Bentuk dan Fungsi Ornamen Pada Rumah Adat Sepuluh Dua Jabu

Foto 9: Kamar Mandi Pada Rumah Adat Sepuluh Dua Jabu. Sumber: Peneliti. Data Penelitian Tahun 2016.

3.4. Bentuk dan Fungsi Ornamen Pada Rumah Adat Sepuluh Dua Jabu

Rumah adat Sepuluh Dua Jabu memiliki beberapa ornamen atau ragam hias. Adapun nama, jenis, fungsi dan makna dari beberapa ornamen yang ada pada rumah adat adalah: a. Tapak Raja Sulaiman Bentuk: Ornamen ini mengambil nama dari seorang raja yang dikenal sangat sakti dan berilmu tinggi. Konon ornamen digunakan sebagai petunjuk jalan supaya tidak tersesat di perjalanan. Ornamen ini terdapat pada dinding melmelen di pangkal dan ujungnya. Universitas Sumatera Utara Fungsi: Ornamen ini mempunyai fungsi mistik sebagai penahan roh-roh jahat, penolak bala, penolak gatal-gatal dan keracunan. b. Dasa Siwaluh Bentuk: Bentuknya seperti bintang delapan sebagai gambaran arah mata angin. Hiasan ini terletak di bagian tengah melmelen sesudah Bindu Natogog. Ornamen ini mengandung arti perlambangan mata angin sebagai petunjuk arah dunia. Fungsi: Fungsinya secara magis adalah menentukan hari dan bulan yang baik untuk manusia. Ornamen ini juga digunakan untuk mencari benda yang hilang. c. Embun Sikawiten Bentuk: Ornamen ini berbentuk hiasan ini dibuat berulang-ulang dan saling mengait satu sama lain untuk mengisi bidang melmelen yang mengandung arti kemakmuran. Fungsi: Hanya berfungsi sebagai hiasan tanpa adanya unsur magis. d. Bunga Gundur dan Pantil Manggis Bentuk: Ornamen ini memiliki bentuk seperti bunga labu dan bagian bawah buah manggis. Kedua ornamen ini dibuat mendampingi motif Tapak Raja Sulaiman sebagai penambah keindahan. Ornamen ini dianggap sebagai simbol keindahan dan tidak mengandung unsur mistik. Fungsi: Fungsiornamen ini adalah sebagai hiasan. Universitas Sumatera Utara e. Tumba Lau dan Tutup Dadu Bentuk: Kedua ornamen ini berbentuk awan berarak yang dibuat berulang- ulang pada tepi bawah dan atas melmelan sebagai hiasan yang melambangkan kecerahan. Fungsi: Fungsi ornamen ini adalah sebgai hiasan. f. Teger Tudung Bentuk: Ornamen ini berbentuk kubah mesjid dan dibuat di tengah melmelan pada pangkal dan ujungnya sebagai hiasan. Teger Tudung mengartikan ketampanan dengan simbol kewibawaan. Fungsi: Ornamen ini berfungsi sebagai lambang keagungan. g. Hiasan Cuping Bentuk: Pada sudut rumah sebagai batas dinding derpih depan dan samping terdapat sebidang papan yang berbentuk telinga. Sedangkan pada bagian bawah cuping ini sering dihiasi dengan hiasan kemping yang melambangkan anting-anting. Cuping mengandung arti pendengaran tajam. Fungsi: Fungsinya sebagai nasehat bahwa pemilik rumah harus pandai menyaring barita-berita atau ucapan orang yang didengar. h. Beraspati Pengeretret Bentuk: Ornamen ini berbentuk cecak dengan kepala berada di bagian kiri dan kanan. Bahannya terbuat dari tali ijuk yang ditempelkan pada dinding dan sebagai hiasan yang mengelilingi dinding derpih rumah. Universitas Sumatera Utara Fungsi: Ornamen ini dianggap sebagai simbol kekuatan penangkal setan dan persatuan masyarakat. Selain itu, ornamen ini berfungsi untuk memperkuat ikatan antar dinding fungsi konstruksi. i. Penga lo-ngalo bendi-bendi Bentuk: Pengalo-ngalo bendi-bendi merupakan ukiran sebagai hiasan daun pintu. Apabila masuk ke dalam rumah, pengalo-ngalo ini harus dipegang untuk menjaga keseimbangan karena pintu rumah adat lebih kecil dari pintu rumah biasanya. Hiasan ini sebagai lambang kesopanan antara orang yang datang tamu dengan penghuni rumah. Fungsi: Fungsi ornamen ini sebagai penyambut pengalo-ngalo tamu.

3.5. Upaya Penyelamatan dan Makna Rumah Adat Karo Saat Ini