota, yang berlokasi di Gedung Keuangan Negara Jl. Diponegoro No.30 A Medan
6. KPP Binjai, yang berlokasi di Jl. Binjai Km 7,5, dan
Universitas Sumatera Utara
7. KPP Madya Medan, yang berlokasi di Gedung Graha Niaga II Jl. Putri
Hijau No.20 Medan Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari Kantor
Pelayanan Pajak Medan Timur yang berdasarkan kepada: a. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443KMK.012001
tanggal 23 Juli 2001 b. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.58KMK.012002
tanggal 26 Februari 2002 Berdasarkan penjelasan sejarah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
diatas, Kantor Pelayanan PajakKPP Medan Kota berganti nama reorganisasi menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Kota pada tanggal 27 Mei
2008 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan yang telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54PMK.012007 dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor132PMK.012006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
67PMK.012008. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, pada akhir tahun 2008, Kantor Pelayanan Pajak KPP di seluruh jajaran
Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 3 tiga jenis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. KPP Wajib Pajak Besar yang terdiri dari KPP Wajib Pajak Besar Satu,
KPP Wajib Pajak Besar Dua, dan KPP Badan Usaha Milik Negara. 2.
KPP Madya yang terdiri dari KPP Penanaman Modal Asing, KPP Perusahaan Masuk Bursa, KPP Badan dan Orang Asing, KPP Madya
Medan, KPP Madya Palembang, KPP Mada Pekanbaru, KPP Madya Batam, KPP Madya Tangerang, KPP Madya Bekasi, KPP Madya Jakarta
Pusat, KPP Madya Jakarta Barat, KPP Madya Jakarta Selatan, KPP Madya Jakarta Timur, KPP Madya Jakarta Utara, KPP Madya Bandung, KPP
Madya Semarang, KPP Madya Surabaya, KPP Madya Sidoarjo, KPP Madya Malang, KPP Madya Balikpapan, KPP Madya Denpasar, KPP
Madya Makassar. 3.
KPP Pratama. Beberapa karakteristik untuk setiap jenis KPP, diantaranya dapat
dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
No URAIAN KPP WP
BESAR KPP MADYA
KPP PRATAMA
BUMN WP WP Besar Kanwil
WP Menengah 1.
Skala Wajib Pajak
Besar Nasional Regional
Kecil SME Badan
BadanCorporate 2.
Jenis Wajib Pajak
Corporate dan Ekspatriat
Badan dan OP
3. Jumlah Wajib
Pajak 300 - 400
200 - 500 Ribuan
PPh, PPN PPh, PPN
PPh, PPN 4. Jenis
Pajak PTLL PTLL
PTLL, PBB BPHTB
5. PPN Sentralisasi
Sentralisasi Desentralisasi
6. P2PPH Desentralisasi
Desentralisasi Desentralisasi
7. Penugasan AR
Sektor Industri Sektor
Industri Wilayah
Fungsi Tidak Ada
Tidak Ada Ada
8. Ekstensifikasi
9. Jumlah Eselon
IV 9 Sembilan
9 Sembilan 10 Sepuluh
10. Wilayah Kerja
Nasional Regional
Lokal Pembentukan KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya telah diselesaikan pada
akhir tahun 2006, sedangkan KPP Pratama yang ada saat ini baru berjumlah 15 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Pusat dan
pembentukan KPP Pratama untuk seluruh Indonesia direncanakan akan
Universitas Sumatera Utara
diselesaikan pada akhir tahun 2008. Sebagaimana lazimnya KPP yang menerapkan sistem administrasi perpajakan modern, KPP Pratama juga memiliki
beberapa karakteristik, yaitu : Organisasi berdasarkan fungsi, Sistem informasi
yang berintegritas, Sumber daya manusia yang kompeten, Sarana kantor yang memadai, Tata kerja yang transparan, Penggabungan KPP, KPPBB, dan Karikpa,
Prinsip Utama Penggabungan KPP, KPPBB, dan Karikpa adalah tidak menghilangkan tugas dan fungsi yang sebelumnya ada di masing-masing kantor
tersebut tetapi membagi hasil seluruh tugas yang ada ke masing-masing seksi pada KPP Pratama sesuai dengan fungsinya. Seksi-seksi yang memiliki tugas dan
fungsi yang sama digabung menjadi seksi yang ada di KPP Pratama.
