suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa.
II.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Armstrong dan Kotler 2003, bahwa ”Consumer purchases are influence strongly by cultural, social, personal, and psychological characteristic”.
Sedangkan menurut Kotler 2000, bahwa “keputusan pembelian dari pembeli merupakan suatu hasil hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara
faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli”. 1. Faktor Budaya
Budaya adalah penyebab yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam faktor-faktor kebudayaan kita akan melihat peranan yang diberikan
oleh kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial faktor penentu yang setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi
dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Eka Umi Kalsum : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Faktor Sosial Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti :
kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial. Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelloompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga dalam kehidupan pembeli dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang dan keluarga prokreasi, adalah pasangan hidup, anak-anak seseorang. Posisi seseorang dalam setiap
kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status sosial. 3. Faktor Pribadi
Selanjutnya perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti : umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus keluarga. Pekerjaan yang dimiliki seseorang juga menentukan jenis produk yang akan
dibelinya. Keadaan ekonomi yang dimaksudkan adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam. Gaya
hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekpresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.
Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial
seseorang. Kepribadian yang dimaksud adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif
Eka Umi Kalsum : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan, 2008
USU Repository © 2008
berbeda. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen.
4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang secara psikologis dipengaruhi oleh motivasi,
persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi merupakan sesuatu yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu, termasuk pembelian. Persepsi
didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masuknya informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Lamb 2001, bahwa ”tingkat keterlibatan konsumen
memutuskan melakukan pembelian tergantung pada 5 faktor, yaitu : pengalaman sebelumnya, minat, risiko yang dirasa, situasi dan pandangan sosial”. Begitu juga
halnya dengan keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi mana yang dipilih sebagai tempat melanjutkan studinya.
II.6.3. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian