Pola Perilaku Biaya TINJAUAN PUSTAKA

Sementara keuntungan atau manfaat dari perencanaan laba tidak diragukan lagi bersifat impresif dan berwawasan luas, tetapi perencanaan juga memiliki keterbatasan dan kekurangan berikut ini Carter Usry 2002:7: 1.prediksi bukanlah suatu ilmu pasti; ada sejumlah pertimbangan dan estimasi. Karena suatu anggaran harus didasarkan pada prediksia tau kejadian masa depan, maka revisi atau modifikasi dari anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dari estimasi membenarkan adanya perubahan dalam rencana. 2.anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen dalam cita-cita seperti tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan dari organisasi. 3.perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua anggota manajemen. 4.penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional. Manajer mungkin mencoba menggunakan anggaran untuk mencapai anggaran pribadi 5.perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peran administrasi. 6.penyusunannya memakan waktu.

B. Pola Perilaku Biaya

Perilaku biaya berarti bagaimana biaya akan bereaksi atau merespons perubahan aktivitas bisnis. Bila aktivitas bisnis meningkat atau menurun, biaya tertentu mungkin akan naik atau turun atau mungkin juga tetap. Untuk tujuan perencanaan manajer harus dapat mengantisipasi apakah yang akan terjadi. Jika biaya mengalami perubahan, manajer harus tahu sejauh mana perubahannya. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biasanya dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu biaya variabel, biaya tetap dan biaya campuran. Setiap perusahaan mempunyai struktur komponen biaya yang bervariasi dengan kata lain ada perusahaan yang mempunyai struktur biaya dengan biaya tetap lebih besar dibandingkan biaya variabelnya dan ada pula sebaliknya yaitu perusahaan yang mempunyai struktur biaya variabel lebih besar daripada biaya Universitas Sumatera Utara tetapnya. Perbedaan komposisi biaya ini dalam perusahaan akan mempengaruhi cara manajemen dalam mengambil keputusan leadership style. Manajemen dengan biaya tetap yang besar, tentu akan bersikap lebih hati-hati dalam bertindak karena setiap keputusan yang diambil akan berepngaruh besar dalam jangka waktu yang lebih lama daripada perusahaan yang struktur biayanya lebih banyak bersifat variabel. 1. Biaya variabel Menurut Garisson 2000:58 “biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas”. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya variabel juga akan dilipat dua kali. Biaya variabel ini dapat di bagi lagi menjadi beberapa bagian, pembagian yang lebih rinci ini penting karena akan mempengaruhi sikap manajemen dalam menerapkan sejumlah kebijakan dan pemahaman yang kasar terhadap perilaku biaya dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah. Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang bangkrut karena manajemen salah dalam menyiasati biaya yang terjadi dalam perusahaannya. Atas dasar perilaku biaya, sejumlah biaya variabel akan benar-benar bersifat proporsional, sebagian lagi bersifat bertahap.  Biaya variabel bersifat proporsional Menurut Hariadi 2002:185 ”biaya variabel bersifat proporsional adalah biaya variabel yang berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan”. Contoh yang sederhana adalah biaya bahan baku yang berubah sejalan dengan perubahan volume produksi. Biaya bahan baku dapat dikatakan berubah Universitas Sumatera Utara sepenuhnya oleh tingkat kegiatan karena andaikata tidak ada kegiatan produksi maka biaya bahan juga tidak ada. Misalnya untuk memproduksi 5.000 unit barang jadi diperlukan biaya bahan baku Rp.50.000,00 maka berikutnya untuk memproduksi 10.000 unit barang jadi diperlukan biaya bahan baku sebesar Rp. 100.000,00 dan seterusnya.  Biaya variabel bertahap Menurut Hariadi 2002:185 ”biaya variabel bertahap adalah biaya variabel yang berubah setahap demi setahap dalam waktu tertentu atau tingkat kegiatan tertentu”. Contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung. Tidak seperti biaya bahan baku, jam tenaga kerja langsung pabrik tak bisa di simpan sebagai persediaan untuk kemudian digunakan pada masa berikutnya. Jam kerja sudah ada dalam jumlah tertentu dan kalau tidak digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Perubahan kapasitas produksi tidak secara otomatis menyebabkan biaya tenaga kerja berubah. 1. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah, terlepas dari perubahan tingkat aktivitas dalam kisaran relevan relevant range tertentu. Jenis-jenis biaya tetap yaitu:  Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas, perlatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasi. Universitas Sumatera Utara Ciri-ciri biaya tetap yang telah ditentukan adalah 1 bersifat jangka panjang dan 2 tidak dapat dikurangi secara mendadak dalam jangka pendek tanpa mempengaruhi secara serius kegiatan perusahaan. Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga agar perusahaan tetap mampu menjalankan kegiatannya dalam kapasitas minimal. Biaya ini tetap dikeluarkan seandainya perusahaan berhenti beroperasi karena bangkrut. Oleh karena biaya tetap ini bersifat jangka panjang dan tidak dapat diubah seketika maka perencanaan yang hati-hati terhadap biaya ini perlu dilakukan. Pengeluaran biaya ini harus mempertimbangkan rencana kapasitas produksi dan penjualan perusahaan untuk beberapa tahun ke depan karena setelah biaya ini diputuskan maka manajemen sulit untuk mengubahnya dan tindakan manajemen berikutnya adalah bagaimana melakukan kegiatan operasional yang efisien dengan pola yang sudah terbentuk ini.  Biaya tetap kebijakan adalah biaya yang disebabkan oleh keputusan tahunan yang di buat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen dalam magang untuk para mahasiswa. Ciri-ciri biaya tetap kebijakan adalah 1 bersifat jangka pendek dan 2 dapat diubah atau di perkecil seketika jikalau ada perubahan situasi mendadak di luar perhitungan manajemen. Pemotongan mendadak anggaran biaya tetap ini diharapkan tidak sampai mengurangi kualitas tujuan yang ingin dicapaui perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Biaya semi variabel Biaya campuran Biaya semi variabel merupakan biaya yang mengandung unsur-unsur biaya variabel dan biaya tetap. Biaya ini terjadi karena hubungan jumlah biaya dengan basis aktivitas disebut fungsi biaya memiliki unsur yang tetap perubahan volume aktivitas. Sebagian dari biaya semivariabel ini berubah seiring dengan volume atau pemakaian dan sebagian lagi berperilaku tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel antara lain biaya listrik, reparasi, telepon, sewa dan biaya pemeliharaan. Menurut Hariadi 2002:190” ada tiga karakteristik penting yang menjadi ciri-ciri biaya semivariabel yaitu: 1. total biaya semivariabel berfluktuasi dengan aktivitas 2. bagian dari biaya semivariabel yang berubah sesuai dengan aktivitas merupakan biaya variabel 3. bagian biaya variabel berubah secara proporsional dengan aktivitas” Pemisahan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel harus dilakukan manajemen karena pemisahan tersebut sangat bermanfaat karena pemisahan tersebut sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pengendalian. Pertama, manajemen dapat menyusun rencana biaya yang lebih teliti untuk suatu kegiatan tertentu di masa akan datang. Kedua, manajemen dapat menyusun laporan prestasi bawahan yang lebih adil dengan memperhatikan biaya variabel yang terkendali. Universitas Sumatera Utara Secara umum, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan manajemen untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap yaitu: 1. tentukan variabel-variabel yang bersifat tidak bebas dan bebas yaitu total biaya semivariabel dan tingkat kegiatan yang relevan. 