Analisis Peranti-peranti Diksi Efektifitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education(RME) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa : suatu eksperimen di kelas 111 Mi Yapina sawangan depok

BAB IV ANALISIS DIKSI DALAM TERJEMAHAN KITAB MUKHTASAR IHYA ULUMUDDIN

A. Analisis Peranti-peranti Diksi

1. Penggunaan Kata Bersinonim

و ﺬه ﺔ ْﻄ ﻟا ه ﺎﻌﻟا ﺔ ﻟ ﺎﺑ ﷲ ﺎﻌ ﻰﻟ ﺔآرْﺪ ﻟا ﺎ ﻟ ﻪْآرْﺪ ﱠ ﻟا لﺎ و ﻮﻟا ْه ﻮهو ﺔﻘْﻘﺣ نﺎ ْﻻا 1 …dan kelembutan inilah yang dapat mengetahui Allah SWT bahkan dapat mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh daya ilusi dan angan-angan, dan ini merupakan hakikat yang sebenarnya dari manusia. 2 Terjemahan kata bersinonim di atas terlihat tidak sesuai dengan kamus. Kata لﺎ ﻟا dalam kamus al-Ashri berarti ‘khayalan, imajinasi’. Sedangkan kata هﻮﻟا berarti ‘angan-angan’. Dalam arti kedua kata tersebut tidak ditemukan arti daya ilusi seperti yang diterjemahkan oleh penerjemah. Menurut penulis kata لﺎ ﻟا و هﻮﻟا lebih tepat diterjemahkan ‘khayalan’ saja, dalam kalimat seperti: 1 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihya Ulumuddin, h. 130 2 Bahrun Abu Bakar, Ringkasan Ihya ‘Ulumuddin Bandung: Sinar Baru algesindo 2009 cet. Pertama, hal. 251 “kelembutan ini salah satu cara mengenal Allah SWT. Ia mengetahui apa yang tidak dicapai oleh khayalan. Ia merupakan hakikat manusia. ﻮه ﻌ ﺾﻣﺎﻏ ﻻ كرْﺪ نﺎ ْﻟﺎﺑ ْ ﺑ ﱠﻮ ﻰ ﻟا هﺎ ﺪة و ﻌﻟا نﺎ 3 “...hubungan yang misteri dan tidak dapat digambarkan melainkan hanya bergantung pada kesaksian dan kenyataan”. 4 Menganalisis teks sumber, kata ةﺪهﺎ ﻟا و نﺎ ﻌﻟا dalam kamus al-Ashri dan al Munawwir berarti ‘ saksi mata’. 5 Dalam arti kedua kata tersebut tidak terdapat arti kenyataan seperti yang diterjemahkan oleh penerjemah. Dalam KBBI, kenyataan Menurut penulis kata ةﺪهﺎ ﻟا نﺎ ﻌﻟاو lebih tepat diterjemahkan ‘kesaksian’ saja. Seperti di dalam kalimat: “ hubungan yang tidak jelas, tidak dapat dijelaskan, melainkan bergantung dengan kesaksian”. اذﺎﻓ ﺻ ْ و ﺠ ﱠ ْ ﺮْآﺬﺑ ﷲا ﻌ ﻰﻟﺎ ﺤﻣ ﺎﻬْ ﺮ ا تاﻮﻬ ﻟا تﺎ ﻟاو ﺔﻣْﻮﻣْﺬ ﻟا ﺳو ﺲْ ﻟا ﺔ ْﻄ ﻟا 6 “apabila jiwa menjadi jernih dan cemerlang karena dzikrullah, maka dihapuskanlah darinya pengaruh-pengaruh nafsu syahwat 3 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihya Ulumuddin, h. 130 4 Bahrun Abu Bakar, Ringkasan Ihya ‘Ulumuddin Bandung: Sinar Baru algesindo 2009 cet. Pertama, hal. 252 5 Atabik Ali, h. 1726 6 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihya Ulumudin, hal 131 dan sifat-sifat yang tercela, jiwa yang demikian itu disebut dengan nafsul Muthmainnah” 7 Dalam terjemahan di atas terdapat kesinoniman kata. Kata ﺻ dalam kamus al-Munawwir berarti ‘jernih; bersih’. Sedanngkan kata ﺠ dalam kamus al-Ashri berarti ‘menjadi jelas; terang’. Dalam dua kamus tersebut tidak ditemukan kata ‘cemerlang’. Dalam KBBI cemerlang berarti ‘bersinar terang sekali; berkilauan’. 8 Menurut penulis, kata ﺻ و ﺠ lebih tepat di terjemahkan ‘jernih’ saja. Seperti dalam kalimat: “ apabila jiwa itu menjadi jernih karena zikir kepada Allah SWT, maka ia mampu menghapus noda-noda syahwat dan sifat-sifat tercela Kemudian itu dinamakan jiwa yang tenang”. ... و ْ ﻟ ْﻦﻜ ﺎﻣ ﺎﻬ ﻘ و ﻓْﺪ أﺪﱠ ﻟا ﺎﻬْ ﺎهْﻮ ْﺠ و ﻦﱠﻜ ﺎﻬْﻣ و صﺎﻏ ﻰﻓ ﺎﻬﻣْﺮ و ْ ﻜ ه و ْترﺎﺻ ﺚْﺤﺑ ﻻ رﺪْﻘ ﱢﻘ ﻟا ﻰ ﺻ ْﻘ ﻬﺎ و ﻼ ﻬﺎ .. 9 “Maka tidak ada sarana untuk menjernihkannya kembali. Apalagi karat dan kotoran telah memenuhi permukaan cermin 7 Bahrun Abu Bakar, Ringkasan Ihya ‘Ulumuddin Bandung: Sinar Baru algesindo 2009 cet. Pertama, hal. 253 8 KBBI, h. 184 9 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihyaa Ulumiddin, h. 133 hingga tidak mungkin lagi bahan penjernih dapat membuatnya jernih dan cemerlang” 10 Kata ﺎﻬ ﻘﺻ diartikan ‘jernih, dalam kamus al-Munawwir berarti ‘mengkilap’. Sedangkan kata ﺎﻬ ﻼ diartikan ‘cemerlang’, dalam kamus al- Ashri berarti ‘memoles; mengkilapkan. Dalam KBBI, jernih berarti ‘bening; bersih; terang tidak berdebu’. 11 Sedangkan cemerlang berarti ‘bersinar terang sekali’. 12 Menurut penulis kata ﺎﻬ ﻘﺻ و ﺎﻬ ﻼ lebih tepat diterjemahkan ‘dikilapkan’ saja. Dalam kalimat seperti: “sementara tidak ada yang dapat menghilangkan noda darinya dan mengkilapkannya, maka rusaklah cermin itu. Cermin itu tidak dapat lagi dikilapkan”

