Pengertian Biaya Volume dan Laba Tinjauan Penelitian Terdahulu

d.Metode biaya berjaga Metode biaya berjaga ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan di tutup untuk sementara tidak berproduksi sama sekali, biaya berjaga ini merupakan biaya tetap. Selama proses produksi berjalan, biaya yang dikeluarkan dikurangi biaya berjaga tersebut merupakan biaya variabel. Contoh: pada tingkat produksi 10.000 jam mesin untuk bulan Agustus 1998 dengan dikeluarkan biaya Rp.80.000. berdasarkan data apabuila perusahaan tidak berproduksi, biaya yang dikeluarkan Rp.30.000 per bulan. Total biaya pada tingkat 10.000 jam mesin Rp.80.000,- Biaya tetap biaya berjaga Rp.30.000,- Biaya variabel Rp.50.000,- Biaya variabel perjam mesin + Rp.50.000 : 10.000 + Rp.5 per jam mesin, bila dinyatakan dalam fungsi biaya sebagai berikut: y = 30.000 + 5x Metode ini kurang akurat, karena memperhatikan kapasitas produksi dan untuk menentukan biaya tetap harus memperhatikan produksi, maka dengan itu menunjukkan volume produksi tidak diperhatikan padahal besarnya biaya itu sangat dipengaruhi kapasitas produksi.

C. Pengertian Biaya Volume dan Laba

Analisis biaya volume dan laba merupakan suatu metode estimasi begaimana perubahan variabel-variabel berikut akan mempengaruhi laba : biaya variable per unit, harga jual per unit, jumlah biaya tetap per periode, volume Universitas Sumatera Utara penjualan dan bauran penjualan. Analisis biaya volume dan laba dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk mengidentifikasi cakupan dan pemecahannya. Menurut Blocher 2000:3 “analisis biaya volume dan laba merupakan metode untuk menganalisis bagaimana keputusan beroperasi dan keputusan pemasaran mempengaruhi laba bersih berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya variable, biaya tetap, harga jual perunit dan tingkat output”. Menurut Garrison 2000:250 analisis biaya volume dan laba meliputi suatu studi hubungan antara lima elemen berikut: 1. harga produk 2. volume atau tingkat aktivitas 3. biaya variable per unit 4. total biaya tetap 5. bauran produk yang terjual Oleh karena analisis biaya volume dan laba membantu manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba, alat ini sangat berguna untuk proses pengambilan keputusan. Keputusan ini termasuk produk apa yang akan dibuat atau dijual, bagaimanakh kebijakan penentuan harganya, apakah strategi pemasaran yang digunakan, tipe fasilitas produksi apa yang diperlukan. Dalam analisis biaya volume dan laba ada beberapa asumsi penting yaitu Hansen Mowen 2005:292: 1.analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linear 2.analisis mengasumsikan bahwa harga, total biaya tetap dan biaya variabel per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan 3.analisis mengasumsikan bahwa apa yang diproduksi dapat dijual 4.untuk analisis multi produk, diasumsikan bahwa bauran penjualan diketahui 5.diasumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui dengan pasti. Universitas Sumatera Utara

