38
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Dari pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting
dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan
kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga
siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
D. Jenis Motivasi
Menurut Winkel 2004: 195 motivasi belajar dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi belajar ekstrinsik
yaitu motivasi yang di dalam belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar sendiri. Dorongan atau daya penggerak untuk belajar dalam hal ini bersumber pada penghayatan suatu kebutuhan, tetapi
kebutuhan sebenarnya juga dapat dipenuhi melalui kegiatan lain dan tidak harus melalui kegiatan belajar.
Yang tergolong bentuk motivasi belajar ekstrinsik antara lain: a.
Belajar demi memenuhi kewajiban. b.
Belajar demi menghindari hukuman yang diancam. c.
Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan. d.
Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
39
e. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi persyaratan kenaikan jenjang. f.
Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting. Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah bentuk
motivasi yang di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Yang tergolong dalam motivasi intrinsik adalah: a.
Belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk masalah selengkap- lengkapnya.
b. Belajar karena ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli bidang
studi pada penghayatan kebutuhan dan siswa berdaya upaya melui kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi
dengan belajar giat.
E. Upaya Peningkatan Motivasi
Motivasi sangat penting untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar. Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan
siswa untuk melibatkan diri Winkel, 2004 : 186. Motivasi yang kuat akan membuat siswa sanggup bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang
menjadi tujuannya, dan motivasi itu muncul karena dorongan adanya kebutuhan. Dorongan seseorang untuk belajar menurut Maslow yang
mengutip dari Sardiman 2004:78 sebagai berikut: a.
Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan sebagainya.
40
b. Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa aman bebas dari rasa takut dan
kecemasan. c.
Kebutuhan akan cinta kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah, kelompok.
d. Kebutuhan untuk emwujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial dan pembentukan pribadi.
Dari berbagai macam kebutuhan tersebut, ada cara untuk merangsang motivasi belajar siswa yang merupakan dorongan intrinsik.
Menurut Sardiman 2004:90 beberapa cara menumbuhkan motivasi balajar di sekolah adalah dengan memberikan angka sebagai simbol dari
nilai kegiatan belajarnya, hadiah, persaingan atau kompetisi baik individu maupun kelompok, ego-invoicement, sebagai tantangan untuk
mempertaruhkan harga diri, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.
2.4 Penelitian Terdahulu