satu perputaran sinyal. Transit time noise pada transistor ditentukan oleh mobilitasdata yang dibawa, bias tegangan, dan
konstruksi transistor. Jika perjalanan data tertunda dengan frekuensi yang tinggi saat perlintasan semikonduktor, noise akan
lebih banyak dibandingkan dengan sinyal aslinya
[8].
2.3 Efek Noise
Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan komunikasi, fisiologis, gangguan pada pendengaran. ancaman bahaya
keselamatan lingkungan kerja, menurunya performa kerja, stres dan kelelahan.
2.3.1 Efek Noise terhadap sistem Komunikasi
Bising dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 area:
1. Bising menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang
disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal. 2.
Bising dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal. 3.
Bising juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien
[9].
2.3.2 Efek Noise terhadap fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan
dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Efek Noise Terhadap Pendengaran
Gambar 2.2 Konstruksi Telinga Manusia Dalam menangkap Bunyi
[10]
Pada gambar 2.2 Menunjukan ilustrasi bagaimana telinga manusia menangkap bunyi dari sumber suara, terlihat proses dari Eardum menuju
Cochlea yang berakhir pada Brain sebagai pengolah bunyi yang telah di dengar.
Tingkat tekanan bunyi minimum yang mampu membangkitkan sensasi pendengaran di telinga pengamat disebut kemampuan mendengar.
Bila tekanan bunyi ditambah dan bunyi menjadi lebih keras, akhirnya ia mencapai suatu tingkat dimana sensasi pendengaran menjadi tidak
nyaman. Tingkat tekanan bunyi minimum yang merangsang telinga sampai suatu keadaan dimana rasa tidak nyaman menyebabkan rasa sakit
tertentu disebut ambang rasa sakit. Macam-macam gangguan pendengaran ketulian, dapat dibagi atas :
1.Tuli sementara Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas
tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara.
Universitas Sumatera Utara
2. Tuli Menetap
Diakibatkan waktu paparan yang lama kronis dan pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :
a. Tingginya level suara
b. Spektrum suara c.
Kepekaan individu d. Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat
pengaruh synergistik ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan beberapa obat
lainnya. e.
Keadaan Kesehatan
3. Prebycusis Penurunan dayadengar sebagai akibat pertambahan usia
merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis menurunnya daya dengar pada nada tinggi
[10].
2.4. Pengertian Active Noise ControlANC