Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007.
USU Repository © 2009
A. Upaya Menanggulangi Pembajakan Buku
Upaya yang dilakukan IKAPI dalam menanggulangi pelanggaran hak cipta atas pembajakan buku, diantaranya adalah:
1. Inisiatif penerbit menarik sendiri buku-buku hasil terbitannya. Hal ini
dilakukan oleh penerbit dikarenakan aparat penegak hukum tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Aparat dinilai lambat dalam
menangani dan mengambil tindakan atas terjadinya pembajakan buku, sehingga dikhawatirkan buku-buku hasil bajakan akan semakin banyak
beredar dan kerugian yang ditanggung oleh penerbit atau kerugian negara akan bertambah.
Memberantas pembajakan buku merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena pembajak-pembajak menciptakan benda yang dibajak hampir sama
mirip dengan yang asli dan tidak sembarang orang yang dapat menentukan, asli atau bajakan.
Penerbit berani menarik sendiri buku-buku hasil terbitannya karena penerbit mengetahui berapa eksemplar buku yang dicetaknya dan kemana
dia mendistribusikannya. Jadi ketika penerbit menemukan buku di salah satu toko buku dimana dia tidak mendistribusikannya maka ia dapat
menduga buku tersebut adalah hasil bajakan. Penarikan buku-buku tersebut dilakukan agar kerugian yang diderita
penerbit tidak semakin besar. 2.
Mensosialisasikan dengan masyarakat tentang Hak Cipta. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan juga kerja keras.
Dengan mempromosikan perlindungan terhadap hak cipta kepada anggota dan
Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007.
USU Repository © 2009
masyarakat diharapkan pelanggaran hak cipta dapat dikurangi bahkan tidak terjadi lagi.
Pihak konsumenmasyarakat, diharapkan agar tidak membeli atau menyewa atas suatu hasil ciptaan yang berasal dari bajakan. Upaya
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tindak pidana hak cipta, berikut permasalahannya, merupakan hal utama yang harus ditanamkan
melalui penyuluhanpenerangan hukum hak cipta secara persuasif dan kontinu.
40
Seperti misalnya mahasiswa khususnya mahasiswa hukum. Mereka bukan tidak tahu akan adanya perlindungan yang diberikan atas karya cipta
buku, namun karena harga buku yang sangat mahal membuat mereka lebih memilih membeli buku yang murah yang tidak lain merupakan hasil
bajakan, atau setidaknya mem-fotokopi buku tersebut yang harganya menjadi relatif lebih murah.
Pemberian penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat merupakan salah satu hal yang dilakukan IKAPI untuk menanggulangi
pembajakan buku. Sedang penyuluhanbimbingan kepada pencipta tentang hak cipta, telah digariskan oleh Undang-undang Hak Cipta ini, dilakukan
oleh Dewan Hak Cipta. Keberadaan buku bajakan memang menjadi dilema. Masyarakat, yang
relatif daya belinya masih lemah praktis akan diuntungkan karena dapat memperoleh buku dengan harga yang jauh lebih murah. Repotnya lagi,
para pembeli buku bajakan umumnya sadar jika perbuatannya merupakan pelanggaran hukum serta merugikan penulis dan penerbit.
40
Widyopramono, Tindak Pidana Hak Cipta, Analisis dan Penyelesaiannya Jakarta: Sinar Grafika, 1991, hal. 37
Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007.
USU Repository © 2009
Operasi pasar dan penggerebekan perusahaan percetakan, meski harus dilakukan, tampaknya tidak akan efektif menghentikan praktik
pembajakan buku. Perlu sosialisasi terus menerus untuk membangun kesadaran masyarakat. Hal yang lebih penting lagi tentunya menciptakan
tata niaga yang tepat agar harga buku dapat terjangkau oleh masyarakat. 3. Melakukan Pengawasan terhadap penerbit
Peran penerbit sebagai motor dalam dunia buku-buku yang memuat karya- karya tulis di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni mempunyai fungsi
yang esensinya ialah memberikan layanan informasi. Penerbit yang menerbitkan buku-buku merupakan penyalur primer yang
menyebarkan bahan-bahan tertulis di pelbagai bidang tersebut di atas kepada masyarakat pemakai. Mereka mendapatkan bahan-bahan pustaka
yang diterbitkan penerbit dengan cara membeli atau berlangganan. Di dalam memberikan pelayanannya, penerbit bertanggung jawab atas
pengadaan, pengorganisasian pengawasan serta penyebarluasannya kepada penyalur-penyalur sekunder, yaitu perpustakaan-perpustakaan, toko-toko
buku, dan para distributor buku. Dalam menjalankan fungsinya itu, hendaknya penerbit buku bersikap
transparan terhadap semua pihak dan terbuka atas perkembangan baru dalam dunia penerbitan yang membawa horizon baru dalam menyongsong
milenium baru yang mendatang. Penerbit yang menjadi anggota IKAPI diharapkan bisa lebih terbuka dalam
hal penerbitan buku dan kemana saja buku tersebut didistribusikan,
Titin I. M. Hutagalung : Peranan Ikapi Dalam Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta Atas Pembajakan Buku, 2007.
USU Repository © 2009
sehingga memudahkan IKAPI dalam menangani apabila ada pembajakan buku.
B. Melakukan Kerjasama dengan Antar Toko Buku dan Aparat Kepolisian