1. Kepraktisan, sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan
DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kesil tetapi pada informasi.
2. Kecepatan, mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari pada manusia.
3. Mengurangi kejemuan, orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan yang berulang yang menggunakan
tangan misalnya harus mengganti suati informasi. 4. Kekinian, informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat
mutakhir dan akurat setiap saat.
2.10. Rekayasa Piranti Lunak
Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara berkelanjutan terus
berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah untuk dibangun dengan perawatan
program komputer.
2.10.1. Pengertian Piranti Lunak
Menurut Roger S. Pressman 2001:6 piranti lunak merupakan instruksi instruksi atau program komputer yang pada saat dijalankan
memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.
19
2.10.2. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan untuk memperoleh
piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang dikemukakan oleh Fritz Bauer
Roger S. Pressman, 2001: 20.
2.10.3. Model Rekayasa Piranti Lunak
Menurut Roger S. Pressman 2001:28-30, ada beberapa pilihan model rekayasa piranti lunak, salah satunya yaitu waterfall model.
Pemberian nama waterfall dikarenakan adanya tahapan demi tahapan yang harus dilalui, dimana tahapan selanjutnya baru bisa dilakukan apabila
tahapan sebelumnya sudah selesai dan tiap-tiap tahapan ini harus berjalan secara berurutan.
Model ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak yang dimulai dari level sistem
dan proses kemajuan melalui analysis, design, coding, testing, dan support. Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak
dengan proses System Development Life Cycle SDLC dengan model waterfall.
20
Gambar 2.2. Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall
Roger S. Pressman, 2001:29
Penjelasan tahapan-tahapan SDLC model waterfall ini sebagai berikut: 1.
System Requirement Analysis Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa
menghasilkan desain yang lengkap. Penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan yaitu membuat studi kelayakan, alokasi waktu, dan
cakupan. 2.
Design Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti lunak yang
akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan. Penulis akan melakukan
prosesnya melalui beberapa tahapan, yaitu: flowchart, DFD, ERD,
perancangan basis data dan rancangan antarmuka.
21
3. Code Generation
Pada tahap ini hasil perancangan diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa bahasa
pemrograman. 4.
Testing Tahap ini dilakukan pengujian internal white-box pada suatu
piranti lunak yang menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian pada fungsi eksternal
black-box juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada
tahap perancangan piranti lunak. 5.
Support atau Maintanance Kegiatan untuk mendukung beroperasinya dan terpeliharanya
sistem informasi yang telah dibuat. Pemeliharaaan sistem akan dilakukan oleh administrator yang akan meng-update data agar selalu up to date.
2.11. Model Perancangan Sistem 2.11.1.