Dari hasil wawancara ada informan yang meminum jamu saat hamil gunanya untuk memberikan kesehatan dan kebugaran dan berguna juga untuk menghilangkan pegal-pegal dan
masuk angin. 3. Pijat di Saat Hamil
Dari hasil wawancara ada 4 informan yang melakukan pijat kusuk disaat hamil, tetapi tidak diarea perut karena disaat hamil para inroman mengatakan bahwa badan mereka pegal dan
kaki bengkak jadi mereka memilih alternative utnuk dipijat kusuk.
Menurut studi penelitian menunjukkan bahwa massage therapy yang dilaksanakan selama kehamilan dapat mengurangi kegelisahan, mengurangi gejala-gejala depresi,
membebaskan nyeri otot dan nyeri sendi, dan meningkatkan kesehatan bayi baru lahir. Massage therapy menunjukan kebutuhan yang berbeda melalui bermacam-macam teknik, satu diantaranya
adalah pijat tradisional, yang bermanfaat untuk rileksasi ketegangan otot dan memperbaiki sirkulasi getah bening dan peredaran darah melalui tekanan yang lembut untuk otot-otot di tubuh.
Ada beberapa persyaratan mengenai pijat ibu hamil yaitu : a. Kehamilan tidak bermasalah. b. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan lebih baik dilakukan di usia
kandungan lima bulan ke atas, di mana memang badan mulai terasa lebih capai karena beban yang mulai berat. c. Dilakukan oleh terapi yang terlatih untuk pijat ibu hamil karena ada dua
bagian tubuh tertentu yang bila dipijat akan menimbulkan kontraksi rahim lebih awal. Pijat untuk wanita hamil hanya boleh dilakukan pada bagian-bagian tertentu seperti tangan dan kaki, serta
punggung, dan leher. Pinggul, perut dan pinggang tidak boleh dipijat .
b. Perspektif Suku Jawa Tentang Kehamilan Yang Tidak Sesuai Dengan Kesehatan
1. Pantangan Makanan Berdasarkan hasil penelitian ada 6 dari sepuluh informan yang melakukan pantangan
makanan di saat hamil mereka percaya kalau makanan tersebut mempunyai dampak yang kurang baik untuk bayinya kelak. Misalnya tidak boleh mengkonsumsi durian, ini dikarenakan kalorinya
yang tinggi buah durian bersifat panas sehingga pasien diabetes atau ibu hamil sangat tidak dianjurkan makan durian. Bayangkan saja dalam 100 gram durian terkandung 147 Kkal. Itu
artinya ketika seseorang makan 1 kg durian, jumlah kalori yang ia dapatkan 1.470 Kkal atau sudah sebanding dengan porsi makannya selama satu hari. Durian juga banyak mengandung gula
meski ada kandung mangan yang bisa menjaga kadar gula tetap stabil. Bagi ibu hamil, durian diyakini tidak baik karena mengandung banyak gula dan sedikit alkohol.
Meski belum ada penelitian yang membuktikan bahwa durian memicu kontraksi dan keguguran, ibu hamil selalu dianjurkan untuk tidak terlalu banyak makan buah ini. Gangguan
pencernaan juga bisa terjadi jika durian dikonsumsi bersama dengan minuman beralkohol. Penelitian di University of Tsukuba, Jepang bahkan membuktikan kandungan sulfur pada durian
bisa menghambat metabolisme alkohol dan bisa memicu kematian. Semua itu bahaya yang ada pada durian jika memakannya terlalu banyak atau dibarengi dengan makanan tinggi kolesterol
lainnya seperti daging atau alcohol Boy,2011 ¶ 7.
2. Pantangan Perilaku Banyak sekali pengaruh atau faktor-faktor yang menyebabkan berbagai aspek kesehatan,
bukan karena hanya pelayanan medik yang tidak memadai atau kurangnya instansi kesehatan. Tetapi banyak yang mempengaruhi kesehatan antara lain masih adanya pengaruh sosial budaya
yang turun menurun yang masih di anut sampai saat ini. Selain itu ditemukan pula sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya yang dinilai yang tidak sesuai dengan prinsip kesehatan
menurut ilmu kedokteran atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan anaknya Syafrudin,2009.
Misalnya saja pantangan duduk di depan pintu menurut informan jika duduk di depan pintu saat hamil akan susah melahirkan faktanya kalau kita duduk di depan pintu akan
menghalangi orang lewat dan tidak ada hubunganya dengan proses persalinan.
Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang karena akan menyebabkan cacat atau gugur sesuai perlakuan yang ditimpakan kepada binatang. Faktanya secara medis biologis
cacat janin disebabkan oleh kesalahankekurangan gizi, penyakit, keturunan, pengaruh radiasi misalnya karena reaksi nuklir atau gelombang radio aktif. Sedangkan gugurnya janin paling
banyak disebabkan karena penyakit misalnya toksoplasmosis, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu benturan dan karena psikologis misalnya shock, stres, pingsan. Kesimpulannya
membunuh atau menganiaya binatang tidak ada hubungannya dengan kecacatan atau keguguran janin. Agama melarang menyakiti binatang atau membunuhnya kecuali atas alasan yang hak
yang dibenarkan, baik saat hamil atau tidak hamil Subakti, 2007.
Membawa gunting kecil pisau benda tajam lainnya di kantung baju si Ibu agar janin terhindar dari marabahaya. Faktanya hal ini tidak ada hubungannya dengan proses kehamilan
maupun kelahiran justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu. Hal ini kurang lebih menyiratkan bahwa, sebagai orang hamil kita harus selalu mempersiapkan diri
sebaik mungkin. Selalu membawa barang-barang tertentu ketika bepergian yang berguna saat proses kelahiran tentunya merupakan saran yang baik. Pada zaman dulu, mungkin gunting
dianggap cukup berguna dalam proses kelahiran, contohnya untuk menggunting kain atau tali pusar bayi ketika sudah lahir. Bayangkan barang tersebut tak tersedia saat diperlukan, tentu akan
repot sekali. Sehinggah mitos ini berlaku sampai sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya Subakti, 2007.
3. Acara adat tiga dan tujuh bulanan Adat atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat sekitar diantaranya adalah
acara tiga dan upacara tujuh bulanan pada kehamilan. Tetapi dari 10 informan hanya 2 informan saja yang melakukan acara tiga bulanan selebihnya mereka melakukan adat tujuh bulanan
dengan cara mereka sendiri karena mereka berpendapat bahwa acara tujuh bulanan hanya tradisi yang turun menurun dilakukan sampai sekarang dan kalau tidak dilakukan secara bertahap tidak
menjadi masalah karena inti dari acara tersebut adalah doa bersama untuk diberikan keselamatan bagi si ibu dan bayinya sampai proses persalinan.
Dalam bahasa Jawa upacara tujuh bulanan ini disebut mitoni, yang artinya suatu kegiatan yang dilakukan pada hitungan ke tujuh. Tujuan diselenggarakan upacara ini adalah agar bayi dan
calon ibu diberi keselamatan sampai lahir nanti. Tidak semua masyarakat melakukan upacara tersebut hanya masyarakat tertentu saja
yang melaksanakannya, yang masih berpegang teguh pada adat istiadatnya. karena sebagaian masyarakat beranggapan jika upacara tersebut terlalu rumit, kebanyakan masyarakat hanya
melakukan pengajian, memohon kepada Allah SWT agar diberi keselamatan dan kelancaran saat melahirkan nanti tanpa melakukan upacara tujuh bulanan sesuai dengan adat Jawa
Lestari,2010
¶ 1
.
Demikianlah hasil penelitian ini adanya bermacam-macam kebiasaan dan tradisi untuk ibu hamil yang tetap dilakukan walaupun tidak dipahami alasannya karena sudah merupakan
tradisi atau tekanan dari pihak keluarga dan ada juga yang tidak melakukannya karena berbagai faktor alasan tertentu terutama bagi kesehatan.
2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan berupa keterbatasan peneliti sendiri sebagai alat pengumpul data. Kemampuan wawancara yang peneliti miliki hanya kemampuan wawancara
dasar, yang menyebabkan banyak keterbatasan dalam tekhnik wawancara karena ini merupakan pengalaman pertama peneliti melakukan penelitian fenomenologi. Namun apabila peneliti
memiliki pengalaman yang lebih dalam tekhnik wawancara, maka hasil penelitian ini dapat lebih baik dan mencakup semua aspek yang diharapkan.
3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan Pendidikan Bidan
Dari hasil penelitian ditemukan tentang filosofi suku jawa terhadap kehamilan dan nilai- nilai yang mendasari praktik budaya Jawa dan dalam merawat kehamilan. Hasil penelitian ini
dapat diimplikasikan bagi tenaga kesehatan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien dengan cara pandang suku jawa terhadap kehamilan dan bagi peneliti lanjutan.
1. Bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam layanan kebidanan dan dijadikan sebagai bahan
pengetahuan dan informasi bagi petugas kesehatan bidan agar dapat lebih memperhatikan dan memahami tentang cara pandang suku jawa terhadap kehamilan agar tidak salah dalam
melakukan perawatan semasa hamil sehingga dapat memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Penting bagi tenaga kesehatan terutama bagi bidan untuk tidak menggunakan keyakinan kebudayaan sebagai kerangka kerja walaupun keyakinan budaya dan perilaku orang lain.
Sebaiknya bidan atau tenaga kesehatan yang lain tetap membiarkan hal tersebut asalkan hal ini tidak membahayakan bagi ibu dan bayinya.
2. Bagi pendidikan Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan bagi mahasiswa nantinya dalam menerapkan asuhan kebidanan khususnya pada wanita hamil.
3. Bagi peneliti lanjutan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi tentang
penelitian fenomenologi atau bahan perbandingan terhadap penelitian yang akan dilakukan.