bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga, menghilangnya refleks menjulurkan lidah, bayi mampu menunjukkan
keinginannya pada makanan dengan cara membuka mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk menunjukkan ketertarikan pada makanan
Ariani,2008. Makanan tambahan pada bayi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi bayi, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga selain
untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi Suhardjo,1999. Pemberian makanan tamabahan dilakaukan secara bertahap untuk mengembangkan
kemampuan bayi mengunyah dan menelan serta menerima bemacam-macam makanan. Pemberian makanan tambahan harus bervariasi, dari bentuk bubur cair
ke bentuk buburkental, sari buah,buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat Sulistijani, 2001.
3.3 Jenis Makanan Tambahan
Makanan dapat dibuat sendiri di rumah dengan cara memodifikasi makanan keluarga yang kaya energi dan nutrient. Biskuit dan buah merupakan
makanan tambahn yang pertama bagi bayi, biskuit yang diberikan oleh bayi harus biskuit yang khusus untuk bayi karena kandungan tepung dan susu yang ada
dalam biskut mudah larut yang sesuai untuk bayi Nadesul, 2005. Cara memberikan makanan tambahan bagi bayi adalah dari makanan itu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berbentuk cairan dan kental lalu bertahap menjadi keras, seiring dengan proses dan umur juga perkembangan bayi, sehingga usus bayi pun terlatih dengan
sendirinya terhadap makanan yang diterimanya. Adapun jenis-jenis makanan tambahan Chintia, 2008 :
a. Makanan lunak yaitu semua makanan yang termasuk yang disajikan
dalam bentuk halus dan diberikan pada bayi yang pertama kali.misalnya bubur susu dan sari buah.
b. Makanan lembek yaitu makanan peralihan dari makanan lunak
kemakanan biasa seperti nasi tim. c.
Makanan biasa yaitu makanan yang termasuk yang disajikan adalah makanan orang dewasa seperti nasi.
Selain itu makanan yang dibuat sendiri di rumah dengan cara memodifikasi makanan keluarga yang kaya energi dan nutrien. Makanan
tambahan dapat juga berupa makanan yang setengah jadi yang dijual di toko-toko yang merupakan produk hasil teknologi yang komposisi zat-zat gizi yang
didalamnya disesuaikan dengan kebutuhan bayi terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan bayi Suhardjo, 1999.
Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai risiko alergi yang tinggi.
Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi. Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan tersebut karena
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
garam dapat mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan manis, sehingga dapat merusak giginya Luluk, 2005.
3.4 Makanan Tambahan Yang Baik
Makanan tambahan yang baik adalah makanan yang kaya energi, protein dan mikronutrient terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan
fosfat, bersih dan aman, tidak dad bahan kimia yang berbahaya atu toksin, tidak ada potongan tulang atas bagian yang keras yang membuat bayi tersedak, tidak
terlalu panas tidak pedas atau asin, mudah dimakan bayi, disukai bayi, mudah disiapkan dan harga terjangkau Rosida, 2004.
3.5 Waktu Yang Tepat Memberikan Makanan Tambahan