Santi Riani, 2013 Penerapan Model Quantum Teaching Berbasis Social Networking Dan Multiledia Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Psikomotor Siswa Pada Mata Pelajaran Teknology Informasi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3.7.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran keajegan suatu instrumen penelititan yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Seandainya terjadi perubahan hasil, perubahan
itu dapat dikatakan tidak berarti Arikunto, 2005.
Perhitungan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Product Moment Pearson, yaitu sebagai berikut:
Suherman, 2003 Keterangan :
⁄ ⁄
= reliabilitas instrumen N
= banyaknya butir soal X
1
= total skor ganjil X
2
= total skor genap Untuk mencari realibilitas seluruh tes, digunakan rumus Spearman-Brown
yang pada prinsipnya adalah menghitung koefisien korelasi diantara kedua belah koefisien yaitu sebagai berikut:
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Arikunto, 2005 Keterangan :
= reliabilitas seluruh instrumen
⁄ ⁄
∑ ∑
∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Santi Riani, 2013 Penerapan Model Quantum Teaching Berbasis Social Networking Dan Multiledia Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Psikomotor Siswa Pada Mata Pelajaran Teknology Informasi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
⁄ ⁄
= koefisien validitas butir item soal Untuk mengetahui interpretasi mengenai besarnya reliabilitas suatu tes maka
digunakan rentang sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Uraian Koefisien Reliabilitas
Interpretasi
0,80
r11
≤ 1,00
Reliabilitas sangat tinggi
0,60
r11
≤ 0,80
Reliabilitas tinggi
0,40
r11
≤ 0,60
Reliabilitas cukup
0,20
r11
≤ 0,40
Reliabilitas rendah
0,00
r11
≤ 0,20
Reliabilitas sangat rendah
Arikunto,2005
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Soal tes yang baik harus memiliki kriteria tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran. Berikut merupakan rumus untuk mencari nilai dari indeks kesukaran :
̅
Suherman, 2003 Di mana :
IK = indeks kesukaran
̅ = rata-rata skor tiap butir soal
SMI = skor maksimal ideal
Kriteria indeks kesukaran yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh dari soal tersebut semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar
indeks kesukaran semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran yang dipakai sebagai berikut :
Santi Riani, 2013 Penerapan Model Quantum Teaching Berbasis Social Networking Dan Multiledia Pembelajaran
Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Psikomotor Siswa Pada Mata Pelajaran Teknology Informasi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Uraian Koefisien Indeks Kesukaran
Kriteria
P = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 P ≤ 0,30
Sukar
0,30 P ≤ 0,70
Sedang
0,70 P ≤ 1,00
Mudah
P = 1,00 Terlalu Mudah
Suherman, 2003 : 213
3.7.4 Daya Pembeda