Karateristik Sampel Hasil Penelitian 1. Gambaran Panjang Gelombang Serapan Maksimum Kaptopril

Dari tabel 4.1. terlihat bahwa panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar adalah 231.8 nm. Nilai ini akan menjadi tolak ukur untuk dibandingkan dengan panjang gelombang serapan maksimum pada sampel. 4.2.2. Gambaran Panjang Gelombang Serapan Maksimum Sampel dan Hubungannya dengan Panjang Gelombang Standar Setelah diketahui panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar, maka dilakukan skrining panjang gelombang serapan maksimum sampel penelitian. Setelah itu dibuat tabel analisis antara panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar dengan panjang gelombang serapan maksimum sampel. Maka didapatlah hasil berikut: Tabel 4.2. Gambaran Panjang Gelombang Serapan Maksimum Sampel dan Hubungannya dengan Panjang Gelombang Standar No Sampel λ 1 max λ 2 max Mean Keterangan 1 3 231.2 232 231.6 Sesuai Standar 2 5 232.8 232.2 232.5 Sesuai Standar 3 7 231.8 233.2 232.5 Sesuai Standar 4 16 231.4 231.6 231.5 Sesuai Standar 5 26 232.6 233.2 232.9 Sesuai Standar 6 33 233.4 234.4 233.9 Sesuai Standar 7 36 230.6 233.2 231.9 Sesuai Standar 8 43 232.4 231.8 232.1 Sesuai Standar 9 45 231.6 233.2 232.4 Sesuai Standar 10 48 230.2 233.4 231.8 Sesuai Standar 11 53 232.8 230.4 231.6 Sesuai Standar 12 57 230.8 233.6 232.2 Sesuai Standar 13 58 230.2 231.2 230.7 Sesuai Standar 14 59 232.4 234.4 233.4 Sesuai Standar 15 61 231.4 234.4 232.9 Sesuai Standar 16 66 231.4 233.4 232.4 Sesuai Standar 17 69 231.8 232 231.9 Sesuai Standar 18 73 232.6 233.6 233.1 Sesuai Standar 19 74 232.6 234 233.3 Sesuai Standar 20 77 232.6 234.6 233.6 Sesuai Standar 21 78 230.8 231.2 231 Sesuai Standar 22 81 232.2 234.6 233.4 Sesuai Standar 23 83 230.6 230.4 230.5 Sesuai Standar 24 87 232 232.4 232.2 Sesuai Standar 25 91 230.8 229.6 230.2 Sesuai Standar 26 93 232.2 233 232.6 Sesuai Standar 27 95 229.6 234.8 232.2 Sesuai Standar 28 97 231.2 233.4 232.3 Sesuai Standar 29 99 231.6 234.8 233.2 Sesuai Standar 30 102 234.6 235 234.8 Sesuai Standar 31 107 234.6 235 234.8 Sesuai Standar 32 108 234 231.6 232.8 Sesuai Standar 33 110 230.6 231.6 231.1 Sesuai Standar 34 111 232.4 234.4 233.4 Sesuai Standar 35 112 231.4 233 232.2 Sesuai Standar 36 115 230.2 235.8 233 Sesuai Standar 37 129 229.8 232.8 231.3 Sesuai Standar 38 132 232.6 232.2 232.4 Sesuai Standar 39 141 232.4 235 233.7 Sesuai Standar 40 149 232.8 229.8 231.3 Sesuai Standar 41 151 232 233.6 232.8 Sesuai Standar 42 152 232 233.6 232.8 Sesuai Standar 43 155 231.6 231.8 231.7 Sesuai Standar 44 170 231.4 235 233.2 Sesuai Standar 45 175 231 234.2 232.6 Sesuai Standar 46 177 232 230.6 231.3 Sesuai Standar 47 179 230.4 229.8 230.1 Sesuai Standar 48 181 230.2 234 232.1 Sesuai Standar 49 190 234 230.6 232.3 Sesuai Standar 50 192 231.2 231.6 231.4 Sesuai Standar 51 194 231.2 234.8 233 Sesuai Standar 52 196 231 230.4 230.7 Sesuai Standar 53 199 233 235.2 234.1 Sesuai Standar 54 209 231.6 235.4 233.5 Sesuai Standar 55 212 232.8 232 232.4 Sesuai Standar 56 215 233.8 234.2 234 Sesuai Standar 57 217 231.4 229.6 230.5 Sesuai Standar 58 221 232.4 234 233.2 Sesuai Standar 59 232 231.8 234.4 233.1 Sesuai Standar 60 234 233 231 232 Sesuai Standar 61 240 233.2 235 234.1 Sesuai Standar 62 241 232.2 230.4 231.3 Sesuai Standar 63 245 232.8 234.6 233.7 Sesuai Standar 64 248 233.8 231.6 232.7 Sesuai Standar 65 249 233.2 233.8 233.5 Sesuai Standar 66 256 232.2 234 233.1 Sesuai Standar 67 267 231.2 234.4 232.8 Sesuai Standar 68 270 231.4 234.6 233 Sesuai Standar 69 271 233.6 234.4 234 Sesuai Standar 70 274 231 234.6 232.8 Sesuai Standar 71 275 231.8 233.6 232.7 Sesuai Standar 72 279 233 231 232 Sesuai Standar 73 282 232.8 232.6 232.7 Sesuai Standar Pada penelitian ini, pengukuran panjang gelombang serapan maksimum setiap sampel dilakukan sebanyak dua kali. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bias pada data yang diperoleh. Untuk analisis terhadap kaptopril standar, digunakan rerata mean dari kedua pengukuran. Setelah itu hasil dari rerata tersebut dianalisis dengan standar deviasi 2 yang telah ditetapkan Farmakope dengan rentang normal yaitu 226.38-235.62 nm.Error Bookmark not defined. Berdasarkan hasil dari analisis dengan standar deviasi 2 didapatkan bahwa 100 sampel kaptopril memenuhi panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar.

