berkurang, merasa hidup tidak berharga, pesimis akan masa depan, tidak ada minat terhadap aktivitas, tidak dapat berkonsentrasi yang dialami
hampir setiap hari selama 1 minggu atau lebih. Sharp Lipsky, 2002. Penelitian yang dilakukan Brawn et al 2012 tentang depresi pasca
stroke di Swedia menggunakan kuesioner CES-D untuk mengukur depresi hasil penelitian ini 15-19 mengalami depresi pasca stroke.
2.5 Teori Self Care Dorothea E Orem
Self care merupakan prilaku yang dipelajari dan merupakan suatu tindakan sebagai respon atas suatu kebutuhan Delaune Ladner, 2002.
Pada konsep self care, Orem menitik beratkan bahwa seseorang harus dapat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan self care untuk dirinya
sendiri dan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk kesehatannya Alligood Tomey, 2006. Kebutuhan seseorang untuk terlibat dalam
perawatan dirinya dan mendapatkan perawatan disebut sebagai therapeutic self care demand Delaune Ladner, 2002. Self care dalam
konteks penyakit kronis merupakan hal yang kompleks dan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan manajemen serta kontrol dari penyakit
kronis terebut Larsen Lubkin, 2009. Teori self care defisit Orem 1971 dalam Alligood Tomey, 2006
mengatakan bahwa defisiensi perawatan diri adalah kesenjangan antara kebutuhan perawatan diri terapeutik individu dan kekuatan mereka
sebagai agen perawat diri yang mana unsur pokok perkembangan kemampuan perawatan diri tidak berjalan atau tidak adekuat untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui atau mempertemukan sebagian atau semua komponen yang ada atau membangun kebutuhan perawatan diri, dengan kata lain bahwa
jika seseorang tidak cukup mampu untuk merawat dirinya sendiri berkaitan dengan kesehatannya maka ia dikatakan menderita defisit
perawatan diri Orem, 1985 dalam Basford Slevin, 2006. Self care agency adalah kemampuan atau kekuatan yang dimiliki
seorang individu untuk mengidentifikasi, menetapkan, mengambil keputusan dan melaksanakan self care Alligood Tomey, 2006. Orem
mengidentifikasi basic conditioning factor yang mempengaruhi self care agency yaitu gender, tahap perkembangan, tingkat kesehatan, pola hidup,
sistem pelayanan kesehatan, sistem keluarga dan lingkungan eksternal Alligood Tomey, 2006. Interaksi antara perawat dengan klien akan
dapat terjadi jika klien mengalami self care deficit, disinilah muncul suatu nursing agency Delaune Ladner, 2002.
Teori Sistem Keperawatan Orem 1985 dalam Basford Slevin, 2006 menjelaskan sistem keperawatan sebagai rangkaian tindakan
berkelanjutan yang dihasilkan ketika perawat menghubungkan satu atau sejumlah cara membantu pasien dengan tindakannya sendiri atau tindakan
seseorang di bawah perawatan yang diarahkan untuk memenuhi tuntutan perawatan diri terapeutik orang tersebut atau untuk mengatur perawatn
diri mereka. Sebagai agen keperawatan, perawat menerapkan sistem keperawatan yang merupakan tindakan praktek keperawatan yang
dilakukan secara berkesinambungan dan bertahap dengan berkoordinasi
Universitas Sumatera Utara
dengan pasien untuk mengetahui dan memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri terapeutik pasien mereka dan melindungi serta meregulasi
latihan atau perkembangan kemampuan pasien sebagai agen perawat diri sendiri Olligood Tomey , 2006.
Menurut Orem 1985 dalam Basford Slevin, 2006 menjelaskan tiga sistem keperawatan yaitu
a.Suportif edukatif artinya jika pasien mampu melakukan atau belajar tentang perawatan diri maka intervensi keperawatan harus dibatasi
misalnya hanya pada pemberian dukungan dan pendidikan. b.Partially compensatory System yaitu pasien memiliki beberapa
kemampuan untuk melakukan perawatan diri tetapi tidak dapat mencapai perawatan diri total jika tidak dibantu, dan perawat harus membantu
pasien dalam melakukan tugas-tugas tersebut. c.Wholly copensatory system yaitu jika pasien secara total tidak dapat
melakukan perawatan diri sendiri, dan perawat harus melakukan semua tugas-tugas tersebut untuk pasien, bahkan dalam hal kebutuhan
perawatan diri umum seperti memandikan dan memberi makan pasien.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Teori Penelitian