2 . Ruang Lingkup Wilayah Kerja KPP Pratama Medan Kota
Adapun ruang lingkup Wilayah KPP Pratama Medan Kota adalah sebagai berikut:
a Kecamatan Medan Kota
b Kecamatan Medan Denai
c Kecamatan Medan Johor
d Kecamatan Medan Amplas
3. Struktur Organisasi kantor Pelayanan Pajak Medan Kota
Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam daerah
wewenangnya berdasarkan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak. Secara umum tugas KPP Pratama Medan Kota meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan
2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya 4.
Penyuluhan perpajakan 5.
Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak 6.
Pelaksanaan Ekstensifikasi 7.
Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8.
Pelaksanaan pemeriksaan pajak 9.
Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak 10.
Pelaksanaan konsultasi perpajakan 11.
Pelaksanaan Intensifikasi 12.
Pembetulan ketetapan pajak 13.
Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan
14. Pelaksanaan administrasi kantor
Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota adalah struktur organisasi linier dan staf yang berada
dibawah seorang koordinasi Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara, dimana seluruh pegawainya adalah Pegawai Negeri Sipil
dibawah naungan Departemen Keuangan RI.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan SK. Menkeu RI No.162KMK.011997 tanggal 10 April 1997 tentang peningkatan KPP tipe B menjadi tipe A, sehingga dengan adanya surat
keputusan itu KPP tipe B tidak ada lagi di kantor wilayah I Dirjen Pajak Sumbagut.
Berdasarkan SK. Menkeu RI No. 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Departemen Keuangan, maka tipe A terdiri dari
Kepala KPP Medan Kota, membawahi 1 sub bagian, 8 seksi, 1 kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional yang berada diluar struktur organisasi
Kantor Pelayanan Pajak yakni terdiri dari: 1.
Sub Bagian Tata Usaha TU 2.
Seksi Tata Usaha dan Perpajakan TUP 3.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI 4.
Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi 5.
Seksi Pajak Penghasilan Badan 6.
Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan 7.
Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 8.
Seksi Penagihan 9.
Seksi Penerimaan dan Keberatan 10.
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan Namun setelah adanya modernisasi perpajakan tahun 2006 s.d 2008
Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama terbagi menjadi beberapa seksi yaitu :
1. Subbagian Umum
Universitas Sumatera Utara
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Penagihan
5. Seksi Pemeriksaan
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
11. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagian organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota terlampir.
4. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
Secara umum tugas Kepala Kantor KPP Pratama Medan Kota adalah:
1. Kepala Kantor
Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPBB, dan Karikpa maka Kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas
mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan ,dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Tidak Langsung Lainnya
dan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
2. Subbagian Umum
1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata
Usaha, Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi PDI
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan, urusan pengolahan data dan informasi, pembuatan monografi pajak,
penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.
4. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi
wajib pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.
5. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif,
usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
6. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan
Universitas Sumatera Utara
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426PM.12007 tentang Uraian Jabatan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak mengatur :
“Uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi Pemeriksaan antara lain menyususn Daftar Nominatif dan atau Lembar Pemeriksaan Wajib Pajak yang akan
diperiksa, membuat usulan pembatalan Daftar Nominatif dan atau Lembar Penugasan Pemeriksaan LP2 wajib pajak yang akan diperiksa, dan
menerbitkan dan menyalurkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SP3, Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak dan Surat Pemanggilan
Pemeriksaan Pajak”.
