Abstract
The aim of this study is to analyze the effect of asymmetry information on earnings management which is moderated by good corporate governance. Totally 43
manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange BEI are involved to be samples of the study, including the top 10 best Corporate Governance Perception
Index CGPI during the period 2004 - 2013. The sampling technique is purposive sampling. Earnings management as independent variable is proxied through
Short Term Discretionary Accruals STDA and Long Term Discretionary Accruals LTDA, while moderating variable is proxied through Good Corporate
Governance Corporate Governance Perception Index CGPI. This analysis using multiple linear regression which is previously performed through classical
assumption test. The results of multiple linear regression analysis on the model Short Term Discretionary Accruals STDA showed that the asymmetry
information and good corporate governance is significantly giving positive effect on earnings management. The results of multiple linear regression analysis on the
model of the Long Term Discretionary Accruals LTDA showed that the asymmetry information and good corporate governance significantly gives
negative effect on earnings management. While variable Good Corporte Governance can moderate asymmetry effect on earnings management in Short
Term Discretionary Accruals STDA and Long Term Discretionary Accruals LTDA.
Keyword : Asymmetry Information, Earnings Management, Short Term Discretionary Accruals STDA, Long Term Discretionary Accruals
LTDA, Good Corporte Governance
A. Latar Belakang
Hubungan keagenan muncul ketika pihak principal menyewa pihak agent agar melaksanakan suatu jasa dan mendelegasikan wewenang untuk membuat
keputusan kepada agent Darwis, 2012. Asimetri informasi timbul karena adanya masalah keagenan, dimana manajer memiliki informasi tentang perusahaan lebih
banyak dibanding dengan pemegang saham. Terjadinya asimetri informasi dan kepentingan yang berbeda antara manajer dengan para pemegang saham
memungkinkan manajer melakukan tindakan manajemen laba. Menurut Healy and Wahlen 1998 dalam Wiyadi, dkk. 2013 bahwa
manajemen laba adalah sebuah tindakan yang mengelabui dan menipu shareholders karena manajer mengetahui lebih banyak informasi tentang
perusahaan dan bertindak untuk memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri Widyaningdyah, 2001 dalam Wiyadi, dkk., 2013. Oleh sebab itu, wajar jika
manajer memanfaatkan adanya asimetri informasi untuk melakukan tindakan manajemen laba.
Peluang manajer melakukan tindakan manajemen laba juga dikarenakan manajer memiliki fleksibilitas dalam memilih metode akuntansi yang berbasis
akrual. Penggunaan metode akuntansi sengaja dipilih untuk kepentingan tertentu misal: memaksimumkan utility dan nilai pasar perusahaan untuk memperoleh
bonus yang lebih besar. Salah satu peneliti yang telah melakukan penelitian tentang pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba adalah Rahmawati,
dkk 2006. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa asimetri informasi memiliki pengaruh secara positif signifikan terhadap manajemen laba.
Tindakan manajemen laba dapat dikurangi melalui mekanisme corporate governance Wiyadi, dkk., 2013. Pada prinsipnya corporate governance terkait
dengan kepentingan para pemegang saham, perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, peran semua pihak yang berkepentingan stakeholders,
transparansi dan kejelasan. Banyak perusahaan terutama yang berskala besar telah menaruh perhatian kepada pentinganya corporate governance.
