5. Strategi Penetapan Tarif Sebagai penantang pasar dalam kebijaksanaan tarif Rumah Saku Umum Monginsidi
Medan melakukan strategi: Membuat suatu kombinasi dan tarif yang sucah ada menjadi pola paket harga
bundling price, untuk menarik koitsumen dengan memberikan kesempatan pembelian beberapa item pelayanan sekaligus derigan harga lebih murah
dibandingkan bila dibeli secara terpisah dalam waktu pelayanan yang sama Paket harga im akan disusun dengan mengamati kebiasaan dokter pemeriksa dalam
melakukan diagnosa atau tindakan pengobatan kepada pasien terhadap suatu pelayananltindakan medis tertentu erdasarkan fasilitas dan kemampuan yang ada.
Paket harga mi dapat lebih murab karena yang dipentingkan adalah volume penjualan yang berasal dan penggabungan jasa pelayanan dan satu unit ãu aniai iiit yang berbed.
Walaupun tingkat labanya tipis namun dengan volume penjualan yang besar, laba yang terkumpul dalam perputaran waktu yang lebih cepat dapat mengimbangi
penerapan tarif bila dilakukan secara tersendini Marpaung, 1999
4.3. Hasil Evaluasi Secara Keseluruhan
Peningkatan utilisasi suatu pelayanan rumab sakit clitentukan oleh berbagai fakior, dimana salah satu faktor yang memegang peranan penting adalah suatu strategi
pemasaran yang baik. Oleh karena itu sangatlah penting pada zaman sekarang
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit mempunyai strategi pemasaran yang baik dan pada periode tertentu harus dilakukan evaluasi efektifitas pemasaran
Peninjauan efektifitas pemasaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara berkala guna menemukan dan rnengkomunikasikan kepada para eksekutif
senior mengenai tingkat efektifilas pemasaran yang dipersepsikan di clalam rumah saldt. liii memberikan bukti yang bermanfaat mengenai kebutuhan akan program
untuk memperbaiki orientasi pemasaran rumah sakit Payne, 1993. Berbagai macam organisasi pelayanan kesehatan sekarang mi telah
menghadapi masalah pemasaran Kotler, 1987. Organisasi-organisasi mi mengbadapi bemaeam-macam variabel yang senantiasa berubah cli pasar,
bertambahnya peraturan, nenurunnya sumber dana dan luar, persaingan yang semakin ketat, peraturan ganti rugi yang berubah dengan cepat, kelangkaan beberapa
vii...mpiIan klinis yang sangal dibutuhkan dan kelebihan penawaran di pihak lainnya. serta semakin kritinya konsumen atau pasien.
Pemasaran bukan sekedar sebuah fungsi manajemen, tetapi merupakan suatu orientasi organisasi yang menyeluruh. Berbagai organisasi dapat menjadi berorientasi
produksi, berorientasi produk, beronientasi penjualan, berorientasi pemasaran atau berorientasi pernasaran sosial. Yang berorientasi pemasaran mempunyai jima
karakterisnk, yaitu filosoti konsumen, organisasi pemasaran terpadu, informasi pemasaran yang memadai, orientasi straregis, dan efisiensi operasional. Ciri-ciri ini
menciptakan sebuah organisasi yang sangat tanggap, peka dan berjiwa wirausaha dalam suatu lingkungan yang berubah dengan cepat Kotler, 1987.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Medan dalani kategori cukup skor 13,4. mi rnenggambarkan bahwa sistem pemasaran belum dikelola secara optimal.
Dilihat dari hasil perkelompok untuk filosofi konsumen dengan skor 15 termasuk kategori cukup, yang dicerminkan oleh manajemen yang telah menyadari
pentingnya merancang organisasi untuk melayani kebutuhan dan keinginan pasar tertentu yang dipilih Akan tetapi, manajemen barn dapat mengembangkan penawaran
dan rencana pemasaran yang sederhana pada tiap-tiap segmen pasar yang dilayani dan strategi pemasarannya masih beronentasi path penjualan dan pelayanan
pelanggan yang sekarang Orgamsasi pemasaran terpadu dengan skor 15 termasuk kategop eukup,
dililana terdapat fungsi-fungsi utama pemasaran yang digabungkan secana efektif. Adanya gugus kendali mutu rapat koordinasi tiap 2 minggu sekali dan penetapan
Rencana Strategis RENS IRA setiap ahunnya athlah rnerupakaii wujua kju sama antara manajemen pemasaran dengan fungsi-fungsi manajemen Iainnya dan
organisasi. Telah terdapat sistem pengembangan pelayanan barn, namun belum ditangani dengan baik.
Informasi pernasaran yang memadai skor 13 termasuk dalarn kateg4ri cukup. Penelitian pemasaran mengenai pelanggan, pengaruh pembelian, saluran pemasaran
dan pesaing hanya dilakukan oleh individu manajemen tertentu saja. Mirurnnya pengetahuan manajemen akan kebutuhan dan ukuran pasar mengakibatkan kurangnya
kemampuan manajemen untuk mengikuti perkembangan pasar sehingga sulit mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang ada. Pada masa yang akan datang,
Universitas Sumatera Utara
perlu adanya peningkatan informasi pemasaran, sehingga dapat mendukung kegiatan pemasaran dengan lebih baik.
Dengan skor 11, Orientasi Strategis termasuk dalam kategori cukup. Strategi pernasaran yang sekarang yang ermasuk dalam Rencana Strategis RENSTRA
tahunan masih merupakan kelanjutan dan strategi tradisional. Manajemen perlu mengembangkan perencanaan pemasaran yang strategis dengan organisasi yang jelas,
sehingga akan mempertajam sasaran pemasaran. Efisiensi operasional dengan skor 13 termasuk dalam kategori eukup.
Kegiatan rapat koordinasi yang dilakukan setiap dua minggu sekali ataupun koordinasi bulanan merupakan media untuk mengkomunikasikan seluruh
pemikiranan pemasaran path seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Monginsidi Medan internal. Media informasi lain yang dilaksanakan adalah melalui brosur,
mensponsori seminar kesehatan, pembinaan relasi dengan dokterdukt tiiia, pola paket harga dan keija sama dengan berbagai perusahaan eksternal.
4.4. Evaluasi Masing-Masing Pertanyaan