2.3. Kerangka Konsep dan Definisi Operasional
2.3.1 Kerangka Konsep
2.3.2. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Cara Pengukuran Skala
Sindrom Koroner Akut SKA
Spektrum sindrom klinis yang disebabkan sumbatan
mendadak pada
arteri koroner akibat ruptur plak
aterosklerosis. Sesuai tertulis dalam rekam medis
Diagnosis dibagi menjadi STEMI, NSTEMI
dan UAP
berdasar anamnesis, EKG dan Pemeriksaan
enzim. Infark miokard akut dengan elevasi
ST segmen
ST elevation
myocardial infarction = STEMI Anamnesis: keluhan nyeri dada
khas EKG : Elevasi ST Segmen
Lab: kenaikan enzim jantung Infark miokard akut tanpa elevasi
ST Segmen Non ST elevation mycordial infarction = STEMI
Anamnesis : keluhan nyeri dada khas
EKG : non elevasi ST Segmen Lab : kenaiknan enzim jantung
Angina Pektoris tak stabil unstable angina pectoris = UAP.
Anamnesis: Keluhan nyeri dada khas
Nominal
EKG: non elevasi ST segmen ST Lab:
tanpa kenaikan
enzim jantung.
11
Major Adverse
Cardiac Event
MACE Kejadian
komplikasi kardiovaskular
berupa infark miokard berulang,
kematian kardiovaskular
dan nonkardiovaskular,
stroke, revaskularisasi
intervensi koroner
percutaneous ulang dalam perawatab
yang sama,
tindakan segera coronary artery
bypass graft
CABG selama perawatan di ICCU RSCM.
18
Sesuai tertulis dalam rekam medis Nominal
Nilai hemoglobin Jumlah hemoglobin dalam darah
Pemeriksaan laboratorium
sesuai tertulis dalam rekam medis
Normal : nilai hemoglobin bila ≥13
mgdl pada laki-laki dan ≥ 12mgdl
pada perempuan Menurun : nilai hemoglobin bila 13
mgdl pada laki-laki dan 12mgdl pada perempuan.
27
Ordinal
Hitung leukosit Hitung leukosit dalam satu
unit volume darah, setelah darah didilusi dan eritrosit
dilisiskan Pemeriksaan laboratorium
Sesuai tertulis dalam rekam medis Normal: hitung leukosit bila 4-10 x
10
3
mm
3
Leukositosis: hitung leukosit bila ≥11 x 10
3
mm
3
.
17
Ordinal
21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi retrospektif berbasis penelitian prognostik, untuk menentukan kemampuan prediksi parameter laboratorium, berupa hitung
leukosit dan nilai hemoglobin, dalam memprediksi kejadian Major Adverse Cardiac Events pada pasien sindrom koroner akut. Penelitian ini menggunakan
data sekunder yang bersumber dari ICCU RSCM.
3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder rekam medis pasien yang menjalani perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo,
pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2014 - April 2014. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan
sampel dengan cara probability sampling berupa consecutive sampling.
3.3. Populasi dan Subjek penelitian
Populasi target penelitian adalah pasien dengan sindrom koroner akut. Populasi terjangkau adalah pasien sindrom koroner akut yang dirawat di RSUPN
Cipto Mangunkusumo pada bulan Januari 2012 - Desember 2013. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.
3.4. Perkiraan Besar Sampel
Perkiraan besar sampel minimal pada penelitian prognostik dengan analisis berjenjang dihitung menggunakan rumus besar sampel rule of thumbs,
yaitu mengalikan jumlah variabel bebas dan tiap-tiap instrumen dengan angka 10 untuk menentukan jumlah luaran Major Adverse Cardiac Events yang
diperlukan, berikut rumus besar sampelnya:
N = 10 x VB p
N = Besar sampel
VB = Jumlah variabel bebas yang diteliti
p = Prevalensi MACE pada pasien SKA