Aktivitas Antibakteri MBPTe terhadap E. coli dalam Pure Jambu Biji

Suliantari. 2009. Aktivitas antibakteri dan mekanisme penghambatan ekstrak sirih hijau Piper betle Linn terhadap bakteri patogen pangan [disertasi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Susilawati E. 1987. Pengaruh penambahan bubuk biji pala Myristica fragrans Houtt terhadap pertumbuhan beberapa bakteri penyebab kerusakan makanan [skripsi]. Bogor ID:Institut Pertanian Bogor. Ratna Y, Rosida, Lia KW. 2008. Pembuatan puree jambu biji merah kajian konsentrasi asam sitrat dan lama penyimpanan pada suhu kamar. Jurnal Teknologi Pangan. 22: 20-29. Renate D. 2009. Pengemasan puree cabe merah dengan berbagai jenis plastik yang dikemas vakum packaging of red chilli puree with various types of plastic vacum packaged. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 141:80-89. Ridawati, Jenie BSL, Ita D, Wellyzar A. 2011. Aktivitas antifungal minyak atsiri jinten putih terhadap Candida parapsilosis ss25, C. orthopsilosis nn14. C. metapsilosis mp27, dan C. etchellsii mp18. Makara, Sains 151:8-62. Vedpriya A, Sanjay Y, Sandeep K, Yadav JP. 2010. Antimicrobial activity of Cassia occidentalis l leaf against various human pathogenic microbes. Life Sccience and Medicine Research Vol. 2010:LSMR-9. Wang Q, Gong J, Huang X, Yu H, Xue F. 2009. In vitro evaluation of the activity of microencapsulated carvacrol against Escherichia coli with K88 pili. Journal of Applied Microbiology 107:1781-1788. Winarti C. 2005. Analisis mikroorganisme, kandungan alkohol dan asam lemak sari buah mengkudu dengan gas chromatography. Jurnal Litbang Pertanian Hal: 607-612. LAMPIRAN Lampiran 1 Data aktivitas antibakteri minyak biji pala terenkapsulasi pada media sintetik terhadap S. aureus, E. coli, dan L. delbrueckii Lampiran 2 Data aplikasi aktivitas antibakteri minyak biji pala terenkapsulasi pada pure jambu biji merah terhadap S. aureus dan E. coli Jenis Bakteri Konsentrasi MBPTe bv Rata-Rata Jumlah Bakteri Log CFUml Rata-Rata Jumlah Penurunan Bakteri log CFUml 0 jam 24 jam 0 jam 24 jam S. aureus 0,06 0,12 0,6 4,96 4,69 4,76 4,61 12,84 11,85 11,19 10,70 - 0,27 0,20 0,35 - 0,99 1,65 2,14

E. coli

0,06 0,12 0,6 4,81 4,18 4,13 3,39 8,84 8,52 8,27 7,92 - 0,63 0,68 1,42 - 0,32 0,57 0,92

L. delbrueckii

0,06 0,12 0,6 3,40 2,33 2,28 2,20 9,31 9,06 9,26 8,87 - 1,07 1,12 1,20 - 0,25 0,05 0,44 Jenis Bakteri Konsentrasi MBPTe bv Rata-Rata Jumlah Bakteri Log CFUml Rata-Rata Jumlah Penurunan Bakteri log CFUml 0 jam 3 jam 6 jam 0 jam 3 jam 6 jam S. aureus 0,6 1,2 2,4 3,43 3,38 3,35 3,28 3,26 3,02 0,84 3,20 2,48 - 0,05 0,08 0,15 - 0,24 2,42 3,26 - 0,72 3,20 3,20

E. coli

0,6 1,2 2,4 3,53 3,43 3,38 3,44 3,43 3,14 2,68 3,42 3,11 0,83 - 0,10 0,15 0,09 - 0,29 0,75 3,43 - 0,31 2,59 3,42 Lampiran 3 Aplikasi minyak biji pala terenkapsulasi pada L. delbrueckii Konsentrasi MBPTe bv Rata-Rata Jumlah Bakteri Log CFUml Rata-Rata Jumlah Penurunan Bakteri log CFUml 0 jam 24 jam 0 jam 24 jam 0,6 1,2 2,4 4,02 3,62 3,64 2,76 9,08 8,00 7,91 7,51 - 0,40 0,38 1,26 - 1,08 1,17 1,57 Waktu kontak 0 jam 2,4 0,6 1,2 Waktu kontak 3 jam 0,6 1,2 2,4 Waktu kontak 6 jam 0,6 2,4 1,2 Lampiran 4 Aplikasi minyak biji pala terenkapsulasi pada S. aureus