BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Landasan Teori 2.1.1.   Obat
A.   Definisi Obat
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk  digunakan  dalam  menetapkan  diagnosis,  mencegah,  mengurangkan,
menghilangkan,  menyembuhkan  penyakit  atau  gejala  penyakit,  luka  atau kelainan  badaniah  dan  rohaniah  pada  manusia  atau  hewan  dan  untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia.
1
B.   Definisi Obat Palsu
Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh orang yang tidak berhak berdasarkan  peraturan  perundang-undangan  atau  produk  obat  dengan
penandaan  yang  meniru  identitas  obat  lain  yang  telah  mendapatkan  izin edar.
2
Menurut WHO, obat palsu dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu:
4
1. Produk tanpa zat aktif
2. Produk dengan kandungan zat aktif yang kurang
3. Produk dengan zat aktif berbeda
4. Produk yang diproduksi dengan menjiplak produk milik pihak lain
5. Produk dengan kadar zat aktif yang sama tetapi menggunakan label
dengan nama produsen atau negara asal berbeda
2.1.2. ACE-inhibitor
Terapi  farmakologi  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  obat-obatan antihipertensi  yang  berupa  golongan  diuretik,  Angiotensin  Converting  Enzyme
ACE Inhibitor,  β-adrenergic  blockers,  Angiotensin  Receptor  Blockers  ARB,
Calcium Channel Blockers CCB.
5
ACE-inhibitor  merupakan  antihipertensi  yang  efektif  dan  efek  sampingnya dapat  ditoleransi  dengan  baik.  Efek  samping  penggunaan  ACE-inhibitor  antara  lain
sakit  kepala,  takikardi,  berkurangnya  persepsi  pengecapan,  dizziness  seperti ketidakseimbangan saat berdiri dari posisi duduk atau tidur, nyeri dada, batuk kering,
hiperkalemia,  angiodema,  neutropenia,  dan  pankreatitis.  ACE-inhibitor  dapat digunakan  sebagai  obat  tunggal  maupun  dikombinasikan  dengan  obat  lain.  Selain
sebagai  antihipertensi,  ACE-inhibitor  juga  dapat  digunakan  sebagai  vasodilator, terapi  congestive  heart  failure  CHF,  left  ventricular  dysfunction,  myocardial
infarction, dan diabetes melitus.
5
ACE-inhibitor  mengurangi  produksi  angiotensin  II,  meningkatkan  kadar bradikinin,  dan  mengurangi  aktivitas  sistem  saraf  simpatis.  Penyekat  reseptor
angiotensin  II  menyediakan  blokade  reseptor  AT
1
secara  selektif,  dan  efek angiotensin  II  pada  reseptor  AT
2
yang  tidak  tersekat  dapat  menambah  efek hipotensif. Kedua kelas agen-agen ini adalah agen antihipertensif  yang efektif  yang
dapat  digunakan  sebagai  terapi  tunggal  atau  dalam  kombinasi  dengan  diuretik, antagonis  kalsium,  dan  agen-agen  penyekat  alfa.  Efek  samping  ACE-inhibitor  dan
penyekat reseptor angiotensin antara lain adalah insufisiensi ginjal fungsional karena dilatasi  arteriol  eferen  ginjal  pada  ginjal  dengan  lesi  stenotik  pada  arteri  renalis.
Kondisi-kondisi  predisposisi  tambahan  terhadap  insufisiensi  ginjal  yang  diinduksi oleh  agen-agen  ini  antara  lain  adalah  dehidrasi,  CHF,  dan  penggunaan  obat-obat
antiinflamasi  non  steroid.  Batuk  kering  terjadi  pada  15  pasien,  dan  angioedema terjadi  pada  1  pasien  yang  mengkonsumsi  ACE-inhibitor.  Angioedema  paling
sering terjadi pada individu yang berasal dari Asia dan lebih lazim terjadi pada orang Afrika  Amerika  dibanding  orang  Kaukasia.  Hiperkalemia  yang  disebabkan
hipoaldosteronisme  merupakan  efek  samping  yang  kadang  terjadi  baik  pada penggunaan ACE-inhibitor maupun penyekat reseptor angiotensin.
5
Jenis  ACE-inhibitor  yang  dapat  digunakan  sebagai  antihipertensi  antara  lain Benazepril,  Kaptopril,  Enalapril,  Fosinopril,  Lisinopril,  Moexipril,  Perindropil,
Quinapril,  Ramipril,  Trandolapril.  Salah  satu  golongan  ACE-inhibitor  yang  paling banyak  digunakan  sebagai  antihipertensi  adalah  kaptopril.  Kaptopril  sebagai  dosis
tunggal  mempunyai  durasi  selama  6-12  jam  dengan  onset  1  jam.  Kaptopril diabsorpsi  sebanyak  60-75  dan  berkurang  menjadi  33-40  dengan  adanya
makanan  serta   25-30  kaptopril  akan  terikat  protein.  Waktu  paruh  kaptopril dipengaruhi  oleh  fungsi  ginjal  dan  jantung  dimana  waktu  paruh  kaptopril  pada
volunteers sehat dewasa 1,9 jam; pasien CHF 2,06 jam; dan pasien anuria 20-40 jam. Kaptopril diekskresikan melalui urin 95 dalam waktu 24 jam.
5