36
4.4.2 pH Urin
Hasil pengujian terhadap pH urin terlihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4
.5 Hasil penetapan pH Urin
No. Kelompok Pengujian
pH Urin 1.
Na-CMC 0,5 7,28
2. Furosemid 10 mgkg bb
7,74 3.
EnHPK 100 mgkg bb 7,5
4. EnHPK 150 mgkg bb
7,94 5.
EnHPK 200 mgkg bb 7,88
Berdasarkan hasil pengukuran pH urin tikus putih setelah pemberian perlakuan ternyata relatif normal, yaitu berkisar antara 7,0 – 8,0. Menurut
Gandasoebrata 1992, batas-batas normal pH urin adalah berkisar 4,6 – 8,5, hasil pengukuran yang cenderung basa dapat disebabkan urin menjadi bersifat lebih
alkali setelah dibiarkan selama 5 jam karena urea akan berubah menjadi ammonia dan akan kehilangan CO. Derajat keasaman pH menyatakan konsentrasi ion
hidrogen H
+
yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan asam dan basa di dalam cairan tubuh. Guyton 1997 mengemukakan bahwa pengaturan
keseimbangan asam-basa berhubungan dengan pengaturan konsentrasi ion H
+
di dalam cairan tubuh. Apabila konsentrasi H
+
berubah dari normal, maka ginjal akan mengekskresikan urin yang asam basa, dengan demikian juga dapat membantu
menyesuaikan konsentrasi ion H
+
cairan tubuh kembali normal.
4.4.3 Hasil kadar natrium
Elektrolit merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh baik tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi
Universitas Sumatera Utara
37
tubuh secara keseluruhan. Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraseluler. Elektrolit natrium ini akan membantu pengeluaran air seni yang
disebut efek diuresis Rasyid, 2011. Dari pengukuran kurva kalibrasi untuk natrium diperoleh persamaaan garis
regresi yaitu Y = 0,141474X – 0,00269 dengan nilai r = 0,9998. Hal ini menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X
konsentrasi dan Y absorbansi. Hasil pengukuran kadar natrium dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.6
Kadar natrium dalam urin tikus pada kelompok uji
No Kelompok
pengujian Kadar Natrium meql
Rata- rata±SD
p
T.I T.II
T.III T.IV
T.V 1
Na-CMC 0,5
37,66 39,24
32,67 42,35
36,18 37,62
± 3,59 0,00
2 Furosemid
10 mgkg bb 91,01
94,10 77,73
85,97 97,25
89,21 ± 7,65
0,00
3 EnHPK 100
mgkg bb 29,58
26,57 23,08
24,14 21,74
25,02 ±3,10
0,251 0,00
4 EnHPK 150
mgkg bb 60,71
78,73 53,90
65,99 83,76
68,62 ±12,42
0,00 0,018
5 EnHPK 200
mgkg bb 57,65
74,43 70,47
42,36 45,51
58,08 ±14,37
0,019 0,00
Keterangan: T.I – T.V = Tikus 1- Tikus 5 = Berbeda signifikan terhadap Kontrol Na-CMC 0,5
= Berbeda signifikan terhadap Furosemid 10 mgkg bb
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 4.3 Kadar natrium pada urin tikus putih jantan
Pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa dari hasil rata-rata yang diperoleh untuk Na-CMC 0,5 37,62 ± 3,59 meql; furosemid dosis 10
mgkg bb 89,21 ± 7,65 meql, EnHPK dosis 100 mgkg bb 25,02 ± 3,10 meql, EnHPK dosis 150 mgkg bb 68,62 ± 12,42 meql, dan EnHPK dosis 200 mgkg bb
58,08 ± 14,37 meql. Berdasarkan hasil yang diperoleh, EnHPK dengan dosis 100 mgkg bb,
150 mgkg bb, dan 200 mgkg bb menunjukkan efek diuretik terhadap pengeluaran kadar natrium. Hasil analisis secara statistik menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengeluaran kadar natrium antara kelompok Na-CMC 0,5 dengan kelompok EnHPK dosis 100 mgkg bb dengan
nilai signifikansi 0,251 p 0,05, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelompok EnHPK dosis 150 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,00 p
0,05 dan kelompok EnHPK dosis 200 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,019 p 0,05.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Na-CMC 0,5 Furosemid 10
mgkg bb EnHPK 100
mgkg bb EnHPK 150
mgkg bb EnHPK 200
mgkg bb
R at
a -r
at a K
ad ar
N at
ri u
m m
eq l
Kelompok Pengujian
Universitas Sumatera Utara
39
Hasil statistik juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengeluaran kadar natrium kelompok furosemid dengan kelompok
EnHPK dosis 100 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05, kelompok EnHPK dosis 150 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,018 p 0,05 dan
kelompok EnHPK dosis 200 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. Pemberian dosis EnHPK dapat meningkatkan pengeluaran kadar natrium terhadap
tikus putih jantan. Peningkatan pengeluaran natrium dalam urin mengindikasikan adanya efek diuretik yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan pecut kuda.
4.4.4 Hasil kadar kalium