Pemegang Hak Cipta Tinjauan Kepustakaan 1. Pengertian Hak Cipta

Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007. USU Repository © 2009 lainnya adalah kolase, yaitu kompilasi artistik yang dibuat dari berbagai bahan kain, kertas, kayu, dan sebagainya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Hal lainnya yang baru ditegaskan adalah seni terapan berupa seni kerajinan tangan yang dapat dibuat dalam jumlah banyak misalnya perhiasan atau asesoris, mebel, kertas hias atau ornament untuk dinding dan desain pakaian.

4. Pemegang Hak Cipta

Sebagai subjek hak cipta, bisa manusia dan badan hukum. Inilah yang oleh Undang-undang Hak Cipta dinamakan dengan Pencipta. Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang Hak Cipta 2002, yang tidak jauh berbeda dengan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Hak Cipta Tahun 1997, bahwa Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Dari bunyi Pasal 1 angka 2 Undang-undang Hak Cipta 2002 tersebut secara singkat, bahwa Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama melahirkan suatu ciptaan dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Dengan sendirinya Pencipta juga menjadi Pemegang Hak Cipta, tetapi tidak semua Pemegang Hak Cipta adalah penciptanya. Pengertian Pemegang Hak Cipta dinyatakan dalam Pasal 1 angka 4 Undang-undang Hak Cipta 2002 atau sebelumnya dalam Pasal 1 angka 3 Undang-undang Hak Cipta 1997 menyatakan, bahwa: Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut. Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007. USU Repository © 2009 Dengan demikian, Pencipta Hak Cipta otomatis menjadi Pemegang Hak Cipta, yang merupakan Pemilik Hak Cipta, sedangkan yang menjadi Pemegang Hak Cipta tidak harus Penciptanya, tetapi bisa pihak lain yang menerima hak tersebut dari Pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan. Menurut Pasal 3 ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta bahwa hak cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena: a. Pewarisan; b. Hibah; c. Wasiat; d. Perjanjian tertulis; dan e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang- undangan. Peralihan hak cipta dengan pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dan lain- lain mengakibatkan badan hukum yang menerima hak dari pemilik hak cipta disebut pemegang hak cipta. Menurut Ajip Rosidi, bahwa: Pewarisan, hibah atau wasiat dapat menyebabkan pihak lain ahli waris pemilik asal hak cipta dalam hal pewarisan, orang ataupun badan hukum dalam hal hibah atau wasiat menjadi pemegang atau pemilik hak cipta yang dimaksudkan. Sebagai pemegang atau pemilik ciptaan maka dia ahli waris atau penerima hibah dengan wasiat dapat membuat perjanjian dengan pihak lain berkenaan dengan usaha mengumumkan dan memperbanyak ciptaan tersebut, misalnya dengan penerbit buku atau pengusaha kaset rekaman atau prosedur pertunjukan dan lain- lain. 12 12 Ajip Rosidi, op. cit., hal. 62 Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007. USU Repository © 2009 Dengan demikian hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 8 disebutkan bahwa apabila suatu ciptaan dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dan lingkungan pekerjaannya, maka pihak yang mempekerjakan orang bersangkutan ini adalah pemegang hak cipta, maka dapat ditentukan berbeda. 13

5. Pendaftaran Hak Cipta

Dokumen yang terkait

Prinsip National Treatment Hak Kekayaan Intelektual Dalam Pelanggaran Merek Asing Menurut Hukum Internasional

4 86 124

Persepsi Anggota IJTI Mengenai Hak Cipta Pada Tayangan On The Spot (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Anggota Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia Wilayah Kota Medan Terhadap Persoalan Hak Cipta Pada Tayangan On The Spot di Trans7 )

0 36 89

Sertifikasi Lisensi Hak Cipta Musik Dan Lagu Radio Siaran Swasta Nasional Oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia (Suatu Penelitian di Kota Medan)

1 48 144

Kajian Atas Putusan-Putusan Peradilan Dalam Sengketa Hak Cipta Lagu

0 58 164

Analisis Yuridis mengenai Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta atas praktik Pembajakan Lagu dan Musik dengan Format Mp3 (Motion Picture Experts Layer III)

1 107 90

Rambu-Rambu Hak Cipta Dalam Operasional Perpustakaan

0 54 14

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Terhadap Pembajakan Hak Cipta Lagu Atau Musik

3 107 147

Studi Kesadaran Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor terhadap Pelanggaran Hak Cipta: Kasus Pembajakan Buku

0 11 1

PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA (CD, VCD, DVD) ATAS PELANGGARAN HAK EKONOMI KAITANNYA UPAYA PENANGGGULANGAN PELANGGARAN TERHADAP HAK CIPTA Tarya Sondjaya 128412027/ Hukum Ekonomi ABSTRAK - PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA (CD, VCD, DVD) ATAS PELANGGARAN HAK EKON

1 1 25

PERANAN POLISI DALAM MELAKUKAN PENANGGULANGAN TERHADAP TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN HAK CIPTA DITINJAU DARI UU No 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI POLWILTABES SEMARANG) SKRIPSI

0 0 10