dependen yang meliputi persepsi pasien tentang kualitas pelayanan bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan pemanfaatan kembali rawat inap.
4.3.1. Bukti Langsung Tangibles
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator bukti langsung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Bukti langsung Tangibles di
RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun No
PernyataanJawaban Frekuensi
1. Bagaimana pendapat anda menilai penampilan gedung
RSUD Perdagangan 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 1
12 15
21
1 2
24 30
42
2
Jumlah 50
100
2 Bagaimana Pendapat anda tentang kelengkapan
pelayanan ruangan rawat inap seperti tempat tidur, lemari, tiang infus, oksigen, pemeriksaan laboratorium,
obat-obatan yang ada di RSUD Perdagangan
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
9 15
22 4
18 30
44
8
Jumlah 50
100
3 Bagaimana pendapat anda tentang kebersihan ruang
rawat inap yang ada di RSUD Perdagangan, seperti ruang tunggu, toilet dan lingkungan RSUD Perdagangan
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
19 18
11
2 38
36 22
4
Jumlah 50
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun tentang bukti langsung Tangibles, diketahui bahwa
sebanyak 21 orang 42 responden menyatakan bahwa penampilan gedung RSUD perdagangan baik, sebanyak 22 orang 44 responden menyatakan bahwa
kelengkapan pelayanan ruangan rawat inap seperti tempat tidur, lemari, tiang infus, oksigen, pemerikasaan laboratorium, obat-obatan yang ada di RSUD Perdagangan
kurang baik, sehingga diperlukan peningkatan kelengkapan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan laboratorium, penyediaan oksigen central, penyediaan obat-
obatan yang lebih variatif dan peralatan yang lebih baik sehingga masyarakat tidak harus pergi ke apotik swasta untuk membeli obat atau pergi ke Rumah Sakit swasta
yang ada di kabupaten Simalungun. Sebanyak 19 orang 38 responden menyatakan tentang kebersihan ruang
rawat inap yang ada di RSUD Perdagangan, seperti ruang tunggu, toilet dan lingkungan RSUD Perdagangan sangat tidak baik, hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran petugas untuk tetap menjaga kebersihan, sehingga diperlukan peningkatan kebersihan dan kesadaran seluruh petugas Rumah Sakit untuk menjaga kebersihan di
setiap lingkungan Rumah Sakit. Dari pernyataan responden diatas dapat disimpulkan tentang gambaran
persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator bukti langsung bahwa responden yang berpendapat bukti langsung tidak baik sebanyak 32 orang 64 dan baik
sebanyak 18 orang 36, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Indikator Bukti Langsung di RSUD Perdagangan Kabupaten
Simalungun
No Kategori
Frekuensi
1 2
Tidak baik Baik
32 18
64 36
Jumlah 50
100 4.3.2. Kehandalan
Reliability
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator kehandalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kehandalan Reliability di RSUD
Perdagangan Kabupaten Simalungun No
PernyataanJawaban Frekuensi
1. Bagaimana pendapat anda mengenai kecekatan dokter
dalam menangani penyakit pasien 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 12
14 12
12 24
28 24
24
Jumlah 50
100
2 Bagaimana pendapat anda mengenai kecekatan perawat
dalam memberikan pelayanan perawatan pada penyakit pasien
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
13 16
13
8 26
32 26
16
Jumlah 50
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 lanjutan
3 Bagaimana pendapat anda tentang kecekatan petugas
Rumah Sakit selain perawat dan dokter dalam melayani pasien dan keluarganya
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
16 25
9 32
50 18
Jumlah 50
100
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun tentang Kehandalan Reliability, diketahui bahwa sebanyak
14 orang 28 responden menyatakan bahwa kecekatan dokter dalam menangani penyakit pasien tidak baik, sebanyak 16 orang 32 responden menyatakan bahwa
kecekatan perawat dalam memberikan pelayanan perawatan pada penyakit pasien tidak baik, dan sebanyak 25 orang 50 responden menyatakan bahwa kecekatan
petugas Rumah Sakit selain perawat dan dokter dalam melayani pasien dan keluarganya adalah kurang baik. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dokter dan
perawat bertempat tinggal diluar kota Perdagangan dan memiliki kesibukan dengan tempat praktek swastanya masing-masing, sehingga motivasi dalam melayani pasien
di RSUD sedikit banyaknya terganggu dan membuat kecekatan dalam melayani pasienpun berkurang.
