Jenis Kemasan dan Permeabilitas Film Plastik

12

E. Jenis Kemasan dan Permeabilitas Film Plastik

Banyak kemasan atau wadah merupakan unit penanganan yang efisien untuk membawa hasil dari kebun ke gudang pengemasan lanjut, untuk memudahkan pengangkutan atau sebagai unit penjualan eceran; pengemasan yang baik dapat melindungi produk segar dari pengaruh lingkungan sinar matahari, kelembaban dan dari pengaruh-pengaruh lain Hardenburg, 1997. Pada kemasan untuk konsumen, jika karakteristik bahan dan karakteristik permeabilitas adalah sesuai, suatu kondisi atmosfir dapat berevolusi secara pasif karena konsumsi O 2 dan produksi CO 2 selama respirasi Kitinoja dan Kader, 2002. Sayur potong segar atau sawi yang diproses secara minimum dapat dikemas dalam kantong plastik ketebalan 5 mil, setelah sebagian udara dibuat vakum, campuran gas 30- 50 O 2 dan 4-6 CO 2 dimasukkan ke dalam kantong dan selanjutnya ditutup Kitinoja dan Kader, 2002. Kubis bunga dapat disimpan selama 11 hari pada suhu 4.4 o C atau 13 hari pada suhu 21.14 o Untuk pasar domestik, keranjang plastik krat menyediakan perlindungan yang baik untuk produk dan ventilasi yang memadai selama penanganan, pendinginan, pemindahan dan penyimpanan. Beberapa krat plastik dapat dirangkai bila ditumpuk untuk penanganan yang mudah saat kosong. Krat seharusnya bersih dicuci dengan larutan klorin dan deterjen secara beraturan untuk mengurangi kesempatan penyebaran pembusuk dari satu kemasan ke kemasan lainnya Kitinoja dan Kader, 2002. Hasil penelitian Dewi 2008 menghasilkan bahwa penggunaan jenis kemasan karton pada pak-choi secara teknis merupakan salah satu alternatif yang baik untuk transportasi darat karena memberikan penurunan mutu yang lebih rendah dibandingkan dengan kemasan keranjang plastik dan polietilen. Namun penggunaan kemasan karton tersebut secara ekonomis belum layak untuk pengiriman lokal karena harganya masih mahal dan kurang tahan terhadap perlakuan kasar dibandingkan dengan keranjang platik dan polietilen. C apabila dikemas akan mengalami kehilangan bobot 1.6 dan apabila tidak dikemas akan mengalami kehilangan bobot 11.3. Kerusakan mekanis selama pemanenan bisa menjadi masalah yang serius, karena kerusakan bisa membuat hasil pertanian menjadi cepat busuk, membuat 13 makin banyak air yang susut, dan makin cepatnya laju respirasi dan produksi etilen yang mengarah pada kerusakan yang makin cepat. Wadah yang digunakan oleh para pemetik di lapangan haruslah bersih, memiliki permukaan bagian dalam yang halus dan tanpa adanya ujungbagian yang kasar. Keranjang-peti plastik yang dapat disusun secara tumpukan, meski terasa mahal awalnya, dapat bertahan lama, dapat digunakan berulang kali dan dapat dengan mudah dibersihkan. Keranjang-peti kayu adalah kemasan yang jauh lebih baik, namun hanya jika tidak diisi secara belebihan sebelum keranjang-peti ini disusun dalam tumpukan. Untuk tujuan studi kepustakaan, keranjang-peti plastik berventilasi akan digunakan sebagai unit kemasan, yang bisa memuat 20 kg hasil pertanian. Namun, yang sering digunakan adalah karton danatau keranjang-peti yang bisa memuat 5 kg, 7 kg atau 10 kg lebih sesuai untuk sayur-sayuran yang bersifat halus cabai, labu taiwan, serai, dll dan buah-buahan seperti buah naga Kitinoja, 2008. Penggunaan film plastik sebagai bahan pengemas memungkinkan banyak variasi dan serbaguna seperti melindungi, mengawetkan, memproses, menyimpan, mengukur, menyampaikan, memamerkan hasil Hall et al., 1997. Banyak film plastik tersedia untuk pengemasan, tapi sangat sedikit yang mempunyai permeabilitas sesuai untuk