2. Penggunaan Kata Umum dan Khusus

ﻮه ﻌ ﺾﻣﺎﻏ ﻻ كرْﺪ نﺎ ْﻟﺎﺑ ْ ﺑ ﱠﻮ ﻰ ةﺪهﺎ ﻟا نﺎ ﻌﻟاو 13 “...hubungan yang misteri dan tidak dapat digambarkan melainkan hanya bergantung pada kesaksian dan kenyataan”. 14 10 Bahrun Abu Bakar, Ringkasan Ihya ‘Ulumuddin Bandung: Sinar Baru algesindo 2009 cet. Pertama, hal. 256 11 KBBI, hal. 368 12 Ibid, hal. 184 13 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihya Ulumuddin, h. 130 14 Bahrun Abu Bakar, Ringkasan Ihya ‘Ulumuddin Bandung: Sinar Baru algesindo 2009 cet. Pertama, hal. 252 Kata ﺾﻣﺎﻏ diterjemahkan ‘misteri’. Kata misteri mengandung kata umum. Dalam KBBI berarti ‘1. sesuatu yang masih bersifat rahasia; 2. sesuatu yang masih belum dapat dibuktikan; 3 sesuatu yang menjadi teka- teki’. Menurut penulis kata ﺾﻣﺎﻏ lebih baik diterjemahkan ‘tidak jelas’, karena kata tidak jelas mengandung kata khusus. Kata نﺎ ﻟﺎﺑ diterjemahkan ‘digambarkan’. Kata gambar mengandung kata umum. Dalam KBBI berarti ‘1. tiruan sesuatu yang dilukis di atas kertas atau kanvas; 2. gambaran yang terlintas dalam pikiran; 3. membayang, membuat gambar, melukis; 4. terlukis terbayang’. Meurut penulis kata نﺎ ﻟﺎﺑ lebih diterjemahkan ‘dijelaskan’, karena kata dijelaskan mengandung makna khusus yang menunjukkan kata kerja, sehingga ada keparalelan dalam kalimat. Dalam kalimat seperti: “ hubungan yang tidak jelas, tidak dapat dijelaskan, melainkan bergantung dengan kesaksian”.

3. Penggunaan Kata Abstrak dan Konkret

اذﺎﻓ ْ ﺻ و ْ ﱠﺠ ﺮْآﺬﺑ ﷲا ﻰﻟﺎﻌ ﺤﻣ ﻬْ ﺎ ﺮ ا تاﻮﻬ ﻟا تﺎ ﻟاو ﺔﻣْﻮﻣْﺬ ﻟا ﺳو ﺲْ ﻟا ﺔ ْﻄ ﻟا 15 “apabila jiwa menjadi jernih dan cemerlang karena dzikrullah, maka dihapuskanlah darinya pengaruh-pengaruh nafsu syahwat 15 Al-Ghazali, Mukhtasar Ihya Ulumuddin, hal. 131 dan sifat-sifat yang tercela,jiwa yang demikian itu disebut dengan nafsul Muthmainnah” 16 Terjemahan ‘hapuskanlah darinya pengaruh-pengaruh nafsu syahwat dan sifat-sifat yang tercela’ bukan makna sebenarnya. Kata hapus biasanya menggunakan alat atau objeknya bersifat konkret. Akan tetapi, dalam kalimat di atas, objek kata hapus, yaitu pengaruh bersifat abstrak. Menurut penulis, kata hapuskanlah diterjemahkan hilang, karena kata hilang, objeknya bersifat abstrak. Seperti dalam kalimat: “ apabila jiwa itu menjadi jernih karena zikir kepada Allah SWT, maka ia mampu menghilangkan noda-noda syahwat dan sifat-sifat tercela Kemudian itu dinamakan jiwa yang tenang”.

B. Analisis Ketepatan Pilihan Kata

Dokumen yang terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Kelas XI IPA SMA Muhammad

0 3 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Berbasis Assesment For Learning (AFL) (P

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Berbasis Assesment For Learning (AFL) (P

0 2 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (Rme) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 5 Karangrejo

0 4 10

IMPLEMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Strategi Team Accelerated Instruction untuk Meningkatkan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas XI AP di SMK Bina

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas III SDN Karangnongko II Boyolali).

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION ( RME ) PADA SISWA KELAS V SD N I PUCUNG TAHUN AJARAN

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) dengan materi bangun ruang pa

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN.

3 27 28

View of Realistic Mathematic Education (RME) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

0 1 14