D. Analisis Biaya Volume dan laba

Dalam penerapan biaya volume dan laba harus dipahami tentang konsep Margin Kontribusi. Margin kontribusi merupakan perbedaan antara jumlah penjualan dengan jumlah biaya variabel. Apabila mergin kontribusi lebih besar dari jumlah biaya tetap maka akan didapatkan laba, namun apabila jumlah margin kontribusi lebih kecil dari jumlah biaya tetap maka terjadi rugi Pendekatan margin kontribusi digunakan dalam perencanaan internal sebagai alat pembuatan keputusan dengan menggunakan anlisis biaya volume dan laba. Pendekatan ini sangat berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan lab per segmen, dan dalam penganggaran. Lebih jauh lagi, pendekatan margin kontribusi membantu manajer mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisis membuat atau membeli. Contoh margin kontribusi: PT.Akustik memproduksi speaker sebanyak 350 unit dengan data sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara PT.Akustik Laporan Laba Rugi Kontribusi Periode 2006 Jumlah Per unit Penjualan 87.500 250. Kurang: Biaya variabel 52.500 150 Margin kontribusi 35.000 100 Kurang: Biaya tetap 35.000 Laba Rugi bersih Dari laporan laba rugi kontribusi nampak bahwa margin kontribusi sebesar 35.000 merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap agar di peroleh laba bersih. Apabila margin kontribusi tidak mencukupi biaya tetap maka akan timbul kerugian pada kontribusi tersebut. Sebagai contoh PT.Akustik hanya memproduksi 200 unit speaker maka margin kontribusinya adalah: PT.Akustik Laporan Laba Rugi Kontribusi Periode 2006 Jumlah Per unit Penjualan 200 unit 50.000 250. Kurang: Biaya variabel 30.000 150 Margin kontribusi 20.000 100 Kurang: Biaya tetap 35.000 Laba Rugi bersih 15.000 Universitas Sumatera Utara Dari contoh tersebut didapat bahwa margin kontribusi sebesar 20.000 tidak mampu menutupi biaya tetap sehingga mengakibatkan rugi sebesar 15.000. Selain disajikan berdasarkan per unit, penjualan dan biaya variabel, margin kontribusi dapat disajikan dalam bentuk persentase penjualan yaitu: Rasio margin kontribusi = Penjualan Kontribusi in M arg Contoh pada PT.Akustik dengan data sebagai berikut: PT.Akustik Laporan Laba Rugi Kontribusi Periode 2006 Jumlah Per unit Penjualan 400 unit 100.000 250. Kurang: Biaya variabel 60.000 150 Margin kontribusi 40.000 100 Kurang: Biaya tetap 35.000 Laba Rugi bersih 5.000 Rasio margin kontribusi = 40 0000 . 100 000 . 40 .  Rasio margin kontribusi sangat berguna karena menunjukkan bagaimana margin kontribusi dipengaruhi total penjualan PT.Akustik memiliki margin kontribusi 40 artinya setiap kenaikan penjualan sebesar .1, total margin kontribusi akan meningkat 40 sen dengan asumsi tidak ada perubahan biaya tetap. Perhitungan dengan analisis biaya volume dan laba terdiri dari analisi titik impas, target laba, margin of safety, dan bauran penjualan. Universitas Sumatera Utara

1. Titik Impas

Titik impas yaitu menentukan volume penjualan dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah beban sehingga laba sama dengan nol. Titik impas dapat dinyatakan dalam bentuk persamaa matematis atau menggunakan margin kontribusi. Metode persamaan matematis memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi yang disusun dengan format margin kontribusi. Metode ini menggunakan pendekatan matematis untuk menggambarkan perubahan unsur-unsur biaya, volume dan laba.dalam metode ini, diasumsikan bahwa harga jual dan biaya variabel per unit adalah kostan sedangkan biaya tetap secara konstan tetap tetapi biaya tetap per unit akan berubah tergantung tingkat kegiatan, akibatnya labaunit akan berbeda pula. Persamaannya : Laba = Penjualan – Biaya Variabel + Biaya Tetap Atau : Penjualan = biaya variabel + biaya tetap + laba Contoh: apabila diterapkan pada PT.Akustik data contoh seblumnya titik impas dihitung sebagai berikut: Penjualan = biaya variabel + biaya tetap + laba 250 p = 150 p + 35.000 + 0 100 p = 35.000 p =350 unit VCD Player Pendekatan metode margin kontribusi memusatkan pada ide bahwa setiap unit yang terjual memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan Universitas Sumatera Utara untuk menutup biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas dapat dihitung dengan cara: Titik impas unit = unit per kontribusi in m tetap Biaya arg Titik impas dengan margin kontribusi dapat juga dinyatakan berdasarkan nilai penjualan: Titik impas penjualan = kontribusi in m rasio tetap biaya arg Contoh untuk PT.Akustik margin kontribusi per unit 40.000 Harga jual per unit 250 Kurang: Biaya variabel per unit 150 Margin kontribusi per unit 100 Biaya tetap 35.000 Titik impas unit = unit 350 100 0000 . 35  Titik impas penjualan = 5000 . 87 40 000 . 35 

