Teknik Analisis Data Metode Analisis Deskriptif Analisis kuantitatif Gambaran Umum Perusahaan

dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel Situmorang, 2008: 72. Menurut Ghozalani dan Koncoro Situmorang, 2008:80 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Koncoro jika nilai Cronbach’s Alpha 0.80 maka pertanyaan reliabel. Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .951 22 Sumber : Hasil pengolahan SPSS Pada Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,951. Apabila nilai realibitas instrumen Cronbachs Alpha diatas 0,80 atau sama dengan 0,80 maka instrument dinyatakan reliable Menurut Koncoro.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan PT Telkomsel Tbk Cabang Medan.

b. Analisis kuantitatif

Metode analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menyajikan data olahan dalam bentuk angka agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program SPSS Statistical Packages for Social Studies versi 16.00 Model regresi sederhana yang digunakan adalah : Y = a + b X + e Keterangan : Y = Prestasi kerja X = Pemberian Kompensasi a = Konstanta b = Koefisien Regresi Sederhana e = Standart error

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengujian Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas nilai signifikansi 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008 : 91.

2. Pengujian Heteroskesdastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang , 2008:98.

3. Pengujian Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2008:129. Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian Hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H : b 1 = H 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. a : b 1 ≠ Dengan kriteria pengambilan keputusan : 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H diterima jika t hitung t tabel H pada α = 5 a ditolak jika t hitung ≥ t tabel

2. Koefisien Determinasi R2

pada α = 5 Koefisien Goodness of Fit R 2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1, dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti variabel- variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Telkomsel merupakan salah satu operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, PT Telkomsel menyediakan jasa telekomunikasi seluler jenis GSM Global System for Mobile communication yaitu jenis operator seluler yang global di seluruh dunia yang bekerja sama dengan perusahaan asing serta pemerintah yaitu PT Telkom. PT Telkomsel mempunyai jumlah pelanggan terbesar yang mencapai 83 juta pelanggan yang tersebar diseluruh Indonesia. PT Telkomsel Indonesia menyediakan jasa pelayanannya dalam 3 tiga pilihan produk yaitu prabayar kartu simPATI, prabayar kartu As dan pascabayar kartu HALO yang memberikan program-program layanan yang menarik bagi konsumen.

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Telkomsel berdiri pada 26 Mei 1995 dibawah naungan PT Telkom dan PT Indosat. 11 Maret 1996 status PT Telkomsel berubah dari PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi PMA Penanaman Modal Asing dengan masuknya KPN Telecom Netherland 17,28 dan PT Setdco Megacell Asia 5. Tahun 2001 kepemilikan PT Telkomsel berubah menjadi PT Telkom 65 dan Singapoore Telecommunication 35. PT Telkomsel memiliki 15.000 BTS Base Tranceiver System yang mampu melayani 95 wilayah Indonesia. Bekerjasama dengan 259 International Roaming Partner di 153 negara di dunia. Pada akhir 2008 jumlah pelanggan PT Telkomsel tercatat 34 juta dan ditahun 2010 tercatat 63 juta pelanggan di seluruh Indonesia yaitu 67 dari pangsa pasar GSM berdasarkan survey statistik telekomunikas. Laba PT Telkomsel terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2005 tercatat sebesar Rp 26,09 Trilliun dan pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 46,1 Trilliun.

4.1.2 Visi “ Telkomsel penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia.”

Visi tersebut kemudian dijabarkan secara lebih luas lagi menjadi: 1. Mempertahankan dan meningkatkan posisi sebagai Leading Mobile Network and Service provider dan sebagai salah satu operator terbaik di Asia. 2. Penyedia jasa seluler seluas-luasnya. 3. World Class Quality dalam memenuhi keunggulan usaha kepada konsumen. 4. Memuaskan kebutuhan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung.

4.1.3 Misi “Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di

Indonesia yang bekerjasama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor, karyawan dan negara.” PT Telkomsel bertekad untuk melayani seluruh wilayah di tanah air dengan memberikan keutamaan pada wilayah cakupan Coverage, kapasitas sambungan Capacity, biaya Cost, jaringan Quality dan pelayanan Service, yang kesemuanya itu disingkat menjadi 3C + QS.

4.1.4 Makna Logo Perusahaan

Adapun makna dari logo PT Telkomsel ialah sebagai berikut: Gambar 4.1 Logo PT Telkomsel 1. Lingkaran Elips Horizontal Lingkaran yang membelah heksagon tersebut melambangkan penyelenggara jasa telekomunikasi domestik PT Telkom. 2. Lingkaran Elips Vertikal Melambangkan penyelenggara jasa sedangkan warna merah berarti memiliki makna bahwa PT Telkomsel berani dan siap menyongsong masa depan dengan segala kesungguhannya. 3. Heksagon abu-abu kehitam-hitaman PT Telkomsel selalu siap mengayomi dan terus memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sedangkan warna abu-abu adalah warna logam yang berarti juga kesejukan, luwes dan fleksibel. 4. Pertemuan dua lingkaran elips berwarna putih Kedua lingkaran elips tersebut berpotongan diatas heksagon merah yang berbentuk huruf “t” yang merupakan huruf awal dari PT Telkomsel, sedangkan warna putih mengandung makna kebersihan, keterbukaan dan transparansi.

4.1.5 Struktur Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Organon” dan istilah latin “Organum” yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi didefenisikan sebagai suatu wadah atau tempat sekelompok orang yang bekerja sama dengan menggunakan dana, alat-alat dan tekhnologi serta mau terikat dengan peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan dengan pemanfaatan sumber-sumber yang ada. Struktur organisasi adalah rangka yang menunjukkan setiap tugas di dalam organisasi sehingga jelas batasan, hubungan, wewenang dan tanggung jawab dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan. Manajemen organisasi yang baik akan memberikan keseimbangan tugas, kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta wewenang untuk memberikan dampak yang positif pada perusahaan terutama dalam produktifitas perusahaan. Struktur organisasi PT Telkomsel adalah struktur organisasi garis atau lini. Dimana tipe organisasi ini hanya mengenal satu pimpinan, yang wewenangnya mengalir dari pimpinan tertinggi kepada bawahan atau anggotanya secara garis lurus, sedangkan bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasan sesuai dengan bidangnya masing-masing. General Manager langsung membawahi 5 lima Manager, yaitu: Manager Preferred Customer Management, Manager Sales Support, Manager Corporate Acc, Manager Dealer Gerai, Manager Human Resources Department. Adapun struktur organisasi PT Telkomsel Cabang Medan dapat dilihat sebagai berikut:. STRUKTUR ORGANISASI PT TELKOMSEL REGIONAL SUMBAGUT Gambar 4. 2 Struktur Organisasi PT Telkomsel Cabang Medan Sumber: PT Telkomsel Cabang Medan 2012 GM. SALES CS SUMBAGUT P.C.M DIVISI Sales Support Dealer Gerai HR adm. Corporate Acc CAM NAD Sumut CAM RIDAR Sumbar Gerai Management Dealer Acc Distri Planing Accounting General SDM Financial Treasury Quality Service Sales Promotion Billing Collection Beberapa produk yang dikeluarkan oleh PT Telkomsel meliputi : a. Produk Pasca bayar Kartu HALO Kartu Halo adalah kartu perdana yang dikeluarkan Telkomsel dan merupakan kartu pasca bayar yang pembayarannya dilakukan atau ditagih setiap akhir dari periode percakapan tergantung dari billing. Kartu Halo ini memiliki keunikan yang tidak terdapat pada sim card lainnya yaitu dengan tampilan yang menonjolkan adat istiadat dari seluruh provinsi di Indonesia yang memliki pesan atau makna bahwa PT Telkomsel ialah sebuah perusahaan telekomunikasi yang memiliki cakupan di seluruh pelosok nusantara dan jumpah pelanggan yang aktif di seluruh Indonesia. Disamping itu tarif nelpon dan sms pada kartu Halo sangatlah lebih murah jika dibandingakan dengan kartu simPATI dan kartu As. b. Produk Prabayar 1 Kartu simPATI Kartu simPATI adalah merupakan salah satu dari produk PT Telkomsel yang prabayar, dimana pembiayaan pulsanya dilakukan sebelum pemakaian. Dan apabila pulsa habis dapat ditambahkan dengan mengisi ulang pulsa dengan voucer baik fisik maupun elektronik. Kartu ini merupakan kartu yang sudah ada sejak tahun 1997 dan baru dilengkapi fasilitas bebas roaming nasional sejak 27 Agustus 2004 dan merupakan produk yang memiliki jumlah pengguna yang sangat terbanyak dan terbesar di Indonesia. Beberapa program marketing yang ditawarkan SimPati: a. Tarif SMS hemat b. Bonus Bicara dan Bonus SMS c. SimPati Talkmania d. SimPati PeDe 2 Kartu As Kartu As juga merupakan produk terbaru PT Telkomsel dengan cara prabayar. Produk ini pertama sekali diluncurkan pada 14 Mei 2004 dan mendapat respon dari masyarakat yang sangat baik dan bagus, karena terdapat beberapa perbedaan antara simPATI dengan kartu As diantaranya mengenai tarif baik nelpon dan sms dimana perhitungan nelpon dimulai dengan tarif perdetik dan biaya sms yang lebih murah dibandingkan dengan produk simPATI. Beberapa program marketing yang ditawarkan meliputi Kartu As: a Tarif Sms Ektra Hemat b Masa Aktif lama c Perhitungan per detik Selain produk dan program marketing, PT Telkomsel juga mengandalkan fitur yang menarik untuk para pelanggan, fitur ini merupakan salah satu strategi yang sangat baik untuk menguasai pangsa pasar. Beberapa fitur yang ditawarkan oleh PT Telkomsel meliputi : a. International Roaming b. Layanan Dunia 3G Telkomsel c. Layanan Transfer pulsa d. Nada Sambung Pribadiku e. Telkomsel call me f. Telkomsel SMS me g. Call waiting h. Call forwarding i. SMS j. MMS k. GPRS l. BLACKBERRY TELKOMSEL m.. TELKOMSEL FLASH Layanan internet berkecepatan tinggi n. iPhone 3G TELKOMSEL 4.2 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 22 butir pernyataan yakni 12 butir pernyataan untuk variabel kompensasi X, dan 10 butir pernyataan untuk variabel prestasi kerja Y. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 120 orang responden karyawan PT Telkomsel Cabang Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden a.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase Laki- laki 44 36,7 Perempuan 76 63,3 Jumlah 120 100 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 44 orang responden 36,7 berjenis kelamin laki-laki, dan 76 orang responden 63,3 berjenis kelamin perempuan, artinya pada PT Telkomsel Cabang Medan menunjukkan bahwa perusahaan ini lebih banyak membutuhkan perempuan dari pada laki-laki karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan erat dengan pelayanan langsung konsumen. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Responden Persentase ≤ 30 63 52,5 31-40 44 36,67 ≥ 41 13 10,83 Jumlah 120 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah 63 orang responden 52,5 berusia ≤ 30 tahun, 44 orang responden 36,67 berusia antara 31-40 tahun, dan 13 orang responden 10,83 berusia ≥ 41. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas usia responden ≤ 30 tahun sebesar 52,5. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PT Telkomsel Cabang Medan adalah karyawan dengan usia muda.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingakat Pendidikan