5.2 Dukungan Keluarga pada Pasien Pasca Stroke di Poli Stroke RSUD Dr.Pirngadi Medan
Hasil penelitian di Poli Stroke RSUD Dr.Pirngadi Medan lebih dari dua pertiga 75,3mempunyai dukungan keluarga sedang dan dukungan keluatga
tinggi 20,8 serta kurang dari sepertiga 3,9, merupakan dukungan keluarga rendah. Status perkawinan responden, lebih dari dua pertiga 79,2
sudah kawin sedangkan yang belum kawin 7,8. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sit et al
2004 terhadap 102 pasien stroke dilaporkan 83 orang 81,4 kawin, 16 orang 15,7 jandaduda, 3 orang 2,9 tidak kawin. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Ellis dan Horn 2000 terhadap 26 orang apsien stroke di Royal Hempshire County Hospital di Winchester Inggris, dilaporkan sebagian
besar responden kawin yaitu sebanyak 19 orang 73,1. Meskipun status perkawinan bukan merupakan faktor resiko stroke, tetapi perkawinan
merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pasangan. Dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan bentuk dukungan yang mepengaruhi gaya
hidup dan kesehatan mental yang lebih baik Sarfino, 2006. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan dengan
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari setiap anggota keluarga Mubarok, 2006. Keluarga adalah sistem pendukung utama yang memberi perawatan
langsung pada setiap keadaan sehat-sakit pasien Keliat, 2006. Dukungan
Universitas Sumatera Utara
terhadap salah satu anggota keluarga yang menderita suatu penyakit membutuhkan dukungan dari seluruh anggota keluarga dalam proses
penyembuhan dan pemulihan pasien Friedman, 1998. Keluarga memegang peranan penting dalam proses pengobatan pasien stroke, pengobatan pada
penderita stroke merupakan masa yang sulit dan dapat berlangsung 6 bulan atau lebih tergantung pada kemauan dan keterlibatan keluarga Sutrisno,
2007. Hasil penelitian Taylor et al 1997, dalam Ratna, 2010 menyatakan
bahwa dukungan yang diberikan keluarga berupa dukungan emosional berupa motivasi pada pasien agar semangat menjalani pengobatan. Hal ini sesuai
dengan Stuart dan Sundeen dalam Tamheer Noorkasiani, 2009 yang menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan unsur terpenting dalam
membantu individu menyelesaikan masalah kesehatan. Penelitian yang dilakukan Haryanto dan Basuki 2013 terdapat 51,6 keluarga memberikan
dukungan yang kurang Komponen dukungan keluarga informasi memiliki rata-rata 12,8 SD =
3,2 serta dukungan keluarga dengan komponen instrumental rata-rata 11,3 SD = 2,6. Dukungan informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan status
kesehatan pasien. Penelitian Tel 2011 menunjukkan bahwa dukungan dapat meningkatkan kondisi kesehatan pasien dan untuk beradaptasi dengan
pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Depresi pada Pasien Pasca Stroke di Poli Stroke RSUD Dr.Pirngadi Medan