Menghimpunan Dana Fundraising Program Sosial Yasmin

39

c. Porix

Barang Impor yang cacat atau barang yang tidak sesuai dengan pesanan pembeli, atau pengrajin yang tidak dibayar oleh pembeli yang membuthkan uang, itupun termasuk dalam pembelian yang dilakukan oleh Barbeku barang-barang tersebut biasa dibeli oleh Barbeku di daerah Jepara, Jogja dan Solo. Pengiriman yang dilakukan pun mencapai 4 empat kontener perbulan. Barang bekas yang dibeli dan dijual kembali adalah barang yang berkaitan dengan isi sebuah ruangan, baik itu rumah, kantor, dan hotel. Contoh barang bekas yang dibeli dan dijual kembali adalah furniture, lukisan, TV dan lain sebagainya. Barang bekas yang dibeli dan dijual kembali hampir 80 adalah furniture dan sisanya elektronik dan alat perkantoran. 28

d. Penjualan Barang Bekas Berkualitas

Barang bekas berkualitas adalah barang yang tidak rusak dan masih layak pakai akan tetapi harga dari barang tersebut murah, Low Buy dan High Sell. Diprioritaskan dalam pembelian barang bekas tidak rusak. Jika ada pembelian yang dilakukan terdapat beberapa barang rusak maka akan ditimbang kepda pengusaha barang rongsok. Barang 28 Wawancara Pribadi Penulis dengan Manager Barbeku Yasmin, Selasa 10 Mei 2011 40 bekas yang terlihat dengan mata kepala tidak rusak dan tidak perlu perbaikan kembali itu adalah barang bekas yang berkualitas. 29 Omset Barbeku saat ini telah mencapai Rp 200 juta per bulan. 30 Penjualan yang dilakukan dengan mensuplay barang bekas yang sudah dibeli kepada tiga toko Barbeku yang masing-masing berda pada tempat strategis yaitu Cirendeu, Cinere dan Pamulang untuk dijual kembal.

2. Pendistribusian Distribute

Kata distribusi berasal dari bahasa inggris yaitu distribute yang berarti pembagian atau penyaluran. Unit usaha bisnis Barbeku turut mendistribusika dana lebih dari 50 pada program sekolah gratis SMK Informatika Utama, sesuai dengan anggaran setiap bulan yang telah dibuat oleh Koordinator program SMK Informatika Utama. 31 Kemudian pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan pada periode 2009 sd 2010 rata-rata mencapai: Rp. 15.000.000 sd 21.000.000. 32 30 Wawancara Pribadi Penulis dengan Manager Barbeku Yasmin, Selasa 10 Mei 2011, Jam 15.00 31 Wawancara Pribadi Penulis dengan Manager Program Sosial Yasmin, Rabu 11 Mei 2011, Jam 10.00 32 Sesuai yang terlapir. 41 Pendistribusian Dana Yasmin Pada untuk SMK Informatika Utama 2010 20 40 60 80 100 Agustus 20.462.730 September 16.243.500 Oktober 18.035.580 November 20.462.730 Desember 15.126.580 2010 Bantuan lain untuk program ini berasal dari BOS yang pada tahun 2010 mendapat Rp. 8.712.000.’ Barbeku mengeluarkan dana pada setiap bulan untuk membiayai program pendidikan sekolah gratis SMK Informatika Utama menggunakan persentase lebih dari 50 dari dana yang telah dianggarkan oleh koordinator program tersebut, dan sisa anggaran tersebut mendapatkan bantuan dari BOS, PT PLN P3B, LAZ PT PLN P3B, ZAKAT, INFAQ SODAQOH, PENDAPATAN TRAINING dan PENDAPATAN HIBAH. 33 33 Program ini pun terselenggara atas kerjasama : YASMIN-PT PLN P3B : Kerjasama Lahan Bangunan Oprsional YASMIN-LAZ PT PLN P3B : Oprasional SMKI Utama- LAZ PT PLN Pusat : Kerjasama Sarana Lab Komputer 42 Barbeku telah berperan mendistribusikan dana agar berjalannya program sekolah gratis SMK Informatika ini yang berdampak pada kemajuan masyarakat miskin untuk mengubah perekonomian mereka dengan bersekolah gratis. Dana yang terhimpun dari unit usaha bisnis Barbeku akan dipotong untuk oprasional kemudian seluruhnya akan dialokasikan kepada program sosial yang ada. Setiap bulan seluruh koordinator program sosial mengajukan anggaran kepada manager program sosial Yasmin. Dalam berjalannya sebuah program yang dijalankan akan berdampak kepada sasaran yang dituju, dari sebuah pengamatan penulis dalam hal ini Barbeku dijadikan sebagai salah satu penghimpun dana agar berjalnnya sebuah program sosial yang ada pada Yasmin untuk memberdayakan dhuafa dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat umumnya.

3. Evaluasi Program Sekolah Gratis SMK Informatika Utama

Secara etimologi, evaluasi artinya penilaian, sehingga mengevaluasi artinya memberikan penilaian atau menilai. 34 Sedangkan secara etimologi, menurut Arikunto, evaluasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan program pendidikan dengan cara mengukur hal-hal yang berkaitan dengan 34 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke dua, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, Cet. Ke-4.