2. Margin pengaman penjualan Margin Of Safety

Margin Of Safety yaitu untuk menentukan sejauhmana tingkat penurunan penjualan sampai titik impas, atau titik dimana tidak terjadi kerugian dan juga laba. Margin Of Safety dipandang sebagai ukuran kasar risiko. Selalu terdapat kejadian-kejadian yang tidak terduga ketika rencana disusun, yang dapat menurunkan penjualan dibawah tingkat yang diharapkan sebelumnya. Perusahaan dengan Margin Of Safety yang besar kurang rentan terhadap dampak penurunan Universitas Sumatera Utara permintaan penjualan yang disebabkan oleh kemerosotan ekonomi, perubahan perilaku konsumen, ataupun kondisi persaingan bisnis. Ketentuen sederhana yang dipakai untuk menerapkan margin pengaman penjualan dalam sebuah bisnis adalah semakin besar margin pengaman penjualan semakin rendah risiko usahanya, Margin Of Safety dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematis . MOS = Total anggaran penjualan – penjualan impas. Atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk persentase . Persentase MOS = Penjualan Safety Of in M arg Contoh margin of safety : data diambil dari contoh sebelumnya yaitu PT.Akustik, dimana penjualan 100.000 dan dari hasil perhitungan titik impas penjualan 350 unit adalah 87.500 MOS PT.Akustik = 100.000 - 87.500 = 12.500 MOS dalam persentase = 5 . 12 000 . 100 500 . 12 

3. Target laba

Bagi organisasi- organisasi bisnis penentuan laba sasaran merupakan bagian penting dari perencanaan. Laba sasaran dapat ditentukan melalui beberapa cara seperti persentase dari laba tahun silam, persentase dari jumlah aktiva pada awal periode akuntansi berjalan atau bisa ditetapkan berdasarkan persentase penjualan. Ramalan ekonomi untuk produk perusahaan dan antisipasi perubahan- Universitas Sumatera Utara perubahan produk, biaya dan teknologi dipertimbangkan pula dalam penetapan laba sasaran. Sebelum memasukkan sasaran laba ke dalam anggaran, manajemen perlu menggali informasi pendahuluan mengenai kelayakan rencana laba mereka. Analisis biaya volume dan laba dapat digunakan untuk menentukan banyaknya unit yang harus di produksi atau rupiah penjualan yang harus dihasilkan perusahaan untuk mencapai sasaran labnaya. Dengan mengubah hubungan antara biaya volume dan laba manajemen dapat menentukan volume penjualan yang sesuai dengantarget laba. Manajemen dapat mengevaluasi kelayakan volume penjualan tersebut. Apabila rencana laba dianggap layak maka disusun anggaran volume penjualan yang dikehendaki. Untuk menghitung berapa unit yang harus terjual agar target laba yang telah ditetapkan tercapai dapat digunakan rumus yaitu: Volume Penjualan = Unit Per Kontribusi in M Laba et T Tetap Biaya arg arg  Anggaplah manajemen menentukan bahwa PT.Akustik menentukan target laba sebesar 40.000 dengan biaya tetap 35.000 dan margin kontribusi per unit adalah 100, maka volume yang harus dijual untuk menghasilkan laba 40.000 adalah: Volume penjualan = unit 750 100 000 . 40 000 . 35   speaker 4.Bauran Pemasaran Sebagian besar perusahaan pada umumnya memproduksi lebih dari satu produk dengan bermacam-macam harga jual. Selain itu, produk-produk yang di jual mempunyai biaya-biaya variabel per unit yang berlainan. Perbedaan harga Universitas Sumatera Utara jual dan biaya variabel ini membuat tiap produk mempunyai margin kontribusi yang berlainan pula. Produk yang margin kontribusinya lebih tinggi menyumbang banyak kepada biaya tetap dan laba bersih daripada produk yang margin kontribusinya lebih rendah. Dengan demikian, saat produk dengan margin kontribusi yang lebih tinggi memberikan prporsi yang relatif lebih besar terhadap jumlah penjualan maka labanya akan lebih besar dibanding kan pada tingkat penjualan yang sama pada produk dengan margin kontribusi yang lebih rendah. Oleh karena itu, volume penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau meraih laba sasaran tertentu untuk perusahaan yang menjual lebih dari satu produk sangat tergantung pada bauran penjualan. Bauran penjualan menggambarkan persentase dari setiap lini produk terhadap penjualan. Perubahan bauran penjualan akan mempengaruhi laba perusahaan. Penggantian bauran penjualan dari produk yang bermargin tinggi dengan produk yang bermargin rendah dapat mengakibatkan laba menurun meskipun jumlah penjualan meningkat sebaliknya penggantian bauran penjualan dari produk bermargin rendah ke produk yang bermargin tinggi akan mengakibatkan laba meningkat meskipun jmlah penjualan menurun. Contoh: data PT.Sido Asia yang memproduksi produk A dan Produk B: Data dan komposisi penjualan PT.Sido Asia – 1998 Universitas Sumatera Utara PT. Sido Laporan Laba rugi Periode 1998 Produk A Produk B Jumlah Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Penjualan 10.000 100 8.000 100 18.000 100 Biaya Variabel 6.000 60 3.000 37.5 9.000 50 Margin Kontribusi 4.000 40 5.000 63.5 9.000 50 Biaya Tetap 5.000 Laba Bersih 4.000 Titik impas dalam Rupiah adalah Rp.10.000 Dari gambar diatas terdapat titik impas penjualan Rp 10.000 jumlah ini hanya menunjukkan titik impas sebatas bauran penjualan tidak berubah. Apabila bauran penjualan berubah maka titik impas juga berubah. Hal ini diilustrasikan dengan mengangap tahun1999 terjadi pergeseran dari lini produk A dari 10.000 menjadi 8.000 dan produk B dari penjualan 8.000 menjadi 10.000 Data dan komposisi penjualan PT.Sido Asia – 1998 PT. Sido Laporan Laba Rugi Periode 1998 Produk A Produk B Jumlah Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Penjualan 8.000 100 10.000 100 18.000 100 Universitas Sumatera Utara Biaya Variabel 4.800 60 3.750 37.5 8 .550 50 Margin Kontribusi 3.200 40 6.250 63.5 9.450 50 Biaya Tetap 5.000 Laba Bersih 4.450 Titik impas dalam Rupiah Rp.9524 Walaupun penjualan jumlah tidak berubah 18.000 bauran penjualan berubah dimana penjualan terbesar berasal dari produk B. Pergeseran bauran penjualan ini mengakibatkan laba meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4.000 menjadi 4.450. Titik impas menurun dari 10.000 tahun 1998 menjadi 9524 tahun 1999 E. Aplikasi Konsep Biaya Volume dan Laba Analisis biaya volume dan laba dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga penjualan dan volume penjualan terhadap laba. Contoh dapat dilihat dari data PT. Akustik berikut ini : PT.Akustik Laba rugi kontribusi Tahun 2006 Per unit Persentase Penjualan Penjualan 400 unit 250. 100 Kurang: Biaya variabel 150 60 Margin kontribusi 100 40 Biaya tetap adalah 35.000 Universitas Sumatera Utara 1.Perubahan Biaya tetap dan volume penjualan Volume penjualan PT.Akustik saat ini adalah 100.000 atau 400 unit perbulan. Manajer penjualan menganggap bahwa peningkatan anggaran iklan sebesar 10.000 akan meningkatkan penjualan bulanan 30.000 Tabel berikut ini menunjukkan pengaruh perubahan anggaran iklan bulanan yang diusulkan: Volume Penjualan Sekarang Penjualan ditambah peningkatan Anggran iklan Penjualan 100.000 130.000 30.000 100 Biaya Varaibel 60.000 78.000 18.000 60 Margin kontribusi 40.000 52.000 12.000 40 Biaya Tetap 35.000 45.000 10.000 Laba bersih 5.000 7.000 2.000 Dengan asumsi tidak ada faktor lain yang berubah, peningkatan anggaran iklan akan disetujui apabila meningkatkan laba sebesar 2.000. ada dua cara untuk memecahkannya. Alternatif pemecahan yang pertama : Total margin kontribusi yang diharapkan 130.000 X 40 52.000 Total margin kontribusi saat ini 100.000 X 40 40.000 Peningkatan margin kontribusi 12.000 Perubahan biaya tetap : dikurangi peningkatan biaya iklan 10.000 Peningkatan laba bersih 2.000 Cara lebih sederhana yang dapat digunakan: Universitas Sumatera Utara Peningkatan margin kontribusi 12.000 Dikurangi: peningkatan biaya iklan 10.000 Peningkatan laba bersih 2.000 Pendekatan yang kedua ini tidak memerlukan data penjualan tahun sebelumnya dan tidak memerlukan pembuatan laporan laba rugi. Kedua model pemecahan diatas meliputi analisis inkremental yang hanya memeprtimbangkan pendapatan,biaya dan volume penjualan.