4.3. Pembahasan

Pada penelitian skrining panjang gelombang serapan maksimum kaptopril yang dijual di Pasar Pramuka dengan metode spektrofotometer UV-Vis ini bersifat kualitatif, 7 yaitu melihat kesesuaian panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar dengan panjang gelombang serapan maksimum sampel kemudian dianalisis berdasarkan standar deviasi panjang gelombang serapan maksimum kaptopril standar yaitu sebesar 2 dengan rentang normal 226.38-235.62 nm.Error Bookmark not defined. Standar deviasi 2 diperlukan karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengukuran seperti ikatan dengan pembawa, ikatan dengan senyawa lain yang terikat dengan zat aktif kaptopril, hal tersebut yang menyebabkan terjadi pergeseran panjang gelombang. 7 Pada pengukuran sampel yang sama, pengukuran pertama dan pengukuran kedua juga memberikan hasil yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena itu, pada pengukuran ini diambil mean atau rata-rata dari hasil pengukuran panjang gelombang pertama dan panjang gelombang kedua. Setiap senyawa mempunyai panjang gelombang serapan maksimum yang berbeda, apabila terdapat penyimpangan terhadap panjang gelombang serapan maksimum yang melebihi standar deviasi, hal tersebut berarti tidak adanya senyawa tersebut ataupun terdapat senyawa lain yang bukan senyawa yang diuji. Menurut WHO, obat palsu dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu: 4 1 Produk tanpa zat aktif API 2 Produk dengan kandungan zat aktif yang kurang 3 Produk dengan zat aktif berbeda 4 Produk yang diproduksi dengan menjiplak produk milik pihak lain 5 Produk dengan kadar zat aktif yang sama tetapi menggunakan label dengan nama produsen atau negara asal berbeda. Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa 73 sampel kaptopril dari Pasar Pramuka yang kemudian dianalisis didapatkan bahwa 100 sampel memenuhi standar panjang gelombang serapan maksimum dengan standar deviasi 2 dari panjang gelombang serapan maksimum standar dengan rentang normal 226.38- 235.62 nm. Pada penelitian lain secara kuantitatif didapatkan hasil berikut, diperoleh kadar untuk tablet Captopril generik Indofarma sebesar 103,31 ± 0,0435, tablet Captopril Dexa Medica sebesar 100,41 ± 0,0883, dan tablet nama dagang; tablet Dexa Cap Dexa Medica sebesar 102,41 ± 0,1086, tablet Otoryl Otto sebesar 100,63 ± 0,7438, tablet Tensicap Sanbe Farma sebesar 99,40 ± 0,3131, tablet Captensein Kalbe Farma sebesar 102,03 ± 0,4007, tablet Farmoten Pratapa Nirmala sebesar 100,40 ± 0,3133. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kaptopril dalam sediaan tablet dengan nama dagang maupun generik, memenuhi standar persyaratan tablet menurut The United States Pharmacopeia 2007 yaitu tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. 21 Penelitian ini bukanlah untuk menentukan suatu obat palsu atau tidak, tetapi penelitian ini bersifat skrining, untuk menentukan kesesuaian zat aktif pada kaptopril standar dan sampel. Walaupun seluruh sampel telah memenuhi panjang gelombang serapan maksimum standar, tidak menutup kemungkinan sampel tersebut merupakan obat palsu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tambahan untuk menghitung kadar kaptopril sampel dengan metode kuantitatif. 7