2. ambil sampel atas variabel-variabel tersebut di masa lalu 3. buatlah observasi pada sebuah grafik yang disebut diagram pencar scatter diagram 4. gunakan salah satu metode untuk memisahkan biaya campuran metode titik tertinggi dan terendah, metode scattergraph, metode kuadrat terkecil dan metode biaya berjaga 5. evaluasi hasilnya untuk menetukan ketelitiannya 6. gunakan persamaan Y = a + bx untuk menyusun prediksi yang cerdas, keputusan yang rasional dan evaluasi yang bermanfaat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya semivariabel harus dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkannya digunakan beberpa metode yaitu: a. Metode titik tertinggi dan terendah Metode ini merupakan metode yang paling sederhana diantara metode- metode yang lain. Dalam metode ini hanya perlu menghubungkan 2 titik kegiatan yang paling rendah dan yang paling tinggi untuk membuat garis lurus biaya. Metode ini baik digunakan untuk perusahaan yang biaya semivariabelnya fluktuasinya mudah sekali perubahannya dari bulan ke bulan, Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh: dalam data Arnoldson Company terdapat jam mesin yang paling tinggi 8.000 jam pada bulan Juni dan terendah 5.000 jam pada bulan Maret. Pemicu biaya Biaya pemeliharaan Bulan Jam mesin Januari 5600 8790 Februari 7100 8500 Maret 5000 7400 April 6500 8200 Mei 7300 9100 Juni 8000 9800 Juli 6200 7800 Untuk memisahkan elemen biaya variabel dan biaya tetap dengan me nggunakan metode titk tertinggi dan terendah yaitu dengan meghubungkan perubahan antara jam mesin tertinggi dengan jam mesin terendah dalam kegiatan dengan perubahan biayanya yang terjadi. Mesin Biaya Pemeliharaan Jam Mesin Tingkat Aktivitas tertinggi juni 8000 9800 Tingkat Aktivitas terendah Maret 5000 7400 Perubahan 3000 2400 Biaya Variabel = sin 8 . 3000 2400 me jam per Aktivitas Perubahan Biaya Perubahan   Jadi untuk biaya pemeliharaan biaya variabel per unit 0.8 dengan ini dapat digunakan untuk menghitung elemen biaya tetap. Biaya tetap = Total biaya – biaya variabel = 9.800 – 0.8 X 8000 jam mesin = 3.400 Metode titik tertinggi dan terendah sanagt sederhana dan mudah dilakukan tetapi banyak mengandung cacat karena hanya menggunakan dua titik saja. Universitas Sumatera Utara Umumnya, dua titik tidak cukup menghasilkan hasil yang akurat dari dalam analisis biaya. Selanjutnya periode yang tidak biasanya rendah atau tinggi dapat mengakibatkan ketidakakuratan hasilnya. Rumus biaya yang diestimasi hanya dengan menggunakan data dari periode yang memiliki biaya abnormal akan menyebabkan kesalahan dalam menyajikan hubungan biaya yang sesungguhanya. b. Metode diagram pencar Metode dioagram pencar berusaha memperhitungkan lebih banyak titik- titik biaya dan kegiatan yang ada agar garis biaya yang ditarik di antara dua titik akan lebih mewakili berbagai tingkat biaya dan kegiatan dapat menggambarkan keadaan yang lebih relistis. Garis yang ditarik untuk menghubungkan antara biaya dan tingkat kegiatan dalam grafik yang di sebut regression line atau garis rata- rata, tidak hanya sekedar menghubungkan titik tertinggi dan terendah, tapi juga memperhatikan pertimbangan visual. Hasil dari metode ini masih lebih baik daripada metode titik tertinggi dan terendah karena berusaha memeprtimbangkan perhitungan rata-rata dari bermacam-macam titik-titik