Gangguan Tidur yang Terkait dengan Pernafasan

15

2.2.6. Gangguan Tidur yang Terkait dengan Pernafasan

Kriteria diagnostik DSM-IV-TR gangguan tidur yang terkait dengan pernafasan : 1. Penghentian tidur yang menyebabkan rasa mengantuk berlebihan atau insomnia, yang disebabkan oleh sindrom apnea tidur obstruktif atau sentral dan sindrom hipoventilasi alveolar sentral. 2. Gangguan ini sebaiknya tidak disebabkan oleh gangguan jiwa lain dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat, atau keadaan medis umum lain selain gangguan terkait pernafasan. Gangguan pernapasan saat tidur atau lebih dikenal dengan nama Sleep Disorder Breathing SDB menggambarkan abnormalitas respirasi selama tidur. SDB terjadi jika ada episode berulang penghentian aliran udara apnea atau penurunan aliran udara hypopnea selama tidur disertai dengan adanya fragmentasi tidur, sering terbangun, dan penurunan saturasi oksigen Marcus,2012. Gizi lebih merupakan salah satu faktor risiko untuk mencetuskan SBD, terutama OSA. Penelitian yang dilakukan Verhulst et al 2006 menemukan prevalensi OSA pada obesitas adalah 16 dan 41 pada pasien overweight. Pada obesitas terjadi akumulasi lemak di daerah leher, lidah, ataupun di struktur saluran nafas atas Yuan,2013. Sehingga menyebabkan penyempitan saluran nafas atas, hal ini menimbulkan mendengkursnooring saat tidur. Jika penyempitan saluran nafas terus terjadi secara progresif, ini akan menimbulkan OSA Downey,2010. Gejala-gejala OSA dapat dibagi menjadi dua garis besar, yaitu gejala yang timbul pada saat tidur Nocturnal Symptoms dan gejala yang timbul pada siang hari Daytime Symptoms. Nocturnal Symptoms terdiri dari: mendengkursnooring yang kuat, terjadi sehari-hari, dan mengganggu orang di sekitarnya; apneahypopnea, biasanya pada saat akhir dengkuran; rasa tercekik, gejala ini yang membuat pasien sering terbangun dari tidur; nokturia; insomnia; tidur tidak nyenyak, oleh karena sering terbangun dari tidur dan menyebabkan penurunan kualitas tidur. Universitas Sumatera Utara 16 Daytime Symptoms terdiri dari: rasa lelah saat bangun tidur; sakit kepala di pagi hari;rasa mengantuk berlebihan di siang hariExcessive Daytime Sleepiness EDS; rasa lelah di siang hari; defisit kognitif; gangguan memori dan intelektual; penurunan kewaspadaan; perubahan mood dan kepribadian seperti depresi dan ansietas; disfungsi seksual; gastroesophageal reflux; hipertensi Welch,2008 SDB memiliki suatu spektrum perjalanan penyakit dari mendengkur menjadi obesity hypoventilation syndrome. Obesity hypoventilation syndrome merupakan gangguan pernapasan saat tidur atau SDB yang paling berat dan dikarakteristik dengan chronic alveolar hypoventilation, obesitas, daytime hypercapnia PaCO2 45mmHg. Hal ini dapat bermanifestasi menjadi hipertensi pulmonar dan gagal jantung kanan Welch, 2008.

2.2.7. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Tidur