25 pada bab ini antara lain yaitu Return on Assets ROA, Net Interest Margin
NIM, Earning Asset Ratio EAR Dendawijaya, 2009. 3.
Rasio Solvabilitas Analisis solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi
bank. Disamping itu, rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume jumlah dana yang diperoleh dari berbagai utang jangka
pendek dan jangka panjang serta sumber-sumber lain di luar model bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang
dimiliki bank. Beberapa rasionya adalah Capital AdequacyRatio CAR.
2.1.7 Profitabilitas ROA
Return on Assets ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkanmemperoleh laba secara efektif dan
efisien. Profitabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang
dimilikinya untuk menghasilkan income.
26 Menurut Bank Indonesia, Return On Assets ROA merupakan
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam suatu periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini
sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank. Bank dikatakan sehat
apabila score maksimal 100 dan memiliki ROA 1.5 Harahap,2010:302. Dalam penelitian ini Return On Asset ROA dipilih sebagai indikator
pengukur kinerja keuangan perbankan adalah karena Return on Asset digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar Return on Asse
tmenunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian return semakin besar. Apabila Return on Asset meningkat,
berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham Husnan, 2004.
ROA dihitung dengan menggunakan rumus Syahyunan, 2013: 93 sebagai berikut:
ROA =
Laba Bersih Total aktiva
x 100
2.1.8 Loan Deposit Ratio LDR
Pengelolaan likuiditas merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kegiatan operasional bank, hal tersebut dikarenakan dana yang
dikelola bank sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya jangka
27 pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Likuiditas suatu bank berarti bahwa
bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban.
Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah, kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan
yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan
kemampuan dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari loan to deposit ratio suatu bank adalah sekitar 80. Namun,
batas toleransi berkisar antara 85 sampai 100 Dendawijaya, 2009:35. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
LDR =
Total Kredit Dana Pihak ketiga
x 100 Menurut Dendawijaya 2009:147 jumlah kredit yang diberikan dalam
rumus tersebut adalah kredit yang diberikan bank yang sudah direalisir ditarikdicairkan. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia, yang termasuk dalam
pengertian dana yang diterima bank Dendawijaya,2009:116, adalah sebagai berikut:
1. Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI adalah volume pemberian
pinjaman kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan.
28 2.
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 3.
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
nasabah dan bank. 4.
Tabungan masyarakat adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
5. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan, tidak
termasuk pinjaman subordinasi. 6.
Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan.
7. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari 3
bulan. 8.
Modal pinjaman 9.
Modal inti bank terdiri atas modal yang telah disetor pemilik bank, agio saham terutama untuk bank yang telah go public, berbagai cadangan, laba
ditahan setelah diputuskan oleh rapat umum pemegang saham bank, serta laba tahun berjalan.
29
2.1.9 Non Performing Loan NPL