20
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian  ini  adalah  penelitian  analitik  yang  melihat  hubungan  antara  status gizi dan gangguan tidur pada remaja. Desain penelitian ini adalah cross-sectional,
yang bertujuan mempelajari hubungan antara kelebihan berat badan faktor risiko dengan  gangguan  tidur  efek,  baik  pada  subjek  yang  memiliki  faktor  risiko
maupun pada kelompok tanpa faktor risiko. Pengukuran terhadap variabel dalam penelitian ini dilakukan hanya satu kali, pada satu saat tanpa ada follow up.
4.2. Waktu dan Tempat Penilitian
Penelitian  dilakukan  di  SMA  Negeri  1  Padang  Panjang.  Waktu  penelitian dimulai dari bulan Juli sampai Agustus 2014.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi
4.3.1.1. Populasi target Populasi target pada penelitian ini adalah anak usia 16-18 tahun.
4.3.1.1. Populasi terjangkau
Populasi  terjangkau  penelitian  ini  adalah  anak  usia  16-18  tahun yang bersekolah di SMA Negeri 1 Padang Panjang tahun 2014.
4.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
4.3.2.1 Perkiraan besar sampel
Berdasarkan  hasil  perhitungan  rumus  besar  sampel  untuk  uji hipotesis  terhadap  dua  proporsi  sesuai  penelitian  crossectional,
maka  jumlah  sampel  minimal  tiap  kelompok  adalah  48  sebanyak orang, dengan total sampel 96 orang.
Universitas Sumatera Utara
21
Dengan rumus , yaitu: n
1
=n
2
= Zα
√
2PQ +Zβ
√
P
1
Q
1
+P
2
Q
2 2
P
1
-P
2 2
n
1
=n
2
= 1,96
√
2x0,15x0,85 +0,842
√
0,24x0,76+0,06x0,94
2
0,24-0,06
2
Keterangan : N
= jumlah sampel tiap kelompok Z
α
=tingkat kemaknaan α 5 = 1,96 ditetapkan Z
β
=power β 20 =0,842 ditetapkan P
1
=proporsi efek yang memiliki faktor risiko=0,24 Marcus et al P
2
=proporsi efek yang tidak memiliki faktor risiko=0,06 ditetapkan Q
1
=1-P1=0,76 Q
2
=1-P2=0,94 P
= P1+P2  2 =0,15 Q
=1-P = 0,85
4.4. Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi 4.4.1. Kriteria inklusi
1. Anak usia 16-18 tahun. 2. Anak dengan status gizi normal dan berlebih.
3. Telah menandatangani lembar persetujuan.
4.4.2. Kriteria eksklusi
1.  Anak  yang  menderita  gangguan  kejiwaan,  meliputi  gangguan psikosis, shizofrenia, gangguan depresi mayor, dan gangguan bipolar.
2. Anak yang menderita keterbelakangan mental. 3. Anak yang  menderita penyakit kronik, seperti penyakit paru kronik,
dan gangguan neuromuskular. 4. Anak yang mengkonsumsi alkohol dan narkotika.
5. Anak underweight, adalah jika nilai z-score di bawah -2SD
Universitas Sumatera Utara
22
4.5. Teknik pengumpulan data
Pengambilan  data  dilakukan  secara  primer,  yaitu  data  yang  dikumpulkan langsung  dari  sampel  penelitian.  Dimulai  dengan  melakukan  sosialisasi  tentang
maksud dan tujuan penilitian kepada sampel yang  memenuhi kriteria inklusi dan tidak  termasuk  dalam  kriteria  eksklusi.  Responden  menandatangani  informed
consent sebagai bukti bersedia ikut serta dalam penelitian.
Penilaian  status  gizi  melalui  pengukuran  IMT  dilakukan  dengan  mengukur tinggi  badan  dan  berat  badan  responden.  Pengukuran  berat  badan  menggunakan
timbangan  berat  seika.  Pengukuran  ini  dilakukan  dalam  keadaan  responden menggunakan  baju  yang  tipis,  tidak  menggunakan  sepatu,  mengosongkan  isi
kantong, dan melepaskan jam tangan, perhiasan, juga kacamata. Posisi responden membelakangi hasil pengukuran berat badan pada timbangan dan kedua tangan di
samping  dengan  telapak  tangan  menghadap  ke  paha.  Pengukuran  tinggi  badan menggunakan portable rigid stadiometer. Pengukuran ini dilakukan dengan posisi
responden  berdiri  tegak  dengan  skapula  bersandar  pada  tembok  dan  menghadap ke depan dengan melepas sepatu. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali untuk
memastikan hasilnya. Apabila pada hasil pemeriksaan ditemukan perbedaan lebih dari 0,5cm, pengukuran dilakukan untuk ketiga kalinya. Angka yang diambil pada
pengukuran  tinggi  badan  adalah  angka  rata-rata  dari  ketiga  pengukuran.  Indeks Masa  Tubuh  IMT  dihitung  dengan  membagi  berat  kg  dengan  tinggi  kuadrat
m
2
. Pengukuran IMT tersebut kemudian diplotkan ke dalam kurva z-score WHO IMT  untuk  usia  5-19  tahun.  Ditegakkan  status  gizi  normal  apabila  hasil  z-score
antara  -2SD  dan  +1SD.  Status  gizi  berlebih  meliputi  ditegakkan  apabila  hasil  z- score  di atas +1SD.
Penilaian  gangguan  tidur  dilakukan  dengan  pengisian  kuesioner,  yaitu Pittsburg  Sleep  Quality  IndexPSQI  oleh  masing-masing  responden  penelitian.
Skor dari tujuh pertanyaan kemudian ditotalkan dan dapat ditegakkan apakah anak memiliki masalah gangguan tidur atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
23
4.6. Metode Pengolahan dan Analisa Data 4.6.1 Pengolahan Data