19
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Identitas Sosial Responden
Berdasarkan jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 35 orang yang terdiri atas 5 orang responden remaja, 15 orang responden dewasa dan
15 orang responden orang tua. Jawaban yang diperoleh pada tabel 1 di bawah adalah untuk menentukan
jenis kelamin responden. Adapun jenis kelamin yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Responden menurut jenis kelamin N=35. NO. Jenis Kelamin
Banyaknya
1. Laki-laki
18 51,57 2.
Perempuan 17 48,43
Jumlah 35 100,00
Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentag jenis kelamin responden dapat diperoleh sebanyak 18 51,57 berjenis kelamin laki-laki, dan
sebanyak 17 48,43 berjenis kelamin perempuan. Kemudian, pada tabel 2 data yang dapat diperoleh dari penyebaran
kuesioner tentang perkawinan para responden dapat dibagi menjadi dua status yaitu sudah kawin dan belum kawin.
Universitas Sumatera Utara
20
Tabel 2. Perkawinan Responden N=35. NO. Perkawinan
F
1. Kawin
20 57,86 2.
Belum Kawin 15 42,14
Jumlah 35 100,00
Hasil penyebayaran kuesioner dari 35 responden sebanyak 20 57,86 responden mengaku sudah kawin dan sebanyak 15 42,14 responden mengaku
belum kawin. Selanjutnya untuk variabel usia, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu usia
responden pada masa remaja, masa dewasa dan orang tua. Adapun jawaban daripada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Usia Responden N=35. NO. Usia
F
1. 20
5 14,71 2.
21-35 10 28,43
3. 35
20 57,86 Jumlah
35 100,00
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada variabel usia para responden dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu usia responden pada
remaja yaitu antara 17-20 tahun, usia responden untuk dewasa antara 21-35 tahun dan usia responden untuk orang tua antara 35 tahun ke atas.
Universitas Sumatera Utara
21 Dalam variabel pendidikan para responden dari 35 responden adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. Pendidikan Responden N=35. NO. Pendidikan
F
1. SD
1 2,14 2.
SMP 7 20,00
3. SMASMK
20 57,86 4.
Perguruan Tinggi 7 20,00
Jumlah 35 100,00
Variabel pendidikan dibagi menjadi 4 bagian yaitu sekolah dasar SD, sekolah menegah pertama SMP, sekolah menegah atas atau sekolah menengah
kejuruan SMASMK dan perguruan tinggi PT. Dari hasil penyebaran kuesioner didapat hasil bahwa sebanyak 1 2,14 dari 35 100,00 responden
tamat SD, sebanyak 7 20,00 tamat SMP, sebanyak 20 57,86 tamat SMASMK dan sebanyak 7 20,00 Perguruan tinggi.
Untuk variabel pekerjaan dari para responden, data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tersebut adalah:
Tabel 5. Pekerjaan Responden N=35. NO. Pekerjaan
F
1. Wiraswasta
2 5,29 2.
Tidak Bekerja 8 22,14
3. Pedagang
5 14,71
Universitas Sumatera Utara
22 4.
Karyawan 9 25,29
5. Lain-lain
11 31,57 Jumlah
35 100,00
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 5,29 responden dari 35 100,00 responden bekerja sebagai wiraswasta, 8 22,14
responden tidak bekerja atau sebagian besar sebagai ibu rumah tangga, 5 14,71 responden sebagai pedagang, sebanyak 9 25,29 responden sebagai
karyawan dan sebanyak 11 31,57 lain-lain. Maksudnya sebagian besar responden masih dikatakan sebagai mahasiswa atau pelajar.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, peneliti memberikan kuesioner terhadap para responden tentang bahasa “apakah pertama kali yang Anda
pelajari?”. Adapun jawaban yang diberikan oleh para responden terhadap pertanyaan di atas dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Bahasa pertama sekali di pelajari N=35. Pertanyaan
Bahasa Indonesia Bahasa Daerah
Bahasa apakah
yang saudara pelajari pertama
kali? 20
57,86 responden
15 42,14 responden
Jumlah 35
100,00 responden
Berdasarkan jawaban dari para responden di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 20 57,86 responden dari 25 responden
menggunakan bahasa Indonesia, dan sebanyak 15 42,14 responden menggunakan bahasa Daerahnya. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa kedua B2
Universitas Sumatera Utara
23 lebih dominan daripada bahasa aslinya atau bahasa Ibunya B1. Ini disebabkan
karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatun yaitu bahasa yang dipakai oleh setiap suku sebagai alat komunikasi atau alat perhubungan antara satu suku
dengan suku lainnya. Sejalan dengan peryataan diatas, pada tabel selanjutnya akan menunjukkan
bagaimana penguasaan bahasa daerah khususnya bahasa Batak Simalungun terhadap responden yang berada di desa Tonduhan.
Tabel 7. Penguasaan terhadap bahasa Batak Simalungun N=35. Bisa ya
Sedikit-sedikit Tidak
10 28,43 14 40,00
11 31,57
Jawaban pada tabel 7 merupakan jawaban atas pertanyaan berikut: “Apakah Saudara dapat berbahasa Batak Simalungun?”
Berdasarkan keterangan diatas dapat dilihat bahwa dari data responden yang menyatakan “bisa atau ya” sebanyak 10 28,43 responden, 14 40,00
responden yang menyatakan “sedikit-sedikit” dan 11 31,57 responden menyatakan “tidak”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas
penduduk desa Tonduhan dapat menggunakan bahasa Batak Simalungun walaupun masyarakat penduduk tersebut hanya “sedikit” dapat berbahasa Batak
Simalungun. Hal ini didorong karena masuknya kelompok-kelompok etnik lain ke daerah tersebut. Kedatangan etnik yang berbeda sehingga akan menyebabkan
banyak bahasa-bahasa yang muncul dan dapat dikatakan masyarakat multilingual.
Universitas Sumatera Utara
24
4.2 Penggunaan Bahasa Batak Simalungun Pada Kelompok Remaja