commit to user
= Laba Kotor – Pajak Kepemilikan Usaha = Laba Kotor – 5 x laba kotor
= Rp 1.533.563,- – 5 x Rp 1.533.563,- = Rp 1.533.563,- – Rp 76.678,-
= Rp 1.456.885,- 5.
ROI =
oduksi Pr
TotalBiaya LabaBersih
x 100 =
23.966.437 1.456.885
x 100 = 6,08
6. Payback Period PP
=
LabaKotor oduksi
Pr Biaya
=
1.533.563 270
. 555
. 24
= 16 bulan 7.
Benefit Cost Ratio BC Ratio =
oduksi Biaya
Pendapa Pr
tan
=
− −
, 437
. 966
. 23
, 000
. 500
. 25
Rp Rp
= 1,06 Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa analisis
usaha sirup belimbing manis kaya akan vitamin C adalah :
a. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.
commit to user
1 Biaya Tetap Fixed Cost
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya usaha,
amortisasi, dan biaya penyusutan alat. Biaya tetap produksi sirup
belimbing manis setiap bulan sebesar Rp 4.068.875,-
2 Biaya Tidak TetapVariabel Variabel Cost
Biaya tidak tetapvariabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan proses produksi. Biaya tidak tetapvariabel terdiri dari
Biaya bahan baku, pembantu dan kemasan, biaya bahan bakarenergi,dan biaya perawatan dan perbaikan. Biaya variabel
produksi sirup belimbing manis setiap bulan sebesar Rp 19.897.562,- b.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan jumlahbesarnya produk yang dapat dihasilkan oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu. Kapasitas
produksi sirup belimbing manis setiap bulan adalah 1500 botol. c.
Harga Pokok Produksi
Harga pokok penjualan merupakan harga minimal yang harus diberikan pada produk untuk menghindari kerugian. Harga pokok berasal
dari biaya produksi biaya tetap dan biaya varibel dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan kapasitas produksi. Harga Pokok Penjualan sirup
belimbing manis adalah Rp 15.977,- d.
Harga Jual
Harga jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah keuntungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan
mengacuberdasarkan harga pokok, sehingga untuk memperoleh keuntungan maka harga jual harus lebih tinggi dari harga pokok. Harga
jual sirup belimbing manis adalah Rp 17.000,-
commit to user
e. Biaya Tidak Tetap Total Variable Costtoples
Biaya tidak tetap per toples merupakan biaya tidak tetap dalam proses produksi dibagi kapasitas produksi. Harga biaya tidak tetap dalam
satu botol adalah Rp 13.265botol. Break Even Point BEP
Break Even Point merupakan titik keseimbangan dimana pada titik tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik
impas dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan keuntungan. Produksi minimum sirup belimbing manis
mencapai titik impas pada tingkat produksi 1089 botol. Sedangkan untuk mencapai harga jual minimum agar tercapai titik keseimbangan adalah Rp
15.977,-. Jadi selisih antara kapasitas produksi dan titik impas merupakan
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu usahaproduksi
sirup belimbing manis ini tetap dapat berjalan. f.
Laba Keuntungan
Laba keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran atau selisih antara harga jual dengan harga pokok. Laba
perusahaan meliputi laba kotor dan laba bersih. 1
Laba Kotor Laba kotor merupakan laba yang diperoleh dari selisih hasil penjualan
dengan biaya produksi sebelum dikurangi pajak usaha. Laba kotor
produksi sirup belimbing manis sebesar Rp 1.533.563,-bulan dari 1500 botol
2 Laba Bersih
Laba bersih merupakan laba yang diperoleh dari selisih laba kotor dengan pajak kepemilikan usaha. Laba bersih produksi sirup
belimbing manis setiap bulannya adalah Rp 1.456.885,-
commit to user
g. Return of Investment ROI