2. Perubahan biaya variabel dan volume penjualan

Ditetntukan penjualan acuostic concept adalah 400 speaker per bulan. Manajemen merencanakan menggunakan komponen yang lebih berkualitas lebih tinggi yang akan meningkatkan biaya variabel sebesar 10 per speaker. Mananjer memperkirakan bahwa kualitas yang lebih tinggi meningkatkan penjualan menjadi 480 speaker per bulan. Peningkatan biaya variabel sebesar 10 akan mengakibatkan margin kontribusi menururn 100 ke 90. Margin kontribusi total yang diharapkan dengan komponen Yang lebih berkualitas 443.200 Margin kontribusi saat ini 400 speaker X 100 40.000 Peningkatan margin kontribusi 3.200 Berdasarkan informasi di atas sebaiknya perusahaan menggunakan komponen yang lebih berkualitas laba bersih akan meningkat sebesar 3.200 karena adanya peningkatan margin kontribusi dengan asumsi biaya tetap tidak berubah. Universitas Sumatera Utara

3. Perubahan biaya tetap, harga jual dan volume penjualan

Penjualan adalah 400 per bulan. Untuk meningkatkan penjualan manajer penjualan akan menurunkan harga jual 20 per unit dan meningkatkan biaya iklan sebesar 15.000 per bulan dan berharap penjualan menjadi 600 unit. Margin kontribusi total dengan harga jual lebih rendah 600X80 48.000 Margin kontribusi total saat ini 400X100 40.000 Peningkatan margin kontribusi 8.000 Perubahan biaya tetap biaya iklan 15.000 Pengurangan laba bersih 7.000 Berdasarkan informasi diatas perusahaan tidak layak untk melaksanakannya karena mengakibatkan penurunan laba bersih.

4. Perubahan biaya variabbel, biaya tetap dan volume penjualan

Manajer penjualan menentukan bahwa tenaga penjualan akan diberi komisi 15 per unit yang terjual untuk menggantikan gaji tetap yang saat ini berjumlah 6.000 per bulan. Manajer percaya bahwa peruabahan ini meningkatkan penjualan sebesar 15 menjadi 460 speaker per bulan. Bila gaji tenaga penjualan ditentukan berdasarkan komisi maka akan mempengaruhi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap akan berkurang 6.000 dari 35.000 menjadi 29.000. biaya variabel per unit akan meningkat dari 150 menjadi 165 dan margin kontribusi per unit turun dari 100 menjadi 85. Margin kontribusi total dengan harga jual lebih rendah 460X85 39.100 Margin kontribusi total saat ini 400 speaker X100 40.000 Margin kontribusi 900 Universitas Sumatera Utara Perubahan biaya tetap peningkatan biaya variabel 6.000 Pengurangan laba bersih 5.100 Berdasarkan informasi di atas, program tersebut dapat dijalankan

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Purba 2007 dengan judul ”Analisis Cost Volume Profit untuk perencanaan pendapatan dan biaya pada Pabrik Kelapa Sawit PT.Amal Tani Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menggunakan analisis biaya volume dan laba dengan cukup terperinci. Biaya- biaya yang ada dalam perusahaan belum seluruhnya diklasifikasikan atas biaya tetap dan biaya variabel dimana ini merupakan salah satu asumsi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan manfaat yang efektif dari analisis biaya volume dan laba. Penerapan analisis biaya volume dan laba dengan lebih terperinci dapat membantu manajemen untuk menentukan pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba. Penerapan analisis biaya volume dan laba juga memungkinkan perusahaan melakukan trade off di antara biaya tetap dan biaya variabel sehingga target laba dapat dicapai. Benny 2007 dengan judul penelitian ”Analisis Cost Volume profit sebagai perencanaan laba pada PT.Gold Coin Medan.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan belum menerapkan analisis biaya volume dan laba. Perusahaan juga belum memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dalam membuata laporannya. Penerapan analisis biaya volume laba dapat membantu manajemen dalam membuat laba dan bauran pemsaran yang tepat. Universitas Sumatera Utara

G. Kerangka Konseptual