BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1Stroke 2.1.1
Definisi Stroke
Stroke merupakan gangguan fungsi syaraf yang disebabkan adanya ketidakseimbangan aliran darah dalam otak, dan dapat timbul secara mendadak
dalam waktu beberapa detik atau secara cepat dalam waktu beberapa jam, dengan gejala atau tanda-tanda yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami
gangguan pasokan darah Mulyadi, et al.2007. Stroke merupakan hasil penyumbatan yang tiba-tiba terjadi, yang
disebabkan oleh penggumpalan, perdarahan, atau penyempitan pada pembuluh darah arteri, sehingga menutup aliran darah ke bagian-bagian otak, dimana darah
merupakan pembawa oksigen dan zat-zat makanan ke jaringan otak sehingga sel- sel otak mengalami kematian Shinberg, EF, 1998.
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda danatau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal atau global yang berkembang cepat Ginsberg, L,
2008.Stroke adalah keadaan di mana terjadi defisit neurologik fokal secara mendadak akibat gangguan lokal aliran darah ke otak FK UNPAD, 1984
2.1.2 Epidemiologi Stroke
Stroke yang merupakan penyakit gangguan pembuluh darah bertanggungjawab terhadap 30 kematian di seluruh dunia. Setiap tahun,
diperkirakan 750.000 orang menderita stroke dengan angka kematian lebih dari 150.000 orang per tahun. Sepertiga penderita stroke meninggal saat serangan fase
akut, sepertiga lagi mengalami stroke berulang dan dari 50 yang selamat akan mengalami kecacatan Rudiyono, 2004.
Angka kejadian stroke menurut data dasar 63,52 per 100.000 penduduk pada kelompok usia di atas 65 tahun. Secara kasar tiap hari ada dua orang
Indonesia mengalami serangan stroke. Diperkirakan hampir setengah juta
penduduk berisiko tinggi terserang stroke, sedangkan jumlah yang meninggal mencapai 125.000 jiwa Rasyid, 2007.
Data Centers for Disease Control and Prevention CDC tahun 2003, kematian akibat stroke pada wanita adalah 117 dari 100.000 dan 126 dari 100.000
untuk pria dengan umur diatas 35 tahun. Kematian akibat stroke menjadi peringkat tertinggi kedua di Amerika Serikat. Ras dan etnik dengan tingkat
mortalitas tertinggi adalah ras Asia dengan persentase 45, kemudian disusul ras kulit hitam dan suku Indian-Alaska Amerika dengan persentase 32,4 CDC,
2003.
2.1.3 Klasifikasi Stroke
Ropper, Allan H. dan Samuels, Martin A. 2009 pada buku Principles of Neurology, Makalah Lengkap Simposium Stroke FK UNPAD, 1984, dan Misbach
dalam Ritarwan, 2002 membagi stroke menjadi : 1. Berdasarkan perubahan patologis pada otak dan penyebabnya
1.1 Stroke hemoragik a. Perdarahan Intraserebral PIS
Perdarahan Intraserebral PIS adalah perdarahan yang terjadi di dalam otak karena adanya pembuluh darah yang pecah sehingga darah keluar
dan masuk ke jaringan dalam otak dan menyerap kedalamnya. Perdarahan ini banyak disebabkan oleh hipertensi. Selain itu, beberapa
faktor penyebab lainnya adalah hemoragik yang menyertai embolus, gangguan koagulasi akuisita atau oleh obat, idiopatis.
b. Perdarahan Subaraknoid PSA Perdarahan Subaraknoid PSA adalah perdarahan yang terjadi di ruang
subaraknoid ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak. Penyebabnya adalah pecahnya suatu aneurisma
sehingga darah masuk ke dalam jaringan otak, merusak neuron sehingga bagian yang terkena tidak dapat berfungsi dengan benar. Darah yang
masuk ke otak pada perdarahan subaraknoid akan mulai terurai setelah beberapa jam kemudian zat-zat hasil penguraian ini bersifat iritatif serta
dapat mengakibatkan spasme pembuluh darah sehingga kemungkinan kerusakan otak semakin besar.
1.2 Stroke Iskemik a. Transcien Ischemic Attack TIA
b. Trombosis Serebri Menyebabkan stroke dengan menyumbat arteri serebri dan biasanya
didahului oleh TIA Simon, Roger P. et al. 1999. c. Emboli Serebri
Ketika arteri serebri tersumbat oleh trombus yang berasal dari jantung, aorta, atau arteri besar di otak, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya
stroke Simon, Roger P. et al. 1999.
2. Berdasarkan stadium klinikpertimbangan waktu : 2.1 Transcient Ischemic Attack TIA
Disebut juga gangguan peredaran darah otak sepintas GPDOS adalah timbulnya secara mendadak gejala-gejala defisit neurologik fokal akibat
iskemia otak yang menghilang dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam akan tetapi tidak lebih dari 24 jam. Biasanya dapat dialami
berulang dalam 1 hari. TIA juga dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a. TIA pada sistem karotis b. TIA pada sistem vertebro basiler
2.2 Stroke in Evolution Terjadinya defisit neurologik yang bertambah berat secara kuantitatif
atau kualitatif secara bertahap selama jangka waktu tertentu. 2.3 Completed Stroke
Disebabkan adanya trombosis atau oklusi karena emboli, dengan adanya defisit neurologik yang relatif stabil atau hanya sedikit sekali perubahan
defisit neurologiknya.
2.4 Reversible Ischemic Neurological Deficits RIND Adanya defisit neurologik yang berlangsung lebih dari 24 jam dan akan
menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu, kurang dari 3 minggu.
3. Berdasarkan sistem pembuluh darah 3.1 Sistem karotis bagian anterior
3.2 Sistem Vertebro-basiler bagian posterior
2.1.4 Gejala Stroke