biaya campuran yang digambarkan dalam grafik. Metode ini kurang akurat karena memiliki kekurangan yaitu pertama metode ini bersifat subjektif. Tidak ada dua analis yang dihadapkan pada scattergraph membuat garis regresi yang sama persisi. Kedua, perkiraan biaya tetap tidak sama persis dengan perkiraan biaya tetap pada metode lainnya karena sangat sulit untuk mengukur dengan tepat perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y sumbu biaya. Universitas Sumatera Utara c. Metode kuadrat terkecil Metode kuadrat terkecil dianggap lebih obyektif dan lebih cermat dalam mengukur garis regresi daripada metode scattergraph karena metode kuadrat terkecil menggunakan pendekatan matematis untuk menentukan garis regresi daripada menggunakan pendekatan visual ataupun hanya sekedar menghubungkan titik tetinggi dan terendah dalam grafik. Tidak seperti metode titiktertinggi dan terendah, metode kuadrat terkecil memperhitungkan seluruh data ketika menghitung rumus biaya. Persamaan garis lurus yang digunakan dalam metode kuadrat terkecil adalah : Y = a + bX dengan, Y = variabel tidak bebas total biaya campuran a = garis intercep vertikal total biaya tetap b = slope garis tarif biaya variabel X = variabel bebas tingkat kegiatan Rumus dari persamaan tersebut sebagai berikut: b = 2 2 . . X X N Y X N      a = N X b Y    Contoh: biaya reparasi dan pemeliharaan mesin per bulan dalam tahun 1997 dalam tabel berikut ini. Bulan Ke Biaya reparasi dan pemeliharanan mesin Y 000 Jam Mesin X XY 000 X 2 000 1 2 3 4 750 700 600 600 4.000 5.500 4.000 4.000 4.500 3.850 4.000 2.400 36.000 30.250 16.000 16.000 Universitas Sumatera Utara 5 6 7 8 9 10 11 12 600 850 500 1000 800 800 600 600 4.500 7.000 6.000 8.000 8.000 6.000 4.500 4.500 2.700 5.950 3.000 8.000 4.800 4.800 2.700 2.700 20.250 49.000 36.000 64.000 36.000 36.000 20.250 20.250 8.400 66.000 47.8000.0000 380.000.000 N=12 XY X  XY  2 X  b = 09 . 000 . 66 000 . 380 12 400 . 8 000 . 66 000 . 800 . 47 12 2       a = 205 12 000 . 66 09 . 400 . 8    Dengan diketahui a dan b maka dapat dihitung reparasi dan pemeliharaan yang variabel dan tetap : biaya variabel = Rp.90 jam mesin 0.09 X 1.000 biaya tetap = Rp.205 per bulan Bila dimsukkan dalam fungsi linear biaya tersebut adalah : Y= 205.000 + 90 X Ukuran yang digunakan sebagai dasar perhitungan antara lain : a. jumlah jam tenaga kerja langsung b. biaya tenaga kerja langsung c. jam mesin d. jumlah bahan baku yang digunakan Kekurangan metode ini berkaitan dengan waktu dan sumber daya manusia, membutuhkan waktu agak lama dalam perhitungan dan sumber daya manusia yang memadai. Universitas Sumatera Utara d.Metode biaya berjaga Metode biaya berjaga ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan di tutup untuk sementara tidak berproduksi sama sekali, biaya berjaga ini merupakan biaya tetap. Selama proses produksi berjalan, biaya yang dikeluarkan dikurangi biaya berjaga tersebut merupakan biaya variabel. Contoh: pada tingkat produksi 10.000 jam mesin untuk bulan Agustus 1998 dengan dikeluarkan biaya Rp.80.000. berdasarkan data apabuila perusahaan tidak berproduksi, biaya yang dikeluarkan Rp.30.000 per bulan. Total biaya pada tingkat 10.000 jam mesin Rp.80.000,- Biaya tetap biaya berjaga Rp.30.000,- Biaya variabel Rp.50.000,- Biaya variabel perjam mesin + Rp.50.000 : 10.000 + Rp.5 per jam mesin, bila dinyatakan dalam fungsi biaya sebagai berikut: y = 30.000 + 5x Metode ini kurang akurat, karena memperhatikan kapasitas produksi dan untuk menentukan biaya tetap harus memperhatikan produksi, maka dengan itu menunjukkan volume produksi tidak diperhatikan padahal besarnya biaya itu sangat dipengaruhi kapasitas produksi.

C. Pengertian Biaya Volume dan Laba