commit to user
layanan kesehatan dan diketahui status HIVnya sehingga dapat ditangani lebih lanjut.
2. LSM SpekHam
SpekHam merupakan singkatan dari Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia. SpkeHam berangkat dari gerakan-
gerakan mahasiswa untuk perubahan reformasi pada tahun 1998. Awalnya hanya berfokus pada pendampingan perempuan korban kekerasan sosial,
ekonomi, dsb. Lalu dalam perkembangan selanjutnya, SpekHam lebih melihat bagaimana pemenuhan hak-hak dasar perempuan dengan hak dasar
kesehatannya, ekonomi dan lain-lain. Sejak tahun 2005 visi dan misi semakin berkembang tentang bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar dan
bagaimana penghapusan kekerasan terhadap perempuan itu dihilangkan dengan cara melakukan advokasi-advokasi kebijakan.
Target dari LSM SpekHam adalah penghapusan kekerasan terhadap perempuan, pemenuhan kebutuhan dasar perempuan dan
bagaimana perempuan yang termarginalkan dan dieksploitasi selama ini dapat diminimalisir. Program utamanya adalah selain melakukan
pendampingan untuk upaya prefentif juga melakukan advokasi kepada pemerintah.SpekHam memiliki 4 project yang dilakukan :
1. Program penanganan HIVAIDS di kota Surakarta dengan sasaran perempuan beresiko dan kliennya.
2. Program women access to justice yaitu perempuan yang mengakses
keadilan, dimana perempuan yang mengalami kekerasan didampingi
commit to user
untuk adanya stop kekerasan pada perempuan, lalu adanya posko-posko layanan yang dilakukan masyarakat sendiri kalau terjadi kekerasan
sehingga mereka bisa melakukan penanganan awal jika mereka mengalami kekerasan.
3. Program peningkatan partisipasi perempuan
Joyosuran, Kampung Sewu dan Sriwedari adalah area wilayah miskin perkotaan, dilakukan karena diawali dengan program respon cepat
terhadap banjir tahun 2007. Program ini khususnya adalah bagaimana perempuan dapat mengakses hak dasarnya terhadap ketahanan pangan
dan kemampuan mereka mengadvokasi di wilayah lingkungan publik, bagaimana mereka dapat mengawal adanya musrenbang atau penentuan
anggaran kebijakan bagi perempuan. 4.
Program Multi Kultural atau Pluralis Dengan semakin berkembangnya wilayah kerja LSM SpekHam
ternyata terjadi benturan berkaitan dengan perbedaan etnis, agama, paham dan lain sebagainya akhirnya SpekHam menjembatani dengan
melakukan program Multi Kultural, yaitu melakukan advokasi kelompok antar umat beragama dengan melalui harmonisasi-
harmonisasi berkaitan dengan perbedaan kehidupan masyarakat kota Surakarta.
Fokus layanan LSM SpekHam adalah pada perempuan beresiko Wanita Pekerja Seks dan perempuan yang akan menjadi korban dari
perilaku laki-laki.SpekHam masuk dalam setiap kantong-kantong prostitusi
commit to user
yang ada di Surakarta setelah itu dilihat dimana yang paling prioritas dimungkinkan dilakukan pencegahan, karena pencegahan tidak efektif jika
dilakukan di pinggir-pinggir jalan. Maka lebih efektif jika dilakukan pengorganisiran,
dengan cara
melakukan edukasi
penguatan stakeholdersnya bagaimana bisa melakukan pencegahan sendiri. SpekHam
juga memfasilitasi dengan adanya outlet-outlet kondom di daerah-daerah prostitusi dan adanya mobile clinic bekerjasama dengan puskesmas
Manahan dan Sangkrah sebagai klinik IMS di kota Surakarta. Respon dari para WPS, ada 2 macam. Respon cepat, yaitu mereka menyambut positif
adanya sosialisasi bahaya HIVAIDS atau pemeriksaan kesehatan. Respon lambat, yaitu ketika dihadapkan pada bagaimana ketika mereka beresiko
terkena HIVAIDS dan harus melakukan perubahan perilaku. Setiap bulan SpekHam melaporkan pada KPA tentang program yang dijalankan, orang-
orang yang berhasil dijangkau, dan laporan penggunaan kondom karena kebutuhan kondom sudah disuplai dari KPA.
3. LSM Kakak