BAB VI REKOMENDASI
6.1 Jenis-Jenis Pohon Langka pada Lanskap Area Rekreasi Setu Babakan
Keberadaan jenis-jenis pohon langka yang berada pada tapak telah menjadi potensi tersendiri sebagai salah satu objek di dalam mengembangkan
kawasan rekreasi yang senantiasa mengedepankan nilai konservasi dan edukasi. Akan tetapi, unsur tersebut masih belum terlihat maksimal oleh karena minimnya
fasilitas-fasilitas penunjang bagi pengunjung yang ingin memperoleh pengetahuan lebih mengenai Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa gagasan yang dapat diberikan sebagai rekomendasi untuk dapat mengembangkan kawasan rekreasi
berwawasan konservasi dan edukasi ini ke arah yang lebih baik, yaitu dengan pemberian papan nama pada masing-masing individu pohon, pembuatan papan
informasi, peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, serta pemberian pelatihan konservasi.
Pemberian papan nama pada masing-masing individu pohon sangatlah penting, terutama untuk memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
kepentingan studi. Tidak hanya itu, upaya ini juga mampu mengedukasi masyarakat untuk mengenal jenis-jenis pohon yang dapat dijumpai pada area
rekreasi Setu Babakan, termasuk jenis-jenis yang tergolong langka. Selama ini, hanya sedikit penduduk lokal yang tahu akan jenis-jenis pohon yang tersebar di
sekitar lingkungan tempat mereka tinggal. Papan informasi juga sangat penting untuk memberikan petunjuk bagi lokasi-lokasi jenis pohon yang tergolong langka
atau khas beserta deskripsinya, serta memberikan gambaran berupa pemetaan terhadap sebaran jenis-jenis pohon pada tapak. Adapun selain pemberian fasilitas
informasi melalui media tertentu, adanya peningkatan kerjasama dengan pihak- pihak terkait juga menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu bentuk
upaya pelestarian menuju konsep area rekreasi konservasi dan edukasi yang lebih matang. Hal yang dapat dilakukan antara lain dengan menambah pemberian bibit-
bibit tanaman baru, tidak hanya pada area lingkar danau saja namun juga pekarangan-pekarangan rumah di dalam kawasan inti, pembangunan fasilitas-
fasilitas pendukung kegiatan penelitian dan studi, serta membentuk organisasi
khusus di dalam ruang pengelolaan yang dapat langsung terhubung dengan instansi terkait sehingga pemantauan terhadap unsur-unsur keilmuan alam di
dalam kawasan dapat lebih maksimal. Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan konservasi kepada pemilik pekarangan rumah
yang tinggal di dalam kawasan, sehingga untuk ke depannya pemilik mampu secara langsung memaparkan keragaman jenis vegetasi maupun sejarah singkat
mengenai tanaman-tanaman yang berada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan kepada pengunjung yang hendak melakukan wisata dan studi.
Rekomendasi tersebut dapat dilihat di dalam ilustrasi pada Gambar 18.
Gambar 18. Rekomendasi konservasi pohon 1 Papan nama pohon 2 Papan informasi 3 Kerjasama 4 Pelatihan Konservasi
6.2 Keragaman Pohon
Melalui perhitungan menggunakan metode Shannon-Wiener Odum 1998, diperoleh sebuah nilai indeks keragaman yang menunjukkan bahwa
keragaman spesies pohon pada area lingkar Setu Babakan tergolong tinggi. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain memberikan pengelolaan secara
maksimal untuk menghindari kerusakan dan terjangkitnya pohon dari berbagai penyakit tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan hingga hilangnya individu
pohon. Pengelolaan tersebut dapat dilakukan berupa pemantauan secara rutin terhadap masing-masing individu pohon untuk berbagai kemungkinan penyakit
dan kerusakan, menanam tanaman pengganti pada pohon yang hilang akibat petir atau peristiwa tertentu, dan memberikan penataan dengan baik terhadap jenis-jenis
pohon khas yang telah menjadi program pemerintah setempat yang secara bertahap ditanam di dalam area lingkar Setu Babakan.
Pada sepuluh pekarangan contoh, ditemukan terdapat 4 pekarangan yang memiliki indeks keragaman tinggi dan 6 pekarangan dengan indeks keragaman
rendah. Berbeda dengan area lingkar setu, penambahan jumlah dan jenis tanaman pada pekarangan memerlukan adanya persetujuan antara pihak pemilik dan
pengelola. Penambahan jumlah dan jenis dapat dilakukan dengan menyesuaikan luas area pekarangan yang masih mampu dan sesuai untuk ditanami. Rekomendasi
untuk keragaman pohon dapat dilihat di dalam ilustrasi pada Gambar 19.
Gambar 19. Rekomendasi keragaman pohon 1 Pemantauan secara rutin 2 Menanam tanaman pengganti 3 Penataan terhadap jenis-jenis pohon khas