Vitamin C Bahan Tambahan

commit to user Tabel 2.3 Syarat Mutu Sirup SNI 01-3544-1994 No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan : 1.1 Aroma - Normal 1.2 Rasa - Normal 2 Gula Jumlah dihitung sebagai sakarosa bb Min 65 3 Bahan tambahan makanan : 3.1 Pemanis buatan - Tidak boleh ada 3.2 Pewarna buatan - Sesuai SNI-0222- 1995 3.3 Pengawet - Sesuai SNI-0222- 1995 4 Cemaran logam : 4.1 Timah Pb Mgkg Maks 1.0 4.2 Tembaga Cu Mgkg Maks 1.0 4.3 Seng Zn Mgkg Maks 25 45 Cemaran Arsen As Mgkg Maks 0.5 6 Cemaran Mikroba : 6.1 Angka lempeng total Koloniml Maks 5x10 2 6.2 Coliform APMml Maks 20 6.3 E.coli APMml 3 6.4 Salmonella Koloni25n Negatif 6.5 S.aureus Koloniml 6.6 Vibrio cholera Koloniml Negatif 6.7 Kapang Koloniml Maks 50 6.8 Khamir Koloniml Maks 50

C. Vitamin C

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah yang sedikit, dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C Dorland, 2009. commit to user Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah khususnya leukosit, korteks anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui mekanisme transport aktif Sherwood, 2000. Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak terlalu menunjukkan efek samping yang jelas. Tetapi pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C akan menghilangkan gejala penyakit dengan cepat Goodman and Gilman, 2006.

D. Bahan Tambahan

Bahan tambahan Food Aditif secara definitif dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dengan sengaja dan kemudian terdapat dalam makanan sebagai akibat dari berbagai tahap budidaya, pengolahan, penyimpanan maupun pengemasan. Pada kenyataannya, berbagai bahan tambahan yang dikenal sekarang merupakan modifikasi bahan-bahan yang secara alamiah ada dalam bahan makanan sebelumnya Sudarmadji, 1989. a. Gula Pasir Gula merupakan bahan makanan sumber kalori, tetapi bukan merupakan bahan makanan pokok seperti beras dan semua penggantinya. Macam macam gula antara lain adalah gula aren, gula batu dan gula madu. Semua ini merupakan sumber hidrat arang atau sumber kalori. Gula mengandung hidrat arang 90-98 Soejuti, 2004. Gula pasir adalah gula sehari-hari yang selalu tersedia di dapur, butir- butir gula pasir berukuran 0,5 mm. Bila diproses lebih lanjut menjadi ukuran lebih kecil 0,35 mm bernama gula castor. Jika diperkecil secara mekanik blender maka gula pasir menjadi gula halus Christy, 2006. commit to user Tabel 2.4 SyaratKarakteristik Gula Pasir Berkualitas Bahan SyaratKarakteristik Gula Pasir - Warna putihterang - Butirannya lembut tapi juga ada yang kasar, tidak menggumpal terpisah - Kering - Manis - Bebas dari cemaran logam dan kotoran Sumber : Pancoast 1980 Gula memegang peranan dan fungsi yang sangat besar dalam industri minuman. Gula berfungsi sebagai pemanis, menyempurnakan rasa asam, citarasa lain, dan juga memberikan rasa berisi karena memperbaiki kekentalan Lutony, 1993. Gula terdapat dalam berbagai bentuk yaitu sukrosa, glukosa, fruktosa, dan dekstrosa. Jenis gula yang biasa dipakai dalam pembuatan sirup adalah sukrosa, tetapi bisa juga digunakan jenis gula yang lain Tressler dan Woodroof, 1976. b. Air H 2 O Air merupakan salah satu bahan yang penting dalam industri pangan dan dipergunakan dalam berbagai kegiatan antara lain sanitasi, boiler, dan medium penghantar panas maupun proses pengolahannya sendiri. Pada umumnya, air yang memenuhi persyaratan air minum, cukup baik untuk memenuhi persyaratan industri dan didukung dengan suatu analisis yang memadai serta mekanisme pengendalian mutu air yang baik. Dalam pembuatan produk makanan air dapat berperan penting. Adapun standar mutu air untuk industri makanan ditunjukkan pada tabel 2.5. commit to user Tabel 2.5 Standar Mutu Air Untuk Industri Makanan Sifat Air Toleransi ppm Kekeruhan 1-10 Warna 5-10 Rasa dan Bau - Keberadaan FeMn 0.2-0.3 Alkalinitas 30-250 Kesadahan Jumlah padatan terlarut 10-250 850 1.7 Flour Sumber: Purnama, 1995 Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa. Air merupakan komponan penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, tinkat kerenyahan produk akhir serta cita rasa makanan. Reaksi pembentukan gel memerlukan air sebagai penentu tingkat keberhasilan produk yang diinginkan Syarif dan Irawati, 1988. Air untuk industri pangan memegang peranan penting karena dapat mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan. Jenis air yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis bahan yang diolah. Air yang digunakan harus mempunyai syarat-syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa, tidak mengandung bese Fe dan mangan Mn, serta tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah Arpah, 1993. Sumber air yang dapat dengan mudah diperoleh akan mempermudah dalam keberlangsungan suatu usaha. Misalnya digunakan untuk pencucian, bahan baku proses, pembentukan uap, sterilisasi, dan pencucian sisa bahan. Terutama dalam proses bahan makanan, air yang dipergunakan memerlukan persyaratan yang lebih tinggi. Syarat air yang digunakan dalam pengolahan makanan sama dengan persyaratan air minum, yaitu tidak mengandung commit to user patogen, tanpa bau, tanpa rasa yang tidak dikehendaki, dan tanpa warna Sudarmaji 1989. c. CMC Karboksimetilsolulosa CMC-Na merupakan garam sodium dari polimer selulosa yang larut serta stabil pada pH antara 5-10. Sehingga larutan ini mempunyai pH netral. CMC merupakan anionik yang inkompaktibel dengan beberapa elektrolit, senyawa amonium kuartener, senyawa kompleks, dan surfaktan tertentu CMC-Na merupakan garam natrium dari polikarboksi metil eter dari selulosa Nama lain dari karboksimetil solulosa adalah akucell, aquasorb dan celulosa gum. Sebagai bahan pengental sediaan sirup digunakan konsentrasi 20-30 Aulton, 2002.

E. Pengemas