2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kondisi Geografis Teluk Jakarta
Perairan Teluk Jakarta secara geografis terletak pada 5º56’15” LS-6º55’30” LS dan 106º43’00” BT-106º59’30” BT dan terletak di sebelah utara ibukota
Jakarta. Teluk Jakarta berbatasan dengan Tanjung Pasir di sebelah barat dan Tanjung Karawang di sebelah timur yang membentang dari timur ke barat
sepanjang ±40 km dan luas 490 km
2
Riani dan Sutjahjo, 2004 in Sarjono, 2009. Perairan Teluk Jakarta merupakan salah satu perairan di Indonesia yang padat
dengan berbagai aktivitas manusia Perairan ini merupakan muara akhir yang menampung limbah dari industri-industri dan pembuangan sampah domestik
yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Limbah tersebut dibuang secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui 13 sungai dengan 4 sungai besar dan 9
sungai sedang yang bermuara ke Teluk Jakarta Rochyatun dan Rozak, 2007.
2.2. Karakteristik Logam Berat
Menurut Darmono 1995 sifat logam berat sangat unik, tidak dapat dihancurkan secara alami dan cenderung terakumulasi dalam rantai makanan
melalui proses biomagnifikasi. Kandungan kelompok anorganik logam di perairan alami sangat rendah trace element. Kelompok ini terdiri dari logam
berat yang bersifat esensial Cr, Ni, Cu, Zn dan yang bersifat nonesensial As, Cd, Pb, Hg. Elemen yang bersifat esensial adalah elemen yang dibutuhkan dalam
proses kehidupan biota akuatik. Kelompok elemen esensial maupun non-esensial dapat bersifat racun bagi kehidupan biota perairan, terutama apabila terjadi
peningkatan kadar dalam perairan Sanusi, 2006. Karakteristik logam berat menurut Palar 2004 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki spesifikasi gravitasi yang sangat besar 4 grcm3 2. Mempunyai nomor atom 23-34 dan 40-50 serta unsur lantanida dan aktanida.
3. Mempunyai respon biokimia spesifik pada organisme hidup. Menurut Connel dan Miller 1995, sumber-sumber logam berat di laut
dibagi menjadi dua, yaitu: A. Logam masuk secara alami
1. Masukan dari daerah pantai yang berasal dari sungai-sungai dan hasil abrasi pantai oleh aktivitas gelombang.
2. Masukan dari laut dalam meliputi logam-logam yang dibebaskan oleh aktivitas gunung berapi di laut dan logam-logam yang dibebaskan dari
pertikel atau sedimen dari proses kimiawi. 3. Masukan dari lingkungan dekat daerah pantai, termasuk logam-logam dari
atmosfer sebagai partikel-partikel debu. B. Sumber buatan manusia
1. Limbah dan buangan industri 2. Limbah cair perkotaan
3. Limbah rumah tangga 4. Aktivitas perkapalan
5. Aktivitas pertanian 6. Aktivitas pertambangan
Pencemaran logam berat menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya yaitu berhubungan dengan estetika perubahan bau, warna dan rasa air,
berbahaya bagi kehidupan tanaman dan binatang, berbahaya bagi kesehatan manusia, dan menyebabkan kerusakan pada ekosistem. Biota air yang hidup
dalam perairan tercemar logam berat, dapat mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan tubuhnya. Makin tinggi kandungan logam dalam
perairan akan semakin tinggi pula kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan tersebut.
2.3. Pencemaran Teluk Jakarta