lxviii
B. Penelitian Yang Relevan .
1 Siswardoyo 2002, tentang hubungan antara motivasi belajar dan kemampuan awal dengann prestasi belajar IPA. Menyimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA. 2. Sidik Purnomo 2003 tentang hubungan antara motivasi dengan prestasi
belajar mata pelajaran matematika. Menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar mata
pelajaran matematika. Dari beberapa penelitian terdahulu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut, yaitu faktor-faktor psikologis dalam kaitannya dengan motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan kesehatan mental dengan kedisiplinan Seperti diuraikan di depan pada kajian teori, bahwa orang yang sehat
mentalnya adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain dan dengan lingkungannya. Sehingga ia mau memahami keadaan
dirinya, orang lain dan keadaan lingkungannya. Mau memahami adalah suatu kepatuhan yang dinyatakan dalam sikap sehingga tidak terjadi pertentangan
dalam batin. Dalam kedisiplinan diperlukan kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib yang ada di sekolah. Dengan demikian keduanya berhubungan
dengan masalah perasaan afektif yang tercermin dalam sikapperilaku
lxix psikomotor. Baik perasaan maupun sikapperilaku yang positif sangat
diperlukan bagi siswa di sekolah. 2. Hubungan antara motivasi belajar dengan kedisiplinan
Dideskripsikan di depan bahwa sikap disiplin terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan
dan ketertiban. Untuk proses internalisasi tersebut diperlukan suatu kemauan dan keberanian yang diistilahkan sebagai motivasi. Begitu pula kedisiplinan
siswa di sekolah dalam belajar dan kegiatan belajar mengajar diperlukan kemauan dan keberanian dalam belajar yang disebut motivasi belajar.
3. Hubungan antara kesehatan mental, motivasi belajar dengan kedisiplinan Dijelaskan bahwa siswa yang sehat mentalnya ingin terpenuhi
kebutuhannya termasuk kebutuhan akan kesuksesan. Sehingga siswa berani bersaing secara sehat dengan teman-temannya. Ia berupaya keras untuk
belajar agar memperoleh kesuksesan dalam belajarnya. Upaya yang keras tersebut memerlukan motivasi dalam belajar. Untuk mencapai kesuksesan
dalam belajar juga diperlukan kepatuhan untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan aturan-aturan yang ada di sekolah. Sehingga tidak akan
menunda-nunda tugaspekerjaan yang harus dikerjakan. Untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dan melaksanakan aturan sekolah diperlukan
kedisiplinan. Atas dasar hal tersebut dapat diduga ada hubungan yang signifikan antara kesehatan mental dan motivasi belajar dengan kedisiplinan
siswa.
lxx Kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut pada gambar 1.
Gambar 1 : Kerangka berpikir Keterangan :
X
1
: Kesehatan mental X
2
: Motivasi belajar Y
: Kedisiplinan H
1
: Hipotesis 1 H
2
: Hipotesis 2 H
3
: Hipotesis 3 X
1
X
2
Y H
3
H
1
H
2
lxxi
D. Hipotesis