Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Desain Kavitas Klas V

Smear layer tidak dihilangkan, sehingga potensi sensitivitas post-operative dapat dikurangi. 38 Akan tetapi, kekuatan perlekatan dan penutupan tepi sistem adhesif ini sama dengan sistem adhesif generasi ke-6. 36 Selain itu, pada saat bahan adhesif diaplikasikan dan dipolimerisasi, bahan adhesif akan menjadi lebih hidrofilik daripada two-step self-etch adhesive, sehingga cenderung lebih menyerap air. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya degradasi perlekatan antar permukaan. 35

2.3 Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V

Kelemahan bahan restorasi resin komposit yaitu terjadinya pengerutan selama polimerisasi yang menyebabkan timbulnya celah gap antara dinding kavitas dan bahan restorasi. Penyusutan yang terjadi selama polimerisasi bervariasi antara 1-5 volume. 27,39 Gambar 1. Kontraksi polimerisasi dan pembentukan gap. 1 Universitas Sumatera Utara Pengerutan polimerisasi berhubungan dengan faktor konfigurasi c-factor. C-factor merupakan perbandingan antara permukaan yang berikatan dengan permukaan yang bebas. Semakin tinggi c-factor maka semakin tinggi potensi terjadinya stress pengerutan polimerisasi Gambar 2. 27 Desain kavitas klas V dapat dibuat dengan 2 bentuk, yaitu desain kavitas streamline dengan c-factor 0,2 dan desain kavitas bebentuk trapesium dengan c-factor 5. Gambar 2. Hubungan c-factor dengan pengerutan polimerisasi pada berbagai kelas restorasi. 3,12 Universitas Sumatera Utara Daerah yang sangat rentan terhadap kebocoran mikro adalah dinding gingival pada restorasi klas II dan klas V. 40 Restorasi klas V sering mengalami kegagalan karena sedikitnya enamel yang terdapat pada servikal gigi. Pada kavitas klas V, sebagian dari restorasi menutupi email dan sebagian lagi menutupi dentin Gambar 3. Email dan dentin memiliki karakteristik komposisi yang berbeda, yaitu dentin mengandung air yang lebih banyak sehingga dentin menjadi lembab. Adanya air di dalam dentin akan menurunkan tenaga permukaan dan mencegah bahan adhesif untuk membentuk suatu retensi mekanis yang baik. Oleh karena itu, kebocoran mikro dapat terjadi pada restorasi klas V. 41 Gambar 3. Restorasi klas V. 29 Gambar 4. Kebocoran mikro bakteri, toksin, cairan, dan molekul ke dalam celah marginal. 42

2.4 Desain Kavitas Klas V

Preparasi kavitas klas V harus dengan sudut cavosurface sebesar 90 o , tidak boleh mempunyai undercut pada dinding mesial dan distal, mempunyai kedalaman yang sama pada setiap sudut sisi aksial, serta membuat retensi groove bila Universitas Sumatera Utara diperlukan. 2,3 Outline preparasi kavitas klas V berbentuk seperti ginjal, menyusur mengikuti bentuk servikal gigi. Preparasi gigi untuk restorasi resin komposit pada penelitian ini menggunakan desain perparasi yang konvensional. Gigi dipreparasi dengan dinding aksial kedalaman kavitas 2 mm dari pernukaan gigi, dengan tepi servikal berada 1 mm di atas cemento-enamel junction, lebar mesio-distal 3 mm dan jarak okluso-gingival 2 mm Gambar 5. 34 Gambar 5. Outline preparasi klas V. 3

2.5 Proses Polimerisasi