MAP; plastik polyethylene dan polyvinyl chloride dengan kerapatan rendah adalah plastik film utama yang dipakai untuk pengemasan buah dan sayuran kemudian plastik saran dan polyester memiliki permeabilitas gas yang rendah yang hanya cocok untuk produk segar dengan laju respirasi rendah Kitinoja dan Kader, 2002. Permeabilitas memberi gambaran tentang mudah tidaknya gas, uap, cairan, ion-ion dan molekul-molekul terlarut menembus suatu material tanpa memperhatikan mekanismenya; difusi seperti yang terjadi melalui film homogen yang terdiri dari bahan-bahan polimer sangat tergantung pada sifat uapnya, daya larut dan daya difusi uap yang terlarut dari dalam polimer, dengan demikian selama difusi, uap larut di dalam polimer, berdifusi menembus film dan menguap dari permukaan sebenarnya Hall et al., 1997. 14 Tabel 2. Permeabilitas plastik film untuk produk segar Jenis film Permeabilitas ccm 2 Rasio milhari pada 1 atm CO 2 : O 2 CO O 2 2 Polyetylene: kerapatan rendah 7700 - 77000 3900 - 13000 2,0 – 5,9 Polyvinyl chloride 4263 - 8138 620 - 2248 3,6 – 6,9 Polypropylene 7700 - 21000 1300 - 6400 3,3 – 5,9 Polystyrene 10000 - 26000 2600 - 7700 3,4 – 3,8 Saran 52 - 150 8 - 26 5,8 – 6,5 Polyester 180 - 390 52 - 130 3,0 – 3,5 Selopan divernis 15 – 95 15 - 77 1,0 - 1,2 Pliofilm 520 - 5200 130 - 1300 4 Sumber : Kitinoja dan Kader 2002 dan Hall et al. 1997 Material yang menyerap air pada permukaannya akan mempunyai permeabilitas lebih tinggi daripada daya difusinya, seperti pada selopan Hall et al., 1997. Biasanya plastik film lebih permeabel untuk CO 2 daripada untuk O 2 , sehingga laju akumulasi CO 2 dari respirasi lebih sedikit daripada laju penyusutan O 2 Hall et al., 1997. Menurut Zagory 1995 bahwa film plastik yang ideal bagi pengemasan buah dan sayuran segar adalah film plastik yang mempunyai permeabilitas CO 2 3-5 kali lebih besar dibandingkan dengan permeabilitas O 2 , film plastik seperti ini akan menyebabkan laju akumulasi CO 2 hasil dari kegiatan respirasi akan lebih lambat dibandingkan dengan laju penyusutan O 2 . Tabel 3. Permeabilitas gas, energi aktivasi dan rasio permeabilitas dari beberapa film kemasan Rokhani et al., 2000 Kemasan film Suhu o Koefisien permeabilitas ml.mmm C 2 Interval suhu .d.atm o Energi aktivasi kJmol C Rasio permeabilitas O CO 2 O 2 CO 2 2 Polypropylene 25 8,58 x 10 1,73 x 10 1 8 – 26 2 14,0 29,4 2,0 Polyetylene-stretch wrap 25 2,05 x 10 8,28 x 10 2 8 – 26 2 20,7 25,2 4,0 Polyetylene-low density 25 a 2,07 x 10 9,03 x 10 2 0 - 25 2 42,6 38,9 4,4 Polypropylene- oriented PP 21 b 3,90 x 10 1,13 x 10 1 - 2 - - 3,9 Polyvinyl chloride TPM-87 25 c 6,73 x 10 3,85 x 10 1 0 – 22 1 38,4 39,3 5,7 Polyetylene-low density 25 d 2,78 x 10 1,42 x 10 2 - 3 43,1 34,3 5,1 a Dari Mannapperuma dan Singh 1989 c Dihitung ulang dari Rokhani 1992 b Dari Geeson et al. 1985 d Dihitung ulang dari Exama et al. 1993 Gunadnya 1993 menyatakan bahwa nilai β untuk film propilen densitas rendah, propilen, stretch film dan white film berturut-turut 3,60, 2,86, 1,50 dan 15 1, 00; nilai β ini merupakan perbandingan koefisien permeabilitas film kemasan antara gas CO 2 dengan O 2 . Pemilihan jenis film kemasan brokoli dilakukan setelah konsentrasi gas optimum diketahui. Nilai permeabilitas bahan kemasan yang diperlukan selanjutnya berdasarkan konsentrasi O 2 dan CO 2 optimum yang diperoleh dari hasil penelitian Rokhani 1995 kemudian diplotkan pada kurva permeabilitas beberapa film kemasan terhadap gas O 2 dan CO 2 sehingga diperoleh jenis kemasan yang sesuai dengan komposisi atmosfir optimum.

F. Pendinginan Produk Hortikultura