Definisi Operasional Pengukuran Variabel Populasi Sampel

40

3.1.1. Definisi Operasional

a. Jaringan luas merupakan jaringan yang menyebar sampai ke polosok desa b. Kualitas jaringan merupakan kualitas dari jaringan dengan high performance network c. Fasilitas produk yang lengkap meruapakan ragam atau jenis produk yang di tawarkan d. kenyamanan service merupakan pelayanan yang handal dengan standart ISO e. Tarif yang sangat wajar merupakan pemberlakuan tarif yang wajar dan hemat

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval yang menggunakan semantic defferensial scale atau skala perbedaaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar dua kutup. Selain itu pada skala perbedaan simantik, responden diminta untuk menjawab atau memberikan penilaian terhadap suatu konsep atau objek tertentu Riduwan, 2003:18. Digunakan jenjang 7 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut, misalnya : 1 7 Sangat tidak setuju Sangat setuju 41 Dimana jawaban nilai 7 berarti sangat puas dengan pernyataan yang diberikan, nilai 1 berarti sangat tidak puas dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat puas dengan sangat tidak puas dari pernyataan yang diberikan 3.2.Teknik Penetuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2003:55. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan bertempat tinggal di Surabaya yang berjumlah 2.013.045 orang BPS 2007.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pelanggan yang bertempat tinggal di kota Surabaya yang. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik cluster beberapa tahap Multi Stage Cluster Random Sampling, adapun bagannya adalah sebagai berikut: 42 Maka secara sistematis teknik penarikan sampel dilakukan 3 tahap yang digambarkan sebagai berikut : a. Tahap pertama, dilakukan pemilihan pada wilayah penelitian di kota Surabaya, kota Surabaya memiliki lima bagian wilayah yakni Surabaya pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Barat. Setelah diacak akan terpilih dua 2 wilayah Surabaya, yaitu wilayah Surabaya Timur dan Selatan. b. Tahap kedua, dilakukan pemilihan kecamatan, dimana wilayah Surabaya Timur memiliki 7 tujuh kecamatan dan Surabaya Selatan memiliki 8 delapan kecamatan. Setelah dilakukan pengundian secara random maka untuk Surabaya Timur terpilih kecamatan Gubeng dan Tenggilis Mejoyo dan untuk Surabaya Selatan terpilih kecamatan Jambangan dan Karangpilang. c. Tahap ketiga dilakukan pemilihan kelurahan yang mana setelah dilakukan pemilihan secara random, untuk Kecamatan Gubeng terpilih kelurahan Kertajaya dan Gubeng sedangkan untuk Kecamatan N N. N. N.1. N.1. N.a N. N.c N. N.2. N.2. N.e N.f N. N. Gambar 3.1. Bagan Multistage Cluster 43 Tenggilis Mejoyo terpilih kelurahan Tenggilis Mejoyo dan Prapen. Untuk kecamatan Jambangan setelah dilakukan pemilihan secara acak terpilih kelurahan Pagesangan dan Kebonsari serta untuk Kecamatan Karangpilang terpilih kelurahan Karangpilang dan Kebraon. Jumlah sampel yang terdapat pada 8 delapan kelurahan adalah sebagai berikut : 1. Kelurahan Kertajaya : 27.669 pelanggan 2. Kelurahan Barata Jaya : 18.235 pelanggan 3. Kelurahan Tenggilis Mejoyo : 9.610 pelanggan 4. Kelurahan Prapen : 3.028 pelanggan 5. Kelurahan Pagesangan : 10.748 pelanggan 6. Kelurahan Kebonsari : 9.225 pelanggan 7. Kelurahan Karangpilang : 10.383 pelanggan 8. Kelurahan Kebraon : 27.639 pelanggan ________+ 116.537 pelanggan Berdasarkan data tersebut maka untuk mengetahui jumlah sampel maka digunakan rumus Yamane yaitu sebagai berikut: 1 Nd N n 2 + = Keterangan : N = Populasi n = Jumlah sampel. 44 d = Presisi derajat ketelitian 10. 1 = angka konstan Maka : 5033,6125 2.013.045 n = 400 92 , 399 n = = Pelanggan Guna lebih proporsionalnya dalam menentukan sampel yang digunakan maka dari jumlah dapat diperoleh sampel untuk masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut : 1. Kelurahan Kertajaya 400 116.537 27.669 n × = = 94,97= 95 pelanggan 2. Kelurahan Barata Jaya 400 116.537 18.235 n × = = 62,58 = 62 pelanggan 3. Kelurahan Tenggilis Mejoyo 400 116.537 9.610 n × = = 32,98 = 33 pelanggan 4. Kelurahan Prapen 400 116.537 3.028 n × = = 10,39 = 10 pelanggan 5. Kelurahan Pagesangan 400 116.537 10.748 n × = = 36,89 = 37 pelanggan 1 0.05 2.013.045 2.013.045 n 2 + = 45 6. Kelurahan Kebonsari 400 116.537 9.225 n × = = 31,66 = 32 pelanggan 7. Kelurahan Karangpilang 400 116.537 10.383 n × = = 35,63 = 36 pelanggan 8. Kelurahan Kebraon 400 116.537 27.639 n × = = 94,86 = 95 pelanggan 3.3.Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut. Data sekunder yang diperoleh penulis terdiri atas sumber buku, jurnal, dokumen pribadi dan dokumen resmi perusahaan seperti struktur organisasi, laporan keuangan, dan data pelanggan.

3.3.2. Sumber data