Gejala Klinis Pemeriksaan FisikJasmani Pemeriksaan Bakteriologik

• Pada kasus dengan gambaran radiologik meragukan dan telah mendapat pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahan gambaran radiologik PDPI, 2006.

2.5.2. Tuberkulosis Ekstra-paru

Tuberkulosis ekstra paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, kelenjar getah bening, selaput otak, perikard, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain PDPI, 2006. Tuberkulosis ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu: a. TB ekstra-paru ringan Misalnya : TBC kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang kecuali tulang belakang, sendi, dan kelenjar adrenal. b. TB ekstra-paru berat Misalnya : meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudativa duplex, TBC tulang belakang, TBC usus, TBC saluran kencing dan alat kelamin Depkes RI, 2003.

2.6. Diagnosis TB

2.6.1. Gejala Klinis

1. Gejala respiratorik Gejala respiratorik berupa batuk 2 minggu, batuk darah, sesak napas, dan nyeri dada ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. 2. Gejala sistemik Gejala sistemik lain berupa demam, malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun. Universitas Sumatera Utara 3. Gejala TB ekstra paru Gejala TB ekstra paru tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosa akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening, pada meningitis TB akan terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis TB terdapat gejala sesak napas dan terkadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan PDPI, 2006.

2.6.2. Pemeriksaan FisikJasmani

Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang terlibat PDPI, 2006.

2.6.3. Pemeriksaan Bakteriologik

a. Bahan pemeriksasan Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquorcerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar bronchoalveolar lavageBAL, urin, feses dan jaringan biopsi termasuk biopsi jarum halusBJH b. Cara pengambilan dahak 3 kali SPS: - Sewaktu spot dahak sewaktu saat kunjungan - Pagi keesokan harinya - Sewaktu spot pada saat mengantarkan dahak pagi atau setiap pagi 3 hari berturut-turut. c. Cara pemeriksaan dahak Pemeriksaan mikroskopik:  Mikroskopik biasa : pewarnaan Ziehl-Nielsen  Mikroskopik fluoresens: pewarnaan auramin-rhodamin khususnya untuk screening Universitas Sumatera Utara lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 kali pemeriksaan ialah bila : • 3 kali positif atau 2 kali positif, 1 kali negatif → BTA positif • 1 kali positif, 2 kali negatif → ulang BTA 3 kali kecuali bila ada fasilitas foto toraks, kemudian bila 1 kali positif, 2 kali negatif → BTA positif • bila 3 kali negatif → BTA negatif Pemeriksaan biakan kuman: Pemeriksaan biakan M.tuberculosis dengan metode konvensional ialah dengan cara: - Egg-based media: Lowenstein-Jensen dianjurkan, Ogawa, Kudoh - Agar-based media : Middle brook

2.6.4. Pemeriksaan Radiologik