Pengertian Karmaphala BG HINDU VII 06042014
44
Buku Guru Kelas VII SMP
Adapun yang tak terpikirkan dari hukum karma ini adalah kapan karma itu berbuah dan melalui tangan
siapa buah itu akan dinikmati. Jika membantu si A, belum tentu bantuan akan datang dari si A. Pahala dari
karma baik dapat berupa bantuan yang datang dari si B, sedangkan waktu berbuahnya, sama seperti menanam
padi yang tidak dalam waktu sekejap bisa dipetik buahnya. Namun, kita masih menunggu padi itu tumbuh, berbuah,
dan masak. Itulah rahasia dari hukum karmaphala.
Ada beberapa ilustrasi yang dapat dipakai dalam rangka untuk meneguhkan keyakinan kita terhadap
permainan hukum karma yang rahasia ini, antara lain: 1. Ada bayi yang baru lahir sudah cantik atau tampan,
sehat lengkap jasmani, lahir di keluarga terhormat dan mampu secara ekonomis sehingga tidak kekurangan
apapun. Contoh yang paling nyata pada kehidupan adalah anak cucu kepala negaraPresiden, Raja,
putra-putri para pejabat dan artis. Mereka bukan saja sudah cantik, sehat, dilayani oleh banyak pelayan,
juga dihormati, dan kaya raya. Dalam ajaran agama Hindu, mereka ini tergolong dalam kelompok yang
terlahir dari alam yang disebut Surga Loka.
2. Di lain pihak ada bayi yang baru lahir kurang beruntung. Begitu lahir kondisi isiknya membuat
kita sedih. Oleh karena itu, kecerdasan manusia tidak bisa memahami rahasia seperti ini. Maka menurut
kepercayaan Hindu, mereka yang baru lahir sudah menderita atau selalu susah sepanjang tahun, selalu
dihinakan, dipercaya sebagai orang yang lahir dari alam Neraka Loka.
3. Bagi mereka yang masuk dalam kelompok kurang beruntung ini, harus segera sadar dan bangkit untuk
memperbaiki kualitas diri. Caranya dengan belajar Veda dan beramal agar ke luar dari lingkaran Neraka
Loka ini. Menyadari apa yang terjadi pada diri kita merupakan akibat dari buah karma sendiri adalah
sikap yang baik. Hidup sebaiknya tetap bersyukur dan tidak menghujat apabila menemukan hal-hal yang
tidak menyenangkan. Seperti kata peribahasa, buruk rupa jangan cermin dibanting. Artinya, ketika bernasib
45
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
buruk, maka segera perbaiki perbuatan. Perilaku kecewa dan mengeluh sangatlah salah. Seharusnya,
banyaklah berbuat baik, niscaya keberuntungan akan bisa didapat.
4. Tidak itu saja, contoh lain adalah ada seorang bayi yang baru lahir tidak diharapkan oleh ibunya sendiri
lalu ditaruh di depan pintu rumah orang. Tragis dan memilukan sekali, tetapi hal ini ada dan terjadi di
masyarakat. Fenomena atau rahasia ini tidak terpikirkan oleh akal, maka ajaran agama Hindu memberikan
jawaban bahwa itulah ciri-ciri orang yang lahir dari alam Neraka Loka. Mereka harus segera menyadari
hal ini, lalu dengan cepat memperbaiki kualitas diri dengan cara, segera belajar Veda dan mempraktikan
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Semua orang tidak mampu memikirkan jawaban rahasia ini. Mengapa ada orang yang tetap miskin
walaupun bekerja keras berhari-hari. Sementara itu, ada orang yang hidup makmur walaupun tidak bekerja
berat. Dalam konsep Hindu hal ini diyakini sebagai bentuk permainan hukum Karmaphala yang rahasia,
ajaib, dan abadi sehingga tak terpikirkan oleh akal. Hindu sangat menolak konsep nasib dan kehidupan
umat manusia ditentukan oleh otoritas lain. Menurut Hindu, nasib dan kehidupan umat manusia ditentukan
secara mutlak oleh karmanya sendiri.