Dari pernyataan responden diatas dapat disimpulkan tentang gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator kehandalan, bahwa responden
yang berpendapat kehandalan tidak baik sebanyak 32 orang 64 dan baik sebanyak 18 orang 36, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Indikator Kehandalan di RSUD Perdagangan Kabupaten
Simalungun
No Kategori
Frekuensi
1 2
Tidak baik Baik
32 18
64 36
Jumlah 50
100 4.3.3. Daya Tanggap
Responsiveness
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator daya tanggap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Daya Tanggap Responsiveness di
RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun No
PernyataanJawaban Frekuensi
1. Bagaimana pendapat anda tentang kesiapan dokter
untuk hadir apabila dipanggil dibutuhkan seketika 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 5
14 23
8 10
28 46
16
Jumlah 50
100
2. Bagaimana pendapat anda tentang kesiapan perawat dan
petugas lain untuk hadir melayani apabila dibutuhkan 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 4
8 27
11 8
16 54
22
Jumlah 50
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Lanjutan
3. Bagaimana pendapat anda tentang para dokter memberi
penjelasan terkait penyakit pasien kepada pasien dan keluarganya
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
13 19
11
3 4
26 38
22
6 8
Jumlah 50
100
4. Bagaimana pendapat anda tentang perawat apabila
dimintai penjelasan oleh pasien atau keluarga pasien tentang sesuatunya
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
6 14
24 3
3 12
28 48
6 6
Jumlah 50
100
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun tentang daya tanggap Responsiveness, diketahui bahwa
sebanyak 23 orang 46 responden penelitian menyatakan bahwa kesiapan dokter untuk hadir apabila dipanggil dibutuhkan seketika kurang baik, sebanyak 27 orang
54 menyatakan bahwa kesiapan perawat dan petugas lain untuk hadir melayani apabila dibutuhkan kurang baik, hal ini disebabkan karena sebagian besar dokter
bertempattinggal di luar kota Perdagangan sehingga ketika dibutuhkan pasien dalam keadaan mendesak sering tidak tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 19 orang 38 responden penelitian menyatakan bahwa dokter memberi penjelasan terkait penyakit pasien kepada pasien dan keluarganya adalah
tidak baik, dan sebanyak 24 orang 48 responden penelitian menyatakan bahwa perawat apabila dimintai penjelasan oleh pasien atau keluarga pasien tentang
sesuatunya kurang baik. Hal ini karena kurangnya motivasi dokter dan perawat akan komunikasi yang baik dengan pasien, mereka hanya mengandalkan obat dan terapi
daripada komunikasi berupa penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk setiap pasien yang dating.
Dari pernyataan responden diatas dapat disimpulkan tentang gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator daya tanggap, bahwa responden
yang berpendapat daya tanggap tidak baik sebanyak 35 orang 70 dan baik sebanyak 15 orang 30, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Indikator Daya tanggap di RSUD Perdagangan Kabupaten
Simalungun
No Kategori
Frekuensi
1 2
Tidak baik Baik
35 15
70 30
Jumlah 50
100 4.3.4. Jaminan
Assurance
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator jaminan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jaminan Assurance di RSUD
Perdagangan Kabupaten Simalungun No
PernyataanJawaban Frekuensi
1. Bagaimana pendapat anda apakah waktu berkunjung
dokter diperhatikan dan dijaga dengan baik terjamin 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 7
10 16
17 14
20 32
34
Jumlah 50
100
2. Bagaimana pendapat anda tentang dokter jaga, apakah
diperhatikan dan dijaga keberadaannya dengan baik 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 3
12 20
12
3 6
24 40
24
6
Jumlah 50
100
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun tentang jaminan assurance, diketahui bahwa sebanyak 17
orang 34 responden penelitian menyatakan bahwa waktu berkunjung dokter diperhatikan dan dijaga dengan terjamin oleh pihak Rumah Sakit adalah baik, dan
sebanyak 20 orang 40 menyatakan perhatian Rumah Sakit tentang keberadaan dokter jaga adalah kurang baik. Hal ini masih kuarang baik dianggap pasien karena
sistem penjamin mutu di RSUD Perdagangan belum berjalan dengan semestinya. Dari pernyataan responden diatas dapat disimpulkan tentang gambaran
persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator jaminan, bahwa responden yang berpendapat jaminan tidak baik sebanyak 34 orang 68 dan baik sebanyak 16 orang
32, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Indikator Daya tanggap di RSUD Perdagangan Kabupaten
Simalungun
No Kategori
Frekuensi
1 2
Tidak baik Baik
34 16
68 32
Jumlah 50
100 4.3.5. Empati
Empathy
Untuk melihat gambaran persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator empati dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Empati Empathy di RSUD
Perdagangan Kabupaten Simalungun No
PernyataanJawaban Frekuensi
1. Bagaimana pendapat anda apabila pasien dan keluarga
pasien meminta waktu konsultasi dengan dokter dilayani dengan baik
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Kurang Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
4 8
27 11
8 16
54 22
Jumlah 50
100
2. Bagaimana pendapat anda tentang keramah-tamahan
dan kesabaran perawat terhadap pasien dan keluarganya 1.
Sangat Tidak Baik 2.
Tidak Baik 3.
Kurang Baik 4.
Baik 5.
Sangat Baik 13
19 11
3 4
26 38
22
6 8
Jumlah 50
100
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun tentang empati empathy, diketahui bahwa sebanyak 27
orang 54 responden penelitian menyatakan bahwa waktu konsultasi dengan dokter
Universitas Sumatera Utara
adalah kurang baik, dan sebanyak 19 orang 38 menyatakan bahwa tentang tentang keramah-tamahan dan kesabaran perawat terhadap pasien dan keluarganya
adalah tidak baik. Dari pernyataan responden diatas dapat disimpulkan tentang gambaran
persepsi pasien tentang kualitas pelayanan indikator empati, bahwa responden yang berpendapat empati tidak baik sebanyak 35 orang 70 dan baik sebanyak 15 orang
30, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Indikator Empati di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun
No Kategori
Frekuensi
1 2
Tidak baik Baik
35 15
70 30
Jumlah 50
100 4.3.6. Pemanfaatan Kembali Rawat Inap
Untuk melihat distribusi frekuensi pemanfaatan kembali rawat inap di RSUD Pedagangan Kabupaten Simalungun dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Kembali Rawat Inap di RSUD Pedagangan Kabupaten Simalungun
Variabel Frekuensi
Pemanfaatan kembali rawat inap
Tidak memanfaatkan Memanfaatkan
33 17
66 34
Total 50
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden berpendapat tidak memanfaatkan kembali ruang rawat inap RSUD Perdagangan sebanyak 33 orang
Universitas Sumatera Utara
66 dan yang memanfaatkan kembali ruang rawat inap RSUD perdagangan sebanyak 17 orang 34.