Menuurut Forum of corporate governance 2011 bahwa corporate governance adalah serangkaian proses, kebijakan, tata cara, institusi dan aturan
yang mempengaruhi pengontrolan, pengarahan dan pengelolaan suatu perusahaan. Corporate governance juga mencakup hubungan antara pemegang saham
mayoritas dan minoritas, manajer, staff, kreditor, pemerintah, serta stakeholders yang memiliki kaitan terhadap hak dan tanggung jawab pada perusahaan atau
sistem yang melakukan kendali dan arahan terhadap perusahaan. Implementasi goods corporate governance bertujuan untuk menciptakan
nilai tambah bagi para pemangku kepentingan FCGI, 2011. Implementasi corporate governance pada suatu perusahaan akan berdampak pada tindakan
manajemen laba yang dilakukan manajer. Jika perusahaan mampu menerapkan corporate governance dengan baik, maka perusahaan akan memperoleh
kemanfaatan lebih seperti: mudah meningkatkan modal, biaya modal lebih rendah,
peningkatan kinerja bisnis dan kinerja ekonomi, serta harga saham lebih baik. Implementasi corporate governance nantinya akan menjadi salah satu elemen
penting untuk menumbuh kembangkan efisiensi ekonomis, dan memberikan hubungan yang sinergis antara pihak yang berkepentingan pada perusahaan Arief
dan Pramuka, 2007. Secara umum, pelaksanaan aktivitas bisnis dipengaruhi oleh suatu kerangka
tata kelola perusahaan yang baik goods corporate governance framework. Kerangka tersebut dibentuk oleh hukum dan regulasi, anggaran dasar, kode etik,
perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan kreditur, karyawan, konsumen, dan lain sebagainya. Menurut Surya dan Yustiavandana 2006, agar perusahaan memiliki
kelangsungan hidup lebih terjamin dalam jangka panjang, maka shareholders dan stakeholders memerlukan pelaksanaan tata kelola yang baik good corporate
governance. Corporate governace memiliki dua konsep, yaitu: pemisahan antara
pemilikan dan pengendalian perusahaan. Pemisahan ini akan menimbulkan masalah karena adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan
pihak manajemen Jensen dan Meckling, 1976. Tujuan utama dari corporate governance adalah minimalisasi biaya perusahaan agency costs yang berasal
dari pemisahan kepemilikan dan pengendalian Weber, 2006. Jika suatu perusahaan menerapkan corporate governance yang baik, maka potensi seorang
manajer dalam melakukan tindakan manajemen laba dapat di kontrol. Menuru Herawaty 2008 teori keagenan memberikan pandangan bahwa masalah
manajemen laba dapat diminimumkan dengan pengawasan sendiri melalui good corporate governance.
Corporate governance mengandung empat unsur penting, yaitu: keadilan, transparansi, pertanggungjawaban dan akuntabilitas, diharapkan dapat menjadi
suatu jalan dalam mengurangi konflik keagenan. Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh
investor Susanti, 2010
.
Penelitian Wedari 2004, dalam Herawaty 2008 menemukan bahwa praktek corporate governance memiliki hubungan terhadap manajemen laba.
Namun Siregar Bactiar 2004 tidak terdapat hubungan antara praktek corporate governace dengan manajemen laba
, Penelitian ini merupakan upaya menindak lanjuti hasil penelitian
Rahmawati, dkk 2006 yang merekomendasikan perlunya memasukkan pengaruh corporate governance sebagai variabel pemoderasi untuk mengetahui apakah
corporate governance mampu memperkuat atau memperlemah hubungan antara asimetri informasi dengan tindakan manajemen laba. Variabel manajemen laba
diproksi dengan model short term discretionary accruals STDA dan long term discretionary accruals LTDA. Alasan penggunaan model STDA adalah untuk
motivation signaling karena pasar berharap akrual jenis ini akan kembali secepatnya. Sedangkan alasan penggunaan model LTDA adalah usaha manajer
untuk membodohi pelaku pasar karena sifat akrual memberikan kesempatan melakukan manipulasi untuk memenuhi kepentingannya sendiri.
B.
Perumusan Masalah
Dalam kontek teori keagenan, adanya informasi yang asimetris akan mendorong agent menyembunyikan sebagian informasi yang tidak diketahui
principal. Hal ini akan memberikan peluang kepada manajer melakukan tindakan manajemen laba sebagai upaya memaksimumkan utilitynya. Salah satu cara untuk
memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic pihak manajemen adalah melalui implementasi mekanisme corporate governance
Watts, 2003 Secara umum, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan Apakah
good corporate govarnance mampu memoderasi pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur di BEI dan termasuk
dalam peringkat 10 terbaik CGPI ? Sedangkan secara spesifik permasalahannya dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba? 2. Apakah good coorporate governance mampu memoderasi pengaruh
asimetri informasi terhadap manajemen laba?
C. Tujuan Penelitian