BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:.
1. Variabel yang membuat perbedaan dan yang paling dominan terhadap kelompok rendah, sedang, dan tingginya yang mempengaruhi tingkat prestasi
adalahMinat Peserta Didik �
1
. 2. Fungsi Diskriminan yang diperoleh adalah:
�
1
= -7,255 + 0,563 �
1
4.2 Saran
Dari hasil penelitian didapat bahwa faktor dominan yang mempengaruhi tingkat prestasi siswa di SMA Negeri 1 Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu adalah
minat peserta didik. Maka disaran kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Rantau Utaraagar dapat menanamkan kesadaran dan minat kepada siswa untuk belajar.
Sehingga siswa-siswa SMA Negeri 1 Rantau utara bisa lebih bersaing di ujian PTN berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Latar Belakang
2.1.1 Definisi Prestasi Siswa
Prestasi belajar adalah hasil pencapaian yang maksimal menurut kemampuan siswa pada waktu tertentu pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan, dimengerti
dan diterapkan.Seluruh pelaku pendidikan yaitu siswa, orang tua dan guru tentu ingin tercapainya sebuah prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar yang
baik adalah salah satu indikator akan keberhasilan proses belajar. Pada umumnya prestasi belajar dinyatakan dalam angka atau huruf untuk
membandingkan dengan satu kriteria. Prestasi belajar adalah kemampuan bagi murid dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Harus dimiliki tiga aspek dalam
prestasi belajar yaitu kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Tapi kenyataannya tidak semua siswa bisa mendapat prestasi belajar yang baik dan
ada siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang buruk. Baik dan buruknya prestasi belajar yang diperoleh murid dipengaruhi oleh berbagai faktor.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain : 1. Minat Peserta Didik
Minat menurut Gie 1998 adalah sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatukegiatan karena menyadari pentingnya
Universitas Sumatera Utara
kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara
penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya disekolah.
Minat besar pengaruhnya terhadap aktifitas belajar. Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-
penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah
kekurangan minat.
2. Tingkat Disiplin Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan
tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun. Dalam
hal belajar disiplin sangat penting karena berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kedisiplinan orang tersebut.
Salah satu contohnya adalah kedisiplinan seorang siswa untuk mengatur waktunya untuk belajar.
3. Fasilitas Belajar Mengajar Menurut H. M Daryanto 2006:51 secara etimologi arti kata fasilitas
yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya
lokasitempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah
sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat Kinerja Guru Salah satu yang mempengaruhi tingkat prestasi siswa adalah guru,
yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal
diperlukan peran guru, terutama tingkat kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Kinerja guru dalam proses pembelajaran betul-
betul diperlukan guna menemukan nilai-nilai ajaran pada anak didik. Maka segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru
harus menyatu, menjiwai, dan menghayati tugas tugas yang relevan dengan tingkat kebutuhan, minat, bakat dan tingkat kemampuan
peserta didik serta kemampuan guru dalam mengorganisasi materi pembelajaran dengan penggunaan ragam teknologi yang memadai.
5. Tingkat Ekonomi Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama.
Anak-anak pertama kali mendapatkan didikan dan bimbingan didalam keluarga dan setelah itu barulah seseorang menerima pendidikan diluar
keluarga yaitu belajar mengajar disekolah, akan tetapi hasil belajar yang baik akan sulit diperoleh dengan hanya mengandalkan keterangan-
keterangan yang diberikan oleh guru di depan kelas, tetapi membutuhkan juga alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil, peta, pena dan
terlebih lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan. Bagi orang tua
yang keadaan ekonominya kurang memadai sudah barang tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak secara memuaskan. Apabila
keadaan ini terjadi pada orang tua siswa, maka siswa yang bersangkutan akan menanggung resiko-resiko yang tidak diharapkan oleh seorang siswa
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Data
Menurut Kuswadi dan E. Mutiara, Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambing,
sifat.http:www.definisi-pengertian.com
2.2.1 Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
yang diteliti, baik dari objek individual responden maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan dirinya sendiri. Contoh:
hasil wawancara dengan responden, hasil perhitungan suara dari masyarakat yang melaksanakan pemilihan kepala desa atau lainnya,
data jumlah mahasiswa yang diperoleh dari lembaga pendidikan yang bersangkutan, dan lainnya.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk
mendapatkan informasi keterangan dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara
individual responden maupun dari suatu badan instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi
atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna. Badan yang biasa mengumpulkan data tersebut antara lain BPS
Badan Pusat Statistik, misal data mengenai laju inflasi, statistik penduduk, statistik pertanian, statistik ekonomi, data tingkat kemajuan
pembangunan suatu daerah yang diperoleh dari BAPPEDA setempat, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Variabel
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi angka kuantitatif atau nilai mutu kualitatif. Variabel merupakan pengelompokkan secara logis dari dua atau lebih
atributdari objek yang diteliti. Misalnya: tidak sekolah, tidak tamat SD, tidak tamat SMP, dan sebagainya. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari
objek penelitian itu.Variabel tingkat pendidikan merangkum semua atribut tadi.
Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti “berubah” dan “dapat”. Jadi, kata variabel berarti dapat berubah-ubah.Nilai
itu berupa nilai kuantitatif maupun kualitatif.Dilihat dari segi nilainya, variabel dibedakan atas 2, yaitu variabel diskrit dan variabel kontiniu.Variabel diskritnya
nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan bulat, sedangkan variabel kontiniu nilai kuantitatifnya bisa berupa pecahan.http:rakim-ypk.blogspot.com.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono, 2007.
Menurut hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya, variabel terbagi atas beberapa yaitu :
1. Variabel bebas independent variable yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel tak bebas.
2. Variabel tak bebas dependent variable yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas.
3. Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara suatu variabel bebas dengan tak bebas.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel intervening, seperti halnya variabel moderator, tetapi nilainya tidak dapat diukur, seperti kecewa, marah, gembira, senang, sedih, dan lain
sebagainya. 5. Variabel control, yaitu variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti.
2.4 Matriks