25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri se kabupaten Purbalingga oleh guru-guru fisika SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Arikunto 2002: 108, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, populasinya adalah guru-guru fisika SMP Negeri
se Kabupaten Purbalingga. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian ini
disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun cara pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel random, atau sampel acak, sampel campur
. Dalam hal ini, peneliti ”mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama.
a. Arikunto 2002: 112 Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10- 15 dan 20-25 atau lebih.
26
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 25 dari 124 guru fisika SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga. Sehingga jumlah responden yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 32 orang guru fisika dari 12 SMP Negeri di Kabupaten Purbalingga.
Adapun cara pengambilan sampel sebanyak 32 orang guru fisika tersebut adalah dengan cara undian. Pada kertas kecil-kecil di beri nomor subjek 1 sampai
124. Satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas digulung. Dengan tanpa prasangka, diambil 32 gulungan kertas.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kesiapan guru-guru fisika SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga terhadap pelaksanaan KTSP. Variabel tersebut
diuraikan menjadi: pengetahuan guru tentang konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan
Kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:
3.4.1 Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga dan data tentang guru-guru mata
pelajaran Fisika SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga, yang dijadikan
27
populasi serta memperoleh silabus dan sistem penilaian yang disusun oleh guru-guru fisika.
3.4.2 Metode angket kuisioner
Metode angket dalam penelitian ini menggunakan 4 buah kuisioner tertutup dimana kuisioner berbentuk pilihan ganda dengan alternatif jawaban
yang sudah disediakan, sehingga responden guru-guru fisika tinggal memilih jawaban yang sesuai. Angket atau kuisioner tersebut adalah: Angket persepsi
guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian.
Angket ini disusun untuk mengetahui persepsi guru terhadap KTSP dan kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian. Dalam
menyusun angket ini menggunakan alternatif jawaban dengan memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban sebagai berikut:
Jawaban a diberi skor 4 kategori sangat siap Jawaban b diberi skor 3 kategori siap
Jawaban c diberi skor 2 kategori kurang siap Jawaban d diberi skor 1 kategori tidak siap
3.4.3 Metode Test
Test pengetahuan guru tentang konsep KTSP dan kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian.
28
Test ini disusun untuk mengetahui pengetahuan guru tentang konsep KTSP. Dalam menyusun test ini menggunakan 4 alternatif jawaban dengan
ketentuan skor sebagai berikut: Jawaban benar : skor 1
Jawaban salah : skor 0 Test yang berupa pertanyaan terbuka digunakan untuk mengetahui
kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian.
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Penyusunan Item
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket dan test. Angket dan test ini menggunakan angket dan test pilihan ganda yang sudah disediakan
jawabannya serta test berupa pertanyaan terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP oleh guru mata pelajaran fisika SMP Negeri se Kabupaten Purbalingga tahun ajaran 20062007. Pertanyaan dalam penelitian ini dibagi
menjadi: 1. Test pengetahuan guru tentang konsep KTSP
2. Angket persepsi guru terhadap KTSP 3. Kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian.
3.5.2 Analisis angket dan test a. Validitas angket dan test
29
Untuk menentukan validitas butir soal menggunakan korelasi product moment: r
xy
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− }
}{ {
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Dengan : r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y N
= jumlah
peserta x
= Nilai item tertentu y
= Nilai item total Arikunto, 2002: 146
Analisis validitas angket dan test menggunakan rumus korelasi product moment, pengujian validitas dilakukan dengan cara menentukan validitas
butiritem. Untuk menentukan valid tidaknya instrumen suatu item adalah dengan
mengkorelasikan hasil koefisien korelasi r dengan taraf signifikasi 5 atau taraf kepercayaan 95.
b. Reliabilitas angket dan test
Dalam menguji reliabilitas pengetahuan guru tentang konsep KTSP menggunakan rumus K-R 21 :
r
11
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
kVt M
k M
k k
1 1
Dengan ;
11
r =
Reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
V
t
= varians total
30
M = skor rata-rata
Arikunto, 2002: 164. Jika
tabel
r r
11
maka instrumen reliabel. Menggunakan rumus tersebut karena instrumen untuk pengetahuan guru
tentang konsep KTSP adalah 0 dan 1. Untuk menguji reliabilitas angket persepsi guru terhadap KTSP dan
kemampuan guru dalam membuat silabus dan sistem penilaian menggunakan rumus Alpha. Menggunakan rumus Alpha ini karena skor instrumennya
merupakan rentang angka 1 sampai 4. Rumus:
r
11
= ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ −
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
−
∑
1 2
2
1 1
σ σ
b
k k
keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ
2 b
= jumlah varians butir σ
2 1
= varians total Arikunto, 2002: 171
3.6 Uji Coba Instrumen