Sistematika Penulisan Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim
orang buta huruf dapat memperoleh kesenangan dan manfaat dari majalah yang umumnya dapat memuat gambar dan warna.
Penerbitan berkala yang menggunakan kertas bersampul, menurut bermacam- macam tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun foto-foto. Dari segi isi dibagi dalam dua
jenis yakni Majalah umum, yaitu majalah yang membuat karangan-karangan pengetahuan umum, karangan-karangan yang menghibu, gambar-gambar, olahraga,
film, seni, dll. Majalah khusus, seperti majalah wanita, majalah keluaraga, majalah humor, majalah kecantikan, politik, kebudayaan, cerpen,dll.
2
Menurut Muchtar Lubis, majalah dibagi menjadi dua golongan yaitu : 1. Majalah Umum
Majalah yang berisikan tentang politik, kebudayaan, fiksi, karangan, pengetahuan umum, pelipur lara, hiburan, olahraga, film, dan
sebagainya.
2. Majalah Khusus
Majalah yang hanya berisikan mengenai bidang khusus, seperti majalah wanita, majalah pria, majalah remaja, dan anak-anak. Majalah
yang demikian memiliki perasaan yang cukup luas terutama dikota- kota besar.
3
Menurut pendapat Muchtar Lubis di atas, secara umum dapat dipahami bahwa majalah menciptakan pasar sendiri untuk suatu produk, maka hubungan
majalah dengan khalayaknya dapat diterima karena setiap majalah lebih diarahkan untuk kepentingan khalayak tersebut.
2
Kurnia Efendi, Ensiklopedia Pers Indonesia,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, h.154- 155
3
Muchtar Lubis, Pers dan Wartawan, Jakarta: Balai Pustaka, 1963, h. 90.
Dapat dipahami pula secara khusus bahwa majalah memiliki jangkauan khalayak yang cukup luas. Namun jenisnya cukup bervariasi sehingga masing-masing
dapat mewakili berbagai kepentingan atau selera pembaca. Dari penggabungan definisi majalah umum dan khusus, majalah dapat
didefinisikan sebagai suatu media massa yang berfungsi sebagai media informasi yang diberikan kepada khalayak secara luas, karena berita bersifat universal, dengan
kata lain isi berita yang disampaikan berkaitan dengan kehidupan manusia dari berbagai aspek.
Menurut Wilbur Schram yang dikutip oleh Asep Syamsul M. Romli mengatakan bahwa khalayak pembaca akan terpikat minatnya, manakala, apa yang
mereka baca berkaitan dengan kebutuhan dan menyajikan sarana tentang cara memperoleh kebutuhan itu.
4
Jurnalisme memuat berita meliput secara menyeluruh, dengan menggunakan wawancara kepada berbagai sumber bukan hanya bicara dengan tokoh yang diangkat
profilnya, tetapi juga dengan orang-orang yang dapat memberi komentar, tentang sang tokoh yang termaksud kawan dan lawannya. Upaya semacam ini kerap
memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya sejak awal redaksi sudah
menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewa, pria dewasa, atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa.
4
Asep Syamsul m. romli, Jurnalistik Praktis: Untuk Pemula, Bandung: PT Remaja rosdakarya, 2001, h.2-4
Selain dengan sifat atau karakteristiknya majalah dapat dijadikan publikasi yang beraneka ragam . ciri khas dari majalah adalah dapat dibaca berulang-ulang kali,
sehingga dapat dipahami atau dihaval sampai mendetail.
5
Menurut Elvinari Ardianto dan Lukiati Erdinaya Majalah mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: