Uji Validitas Uji Reabilitas Gambaran Umum Umur Responden Tabel 4.4

4. Pada pertanyaan keempat, responden lebih banyak menyatakan izin usaha yang mereka miliki adalah NPWP dan SIUP. 5. Pada pertanyaan kelima,dalam hal melakukan pencatatan barang masuk dan keluar responden lebih banyak menyatakan dicatat. 6. Pada pertanyaan keenam, pencatatan penjualan perhari responden lebih banyak menyatakan jarang dicatat. 7. Pada pertanyaan ketujuh, dalam hal pengeluaran usaha tiap bulan responden lebih banyak Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000. 8. Pada pertanyaan kedelapan,dalam hal biaya hidup perbulan responden lebih banyak Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000,-. 9. Pada pertanyaan kesembilan, dalam hal Keuntungan yang diperoleh tiap bulan responden lebih banyak Rp. 5.000.000 – Rp 10.000.000. 10. Pada pertanyaan kesepuluh, dalam hal Informasi tentang kredit perbankan responden lebih banyak tahu dari keluarga. 11. Pada pertanyaan kesebelas, dalam hal syarat untuk mendapat pinjaman dari bank responden lebih banyak mengatakan tidak sulit.

4.3.2. Uji Validitas

Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah corrected item total correlation. Untuk validitas dibandingkan dengan r-hitung r-tabel, dimana r-hitung 0,361.Tidak terdapat item yang tidak valid dengan demikian jumlah item instrument tetap sebanyak 11 item. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Uji Validitas Nomor Item Nilai Korelasir- hitung Nila r-tabel Perbandingan Keterangan 1 0.65 0,361 r hitung r tabel Valid 2 0.56 r hitung r tabel valid 3 0.54 r hitung r tabel Valid 4 0.51 r hitung r tabel Valid 5 0.75 r hitung r tabel Valid 6 0.61 r hitung r tabel valid 7 0.83 r hitung r tabel Valid 8 0.49 r hitung r tabel Valid 9 0.83 r hitung r tabel Valid 10 0.48 r hitung r tabel Valid 11 0.54 r hitung r tabel Valid Sumber: Hasil analisi SPSS

4.3.3 Uji Reabilitas

Untuk menguji reliabilitas menurut Ghozali,2005 dan Kuncoro,2003 dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha 0,60. Dari hasil uji reliabilitas, bahwa hasil cronbach alpha 0.60 yaitu 0,68, berarti reliable terpercaya, sehingga layak digunakan sebagai instrumentalat pengumpul data penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.3.4 Gambaran Umum Umur Responden Tabel 4.4

Distribusi Responden menurut Umur No Umur Jumlah Responden Persentase 1 30 tahun 2 orang 6,67 2 30 – 39 tahun 10 orang 33,33 3 40 – 49 tahun 13 orang 43,33 4 50 – 59 tahun 5 orang 16,67 5 60 tahun Jumlah 30 orang 100 Sumber Data : Primer Umur responden kurang dari 30 tahun sebanyak 2 orang 6,67, antara 30 – 39 tahun sebanyak 10 responden 33,33, antara 40–49 tahun sebanyak 13 orang 43,33 , dan antara 50–59 tahun sebanyak 5 responden 16,67, dimana hal ini menunjukkan bahwa pengusaha atau UKM yang ada di Kabupaten Dairi khususnya di kecamatan Sidikalang lebih banyak berumur 40–49 tahun yaitu sebanyak 13 responden 43,33 dan berumur 30 – 39 tahun yaitu sebanyak 33,33 hal ini disebabkan oleh tingkat produktif manusia dan pengalaman berada antara umur 35–50 tahun. Universitas Sumatera Utara 4.3.5. Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Tabel 4.5 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase 1 SD 2 6,67 2 SMP 3 10 3 SMA 13 43,33 4 Diploma 7 23,33 5 Sarjana 5 16,67 Jumlah 30 100 Sumber Data: Primer Data pendidikan Resonden untuk pendidikan terakhir dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan SD sebanyak 2 responden 6,67, tingkat Pendidikan menengah pertama SMP sebanyak 3 responden 10, Sekolah menengah atasSMA sebanyak 13 responden43,33, Diploma yaitu diploma 1 dan diploma 3 sebanyak 7 responden23,33, dan yang berada pada tingkat sarjana S1 sebanyak 5 responden16,67. Dapat dilihat bahwa UKM yang ada di Sidikalang sama dengan UKM yang berada di tempat lain memiliki pendidikan yang rendah, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kemenkop UKM mengungkapkan, makin tingginya tingkat pendidikan seseorang, makin enggan pula orang tersebut untuk menjadi menjadi wiraswasta. Diolah dari data yang kami dapat dari Kementerian Pendidikan, minat lulusan Sekolah Menengah Umum SMU untuk menjadi pelaku UKM itu hanya 22,63 persen. Ini kalah Universitas Sumatera Utara tinggi dibanding minat dari lulusan Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP yang mencapai 32,46 persen. Sementara untuk lulusan perguruan tinggi PT, minatnya lebih rendah lagi, yaitu hanya 6,14 persen,” Dari data tersebut disimpulkan bahwa kurikulum yang diajarkan di bangku sekolah justru cenderung tidak mendorong seseorang untuk berminat menjadi seorang wirausahawan. Pendidikan formal saat ini cenderung tidak mengajarkan keterampilan soft skill bagi peserta didik untuk dapat cakap dalam persaingan usaha. Belum lagi secara budaya, sebagian besar orang tua lebih terlihat berharap agar anak-anaknya dapat menjadi karyawan sebuah perusahaan daripada membuka usaha sendiri. Pendidikan sekolah saat ini memang belum mengajarkan dan mendorong peserta didik untuk mau dan berminat menjadi pelaku UKM. Sehingga ketika makin tinggi tingkat pendidikannya, orang malas jadi pengusaha UKM.

4.3.6. Gambaran Umum Jenis Kelamin Tabel 4.6