4.4.Analisis Bivariat
Analisa bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel independen adalah
persepsi pasien tentang kualitas pelayanan bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, sedangkan variabel dependen adalah pemanfaatan kembali
rawat inap. Untuk melihat hubungan Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan pelayanan terhadap pemanfaatan kembali rawat inap dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Tabel 4.13 Hubungan Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan terhadap Pemanfaatan Kembali Rawat Inap di RSUD Perdagangan
Kabupaten Simalungun
Persepsi tentang Kualitas
pelayanan Pemanfaatan Kembali
Total
P Value
Tidak Memanfaatkan
Memanfaatkan N
n n
Bukti Langsung
Tidak baik Baik
32 1
100 5,6
17 94,4
32 18
100 100
0,000
Kehandalan
Tidak baik Baik
32 1
100 5,6
17 94,4
32 18
100 100
0,000
Daya Tanggap
Tidak baik Baik
31 2
88,6 13,3
4 13
11,4 86,7
35 15
100 100
0,000
Jaminan
Tidak baik Baik
33 97,1
1 16
2,9 100
34 16
100 100
0,000
Empati
Tidak baik Baik
30 3
85,7 20
5 12
14,3 80
35 15
100 100
0,000
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan indikator bukti langsung, responden yang menyatakan tidak baik, 32 orang
100 tidak memanfaatkan rawat inap dan tidak ada yang memanfatkan rawat inap. Responden yang menyatakan baik, 1 orang 5,6 tidak memanfaatkan rawat inap
dan 17 orang 94,4 memanfaatkan rawat inap. Hasil uji statistik dengan Chi- Square menunjukkan probabilitas p lebih
kecil dari α 0,000 0,05 berarti menunjukkan bahwa ada hubungan bukti langsung terhadap pemanfaatan kembali
rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun. Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan indikator kehandalan,
responden yang menyatakan tidak baik, 32 orang 100 tidak memanfaatkan rawat inap dan tidak ada yang memanfatkan rawat inap. Responden yang menyatakan baik,
1 orang 5,6 tidak memanfaatkan rawat inap dan 17 orang 94,4 memanfaatkan rawat inap. Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan probabilitas p lebih
kecil dari α 0,000 0,05 berarti menunjukkan bahwa ada hubungan kehandalan terhadap pemanfaatan kembali rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten
Simalungun. Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan indikator daya tanggap,
responden yang menyatakan tidak baik, 31 orang 88,6 tidak memanfaatkan rawat inap dan 4 orang 11,4 memanfatkan rawat inap. Responden yang menyatakan
baik, sebanyak 2 orang 13,3 tidak memanfaatkan rawat inap dan sebanyak 13 orang 86,7 tidak memanfaatkan rawat inap. Hasil uji statistik dengan Chi-Square
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan probabilitas p lebih kecil dari α 0,000 0,05 berarti menunjukkan
bahwa ada hubungan daya tanggap terhadap pemanfaatan kembali rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan indikator jaminan, responden yang menyatakan tidak baik, 33 orang 97,1 tidak memanfaatkan rawat inap dan 1
orang 2,9 memanfatkan rawat inap. Responden yang menyatakan baik, sebanyak 16 orang 100 memanfaatkan rawat inap. Hasil uji statistik dengan Chi-Square
menunjukkan probabilitas p lebih kecil dari α 0,000 0,05 berarti menunjukkan
bahwa ada hubungan jaminan terhadap pemanfaatan kembali rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan indikator empati, responden yang menyatakan tidak baik, 30 orang 85,7 tidak memanfaatkan rawat inap dan 5
orang 14,3 memanfatkan rawat inap. Responden yang menyatakan baik, sebanyak 3 orang 20 tidak memanfaatkan rawat inap dan sebanyak 12 orang 80
memanfaatkan rawat inap. Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan probabilitas p lebih
kecil dari α 0,000 0,05 berarti menunjukkan bahwa ada hubungan empati terhadap pemanfaatan kembali rawat inap di RSUD Perdagangan
Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
4.5.Analisis Multivariat
Berdasarkan analisis hubungan antara kualitas pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati terhadap pemanfaatan kembali rawat
inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun, maka dapat dimasukkan dalam analisis multivariat karena nilai pada uji chi-square menunjukkan nilai p 0,25
Ridwan, 2005. Analisis multivariat merupakan analisis untuk mengidentifikasi variabel
independen yang mempunyai pengaruh paling dominan secara statistik terhadap variabel dependen, dan dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik
berganda dengan metode enter. Hasil analisis statistik penelitian menunjukkan bahwa faktor ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini 4.5.
Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Persepsi Pasien tentang
Kualitas Pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati terhadap Pemanfaatan Kembali Rawat Inap di
RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun
B Sig.
Exp B
Bukti Langsung Kehandalan
Daya Tanggap Jaminan
Empati Constant
2,327 1,057
1,022 0,788
1,043
-8,468 0,034
0,029 0,048
0,073 0,057
0,025 12,387
1,058 1,022
2,199 1,044
0,000
Dari Tabel diatas terlihat bahwa varibel yang paling dominan memengaruhi pemanfaatan kembali adalah variabel Bukti langsung dengan nilai Exp B 12,387.
Hal ini berarti bukti langsung yang lebih baik akan meningkatkan 12 kali pasien untuk memanfaatkan rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN