Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

2. Variabel terikat dependent, yaitu kinerja keuangan ROA. Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Skala Rumus Variabel Independen Ukuran Dewan Komisaris Jumlah keseluruhan anggota dewan komisaris yang bertanggungjawab mengawasi perusahaan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan Beiner et al, 2003 Rasio � Anggota dewan komisaris Dewan Direksi Jumlah anggota dewan direksi dalam perusahaan Rasio � Anggota dewan direksi Proporsi Dewan Komisaris Independen Persentase antara jumlah komisaris yang berasal dari luar perusahaan komisaris independen terhadap total jumlah angota dewan komisaris perusahaan. Rasio ∑ Komisaris independen ∑ keanggotaan dewan komisaris Komite Audit Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Rasio ∑ Komite audit yang berasal dari luar ∑ keanggotaan komite audit Variabel Dependen Return On Assets ROA Rasio pendapatan sebelum bunga dan pajak EBIT atau net pendapatan dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun fiskal. Rasio EBIT Total aset Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini, 2016

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau Universitas Sumatera Utara dokumen perusahaan data sekunder serta studi pustaka dari berbagai literatur dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan good corporate governance. Data sekunder berisi tentang data-data annual report yang mencakup data corporate governance yang meliputi ukuran dewan komisaris, dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan dan kinerja perusahaan yang diukur dengan metode return on assets ROA dari perusahaan perbankan yang listing di BEI periode 2012-2014.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakanbertujuan agar dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak Ghozali, 2006. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali, 2006.Cara membaca apakah data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola lonceng distribusi normal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak mengikuti pola lonceng distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi Universitas Sumatera Utara asumsi normalitas. Selain itu, kenormalan data juga bisa dilihat melalui tabel hasil uji KolmogorovSmirnov yang langsung memberikan keterangan “normal” apabila data terdistribusi secara normal. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut: a.nilai Sig. atau signifikan 0.05, maka distribusi data tidak normal b.Nilai Sig. atau signifikan 0.05, maka distribusi data normal 2. Multikolinieritas Uji multikolineraritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variable independent yang nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independent. Selain itu multikolinearitas dapat digunakan VIF Variance Inflation Factor yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : VIF =1Tolerance Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali, 2006: 92 : Jika Tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10 maka ada multikolinearitas. 3. Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan Universitas Sumatera Utara variabel sebelumnya. Untuk data time series autokorelasi sering terjadi. Tapi untuk data yang sampelnya crossection jarang terjadi karena variabel pengganggu satu berbeda dengan yang lain. Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin Watson dengan kriteria jika: 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif 4. Heteroskedastisitas Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melakukan uji glesjer. Uji glesjer meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: │Ut│= α + βXt + vt, dimana Ut adalah unsur kesalahan Ghozali, 2007:108 Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Metode Analisis Regresi

Juliandi dan Irfan 2013:164 memaparkan bahwa analisis regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel terikat akibat pengaruh dari nilai variabel bebas. Melihat kerangka konseptual dalam penelitian ini, analisis regresi yang digunakan adalah : 1. Uji Analisis Regresi Berganda Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian mengolah dan menyajikannya dalam bentuk tabel. Grafik dan outuput digunakan untuk menarik kesimpulan sebagai dasar pengambilan keputusan. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresis linier berganda multiple liniear regression. Analisis regresi berganda dapat menjelaskan pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas. Untuk mempermudah analisis dalam penelitian ini digunakan alat bantu software SPSS Statistical Package for Social Science. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= � + � � X 1 + � � X 2 + � � X 3 + � � X 4 + � Keterangan: Y : Return On Assets � : Konstanta e : error � : koefisien regresi X 1 :Ukuran Dewan Komisaris X 2 :Dewan Direksi Universitas Sumatera Utara X 3 : Proporsi Komisaris Independen X 4 : Komite Audit 2. Uji Koefisien determinasi R 2 Dalam uji linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi Goodness of fit, yang dinotasikan dengan R 2 yang mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen Ghozali, 2005.

3.7.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap masing-masing hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut : uji signifikan pengaruh nyata variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun secara bersama-sama pada hipotesis 1 H 1 sampai dengan hipotesis 4 H 4 dilakukan dengan uji F F-test dan uji statistic t t- test pada level 5 α =0,05. 1. Uji Signifikasi Simultan Uji Statistik F Pengujian ini bertujuan untuk menguji secara signifikan pengaruh variabel independen ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, proporsi komisaris independen dan komite audit terhadap variabel dependen kinerja keuangan, yaitu ROA secara bersama-sama dengan melihat nilai signifikan F. Uji statistik F pada dasarnya menjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud Universitas Sumatera Utara dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan menentukan derajat kepercayaan 95 α =0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah : 1. H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, artinya tidak ada pengaruh ukuran dewan komisaris, dewan direksi, proporsi komisaris independen dan komite audit secara simultan terhadap kinerja keuangan ROA. 2. Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, artinya ada pengaruh ukuran dewan komisaris, dewan direksi, proporsi komisaris independen dan komite audit secara simultan terhadap kinerja keuangan ROA. Kriteria Pengujiannya dengan taraf signifikansi sebesar 5 maka: 1. Apabila F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Apabila F hitung F tabel, maka Ho di terima dan Ha ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Menentukan signifikansi: 1. Nilai signifikasi P Value 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. 2. Nilai signifikasi P Value 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Membuat kesimpulan: Universitas Sumatera Utara 1. Bila P Value 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen secara simultan bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. 2. Bila P Value 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen secara simultan bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen. 2. Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang sgnifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006 Universitas Sumatera Utara 46

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 1 10

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 23

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

2 5 4

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 12

ABSTRAK PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11