7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan
pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426PM.12007 tentang Uraian Jabatan
Instansi Vertikal Direktoral Jenderal Pajak mengatur : “Uraian tugas dan kegiatan Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan antara
lain melaksanakan penerbitan dan penatausahaan Surat Himbauan NPWP dan atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP, menyusun Daftar
Nominatif Wajib Pajak yang akan dilakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka pemberian NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan,
dan membimbing pelaksanaan dan penatausahaan pemeriksaan untuk tujuan
Universitas Sumatera Utara
lain dalam rangka pemberian NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan”.
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan Dan Konsultasi
IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan himbauan kepada Wajib
Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak
dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak
atas Tanah atau Bangunan dan melakukan evaluasi hasil banding.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Setiap
kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPP Pratama yang
bersangkutan. Adapun jumlah Jabatan Fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan
fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Deskripsi Kerja KPP Pratama Medan Kota 1. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Penerimaan dokumen di KPP
b. Pemrosesan dan penetausahaan dokumen masuk
c. Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serah terima jabatan serta
pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil PNS d.
Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada rekanan
e. Pemusnahan dokumen, penyusunan laporan berkala KPP dan
pembuatan laporan tahunan f.
Penyusunan tanggapan tindak lanjut terhadap Surat Hasil Pemeriksaan SHP Laporan Hasil Pemeriksaan LHP dari Itjen
DepkeuBPKBPKPUnit Fungsional Pemeriksa Lainnya dan lain- lain.
2. Seksi Pengolahan Data dan Infomasi
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengolahan Data dan Informasi adalah :
a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak,
perkembangan ekonomi dan keuangan b.
Penatausahaan penerimaan PBB non elektronik c.
Pemrosesan dan Penatausahaan dokumen masuk di Seksi PDI d.
Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke Kantor Pelayanan Pajak lain
e. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a.
Penatausahaan surat, dokumen, dan laporan wajib pajak pada Tempat Pelayanan Terpadu TPT
b. Penyelesaian pemindahan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak
KPP lama dan baru c.
Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP
d. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
e. Penyelesaian permohonan perpanjangan jangka waktu
penyampaian SPT Tahunan PPh f.
Penerbitan Surat Teguran penyampaian SPT Masa dan SPT Tahunan PPh
g. Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi dan
lain-lain
4. Seksi Penagihan
Seksi penagihan
mempunyai prosedur standar kerja : a.
Pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Penagihan
b. Penatausahaan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
STP beserta bukti pembayarannya c.
Penyelesaian Usulan Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
Universitas Sumatera Utara
d. Penerbitan STP Bunga Penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat
Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP serta Surat Keputusan Pencabutan Sita
e. Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyanderaan terhadap wajib
pajak tertentu dan lain-lain
5 Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a.
Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar b.
Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penjualan Barang Mewah
c. Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Nota Penghitungan
d. Pengamatan KPP, pemeriksaan kantor, pemeriksaan lapangan dan
penyelesaian Usulan Pemeriksaan dan lain-lain.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi Perpajakan di KPP adalah sebagai berikut :
a. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun
lapangan b.
Penerbitan Surat Himbauan untuk ber-NPWP c.
Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal
d. Penyelesaian Permohonan Penundaan Pengembalian SPOP dan
mutasi sebagian atau seluruhnya objek dan subjek pajak PBB
Universitas Sumatera Utara
e. Penerbitan daftar nominatif untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi
dan lain-lain
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempunyai prosedur standar kerja
sebagai berikut : a.
Penyelesaian permohonan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha, pengambilalihan usaha, atau pemekaran
usaha b.
Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga SPMIB
c. Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapan Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP
d. Penyelesaian Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Administrasi PBB di KPP e.
Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas SKB Pemotongan PPh atas Bunga Deposito dan Tabungan serta
Diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
f. Pembuatan Surat Pemberitahuan perubahan besarnya angsuran
Pajak Penghasilan Pasal 25 Dinamisasi dan lain-lain.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Universitas Sumatera Utara
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok
jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok
dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala KPP Pratama yang bersangkutan.
Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPP, Kepala KPPBB, atau
Kepala Karikpa yang bersangkutan.
9. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP
KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. KP2KP adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Dalam melaksanakan tugasnya KP2KP menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penyuluhan, sosialisasi, dan pelayanan konsultasi
perpajakan kepada masyarakat b.
Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak c.
Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak d.
Pemberian pelayanan kepada masyarakat di bidang perpajakan dalam rangka membantu Kantor Pelayana Pajak Pratama
Universitas Sumatera Utara
e. Pelaksanaan administrasi kantor
KP2KP terdiri dari : 1.
Petugas Tata Usaha 2.
Kelompok Jabatan Fungsional Membantu dan menunjang kelancaran tugas Kepala Kantor dalam
mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan Subbagian Umum yaitu: 1.
Penerimaan Dokumen di KPP. 2.
Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Subbagian Umum.
3. Penyampaian Dokumen di KPP.
4. Pelaksaan Pelantikan, Sumpah dan Serah Terima Jabatan Serta
Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil. 5.
Permintaan Pengujian Kesehatan Pegawai. 6.
Pembuatan Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa. 7.
Penyusunan LaporanDaftar Realisasi Anggaran Belanja. 3. Seksi Pelayanan
Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan pada Seksi Pelayanan yaitu:
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak. Penatausahaan Surat,Dokumen dan Laporan Wajib Pajak Pada Tempat Pelayanan
Terpadu. Perubahan Identitas Wajib Pajak.
Penyelesaian Permohonan Pengukuhan Pengusaha Jena Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian Pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Lama. 4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi yaitu:
1. Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi PDI.
2. Penatausahaan Alat Keterangan.
3. Pembentukan Bank Data.
4. Pemanfaatan Bank Data.
5. Pembuatan dan Penyampaian Surat PerhitunganSPH Kirim ke
kantor Pelayanan Pajak Lainnya. 6.
Penyusunan Rencana Penerimaan Pajak Berdasarkan Potensi Pajak,Perkembangan Ekonomi dan Keuangan.
5. Seksi Pengawasan dan KonsultasiI,II,III,IV Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi yaitu:
1. Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi
Pengawasan dan Konsultasi. 2.
Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan PajakSPMKP. 3.
Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan BungaSPMIB. 4.
Penyelesaian Permohonan Perubahan Metode Pembukuan. 5.
Penetapan Wajib Pajak Patuh. 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Universitas Sumatera Utara
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan pada Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan yaitu: 1.
Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.
2. Pendaftaran Objek Pajak Baru Dengan Penelitian Kantor.
3. Penerbitan Surat Himbauan Untuk Ber-NPWP.
4. Pendaftaran Objek Pajak Baru Dengan Penelitian Lapangan.
5. Penerbitan Daftar Nominatif Untuk Usulan SP3 PSL Ekstensifikasi.
7. Seksi Pemeriksaan Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan
penyusunan rencana pemeriksaan pada Seksi Pemeriksaan yaitu: 1.
Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi Pemeriksaan.
2. Penyelesaian Usulan Pemeriksaan.
3. Penyelesaian Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan.
4. Pengamatan Oleh KPP.
5. Pemeriksaan Kantor.
6. Penyelesaian Surat PemberitahuanSPT Tahunan Pajak
Penghasilan Lebih Bayar. 8. Seksi Penagihan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan pada Seksi Penagihan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pemrosesan dan Penatausahaan Dokumen Masuk di Seksi
Penagihan. 2.
Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak. 3.
Penyelesaian Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak. 4.
Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus. 5.
Penerbitan dan Penyampaian Surat Teguran Penagihan. 6.
Penghapusan Piutang Pajak. 7.
Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa.
B.Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
Struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota adalah struktur organisasi lini dan staf, ang dipimpin oleh seorang
kepala kantor dibawah naungan kantor wilayah DJP Sumatera bagian Utara, dimana seluruh pegawai adalah pegawai negeri sipil Republik Indonesia di bawah
naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagian organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Kota.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA PKLM
A. Pengertian Pajak