Analisis Regresi Pengujian Hipotesis

46

4.2.3 Analisis Regresi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : SQRTFREK = a + b 1 IFR + b 2 INFO Tabel 4.8 Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 105.870 65.938 1.606 .111 Ifr -144.238 1123.930 -.194 -1.164 .247 Info 23.606 7.708 .511 3.062 .003 a. Dependent Variable: SQRTFREK Sumber : Output statistik, Maret 2015 Berdasarkan tabel pengujian diatas, maka persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut : SQRTFREK = 105.870 – 144.238IFR + 23.606INFO Persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 105.870 artinya apabila nilai variabel independen IFR dan INFO bernilai nol, maka variabel dependen SQRTFREK adalah sebesar 105.870. 2. Koefisien regresi IFR sebesar -144.238 memberikan pengertian bahwa perubahan IFR sebesar 1 satuan akan memberikan dampak penurunan SQRTFREK sebesar 144.238. Universitas Sumatera utara 47 3. Koefisien regresi INFO sebesar 23.606 memberikan pengertian bahwa perubahan INFO sebesar 1 satuan akan memberikan dampak peningkatan SQRTFREK sebesar 23.606.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Taraf signifikansi α 5. Bila nilai.sig 0,05, maka hipotesis ditolak, namun bilai nilai.sig 0,05, hipotesis yang diajukan diterima. Dari tabel 4.8, dapat dilakukan pembahasan dari tiap-tiap variabel : a. Hipotesis Pertama Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IFR terhadap frekuensi perdagangan saham. Probabilitas menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,247. Angka ini lebih besar dari α 0,05, artinya bahwa variasi variabel IFR secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan IFR berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perdagangan saham perusahaan perusahaan manufaktur yang listing dari tahun 2010-2013 di BEI tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya praktik internet financial reporting yang dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi frekuensi perdagangan saham perusahaan. b. Hipotesis Kedua Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.8, variabel tingkat pengungkapan informasi mempunyai nilai sig. sebesar 0,003. Angka tersebut lebih kecil dari nilai Universitas Sumatera utara 48 α 0,05, artinya bahwa variasi variabel tingkat pengungkapan informasi website secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham diterima karena terdukung secara statistik. Hasil ini menunjukkan bahwa frekuensi perdagangan saham, yaitu jumlah transaksi perdagangan, baik jual atau beli, suatu saham perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh tingkat pengungkapan informasi website yang dilakukan oleh perusahaan sampel, yaitu perusahaan manufaktur yang listing dari tahun 2010- 2013. Untuk itu diharapkan perusahaan meningkatkan usaha pengungkapan informasi sesuai dengan konsep teori sinyal, pengungkapan informasi keuangan dan non keuangan yang dapat membantu pengguna informasi menilai prospek perusahaan kedepan dan mengurangi asimetri informasi yang ada. Semakin tinggi tingkat pengungkapan informasi, maka semakin besar dampaknya pada keputusan investor. Reaksi dari investor akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang lebih cepat dan otomatis mempengaruhi frekuensi perdagangan saham perusahaan. Universitas Sumatera utara 49

4.3 Pembahasan

a. Hubungan Internet Financial Reporting dan Frekuensi Perdagangan Saham

Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis 1 yang telah dilakukan, mengenai pengaruh Internet Financial Reporting IFR terhadap frekuensi perdagangan saham, dapat disimpulkan IFR tidak memiliki pengaruh terhadap frekuensi perdagangan saham. Dengan kata lain, perusahaan manufaktur yang menerapkan IFR belum tentu mempunyai frekuensi perdagangan saham yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkannya. Jika dikaitkan dengan teori pasar efisien Tandelilin 2001:112 yang mengatakan bahwa pada pasar yang efisien semua informasi relevan yang masuk ke dalam pasar akan direspon oleh investor, dan menimbulkan tindakan investor terhadap saham yang akan tercermin dari pergerakan harga saham dan secara otomatis mempengaruhi frekuensi perdagangan saham perusahaan, namun, hasil penelitian ini mengindikasi bahwa IFR belum mampu mempengaruhi investor untuk merespon informasi. Hal tersebut terjadi karena IFR menyediakan informasi yang kurang relevan bagi pasar sehingga tidak direspon oleh investor, lebih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi reaksi pasar, seperti tingkat inflasi, kondisi ekonomi dan politik, dan informasi akuntansi lainnya Hanafi, 2005. Hasil dari penelitian ini tidak mendukung teori pasar efisien yang menyatakan informasi yang masuk ke pasar akan tercermin pada harga saham perusahaan dan meningkatkan frekuensi perdagangan saham perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Kondisi lain yang menimbulkan situasi ini karena dari kebanyakan perusahaan manufaktur yang memiliki website, tidak mencantumkan laporan keuangan Universitas Sumatera utara

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Harga Dan Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan.

0 2 12

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP HARGA DAN Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Harga Dan Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan.

0 3 21

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 1 15

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP VOLUME Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 2 15

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN

0 0 9

1. DATA FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN SAMPEL - Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pasar Efisien - Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 10

Pengaruh Internet Financial Reporting Dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 1 10

PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING, TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI WEBSITE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 14